Shahih Ibnu Hibban no.30 s.d 32 – Pasal : Dalil-Dalil Lain Terkait Bahaya Berdusta Atas Nama Nabi S.A.W (Sebuah Kritik Untuk Para Pseudo-Sufi)
Shahih Ibnu Hibban no.29 – Pasal : Pendusta Bagi Orang Yang Menisbatkan Sesuatu Kepada Al-Mushthafā S.A.W. Tanpa Mengetahui Kebenarannya
Shahih Ibnu Hibban no.28 – Pasal : Kepastian Masuk Neraka Bagi Orang yang Menisbatkan Sesuatu Kepada Al-Mushthafā S.A.W. Tanpa Mengetahui Kebenarannya
Shahih Ibnu Hibban no.27 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Perkara Baru Yang Tidak Bersumber Dari Kitab dan Sunnah, Maka Dia Ditolak
Shahih Ibnu Hibban no.23 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Penjelasan Sabda Rasūlullāh Shallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam: “Dan apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kalian” Maksudnya Adalah Perkara Agama, Bukan Perkara Dunia (2)
Shahih Ibnu Hibban no.22 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Penjelasan Sabda Rasūlullāh Shallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam: “Dan apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kalian” Maksudnya Adalah Perkara Agama, Bukan Perkara Dunia (1)
Shahih Ibnu Hibban no.18 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Penjelasan bahwa Larangan dan Perintah dari al-Mushthafā shallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah Fardhu atas Umat Beliau Sesuai Dengan Kemampuan Serta Tidak Boleh Meninggalkannya.
Shahih Ibnu Hibban no.17 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Pemastian Masuk Surga Bagi Orang yang Menaati Allah dan Rasul-Nya Dalam Apa yang Diperintahkan dan Dilarang-Nya
Shahih Ibnu Hibban no.14 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Larangan untuk Membenci Sunnah Al-Mushthafa SAW
Shahih Ibnu Hibban no.12 dan 13 – Berpegang Teguh Pada Sunnah : Sunnah-Sunnah Al-Musthafa SAW (Itu Adalah) Dari Allah