Shahih Ibnu Hibban 3 – Berpegang Teguh Pada Sunnah (1/25)

Shahih Ibnu Hibban
(Judul Asli: Shaḥīḥu Ibni Ḥibbān bi Tartībi Ibni Balbān)
Oleh: Amri ‘Ala’uddin ‘Ali bin Balban al-Farisi

Penerjemah: Mujahidin Muhayan, Saiful Rahman Barito
Penerbit: Pustakan Azzam

Rangkaian Pos: Shahih Ibnu Hibban Kitab 1 Bab 2 - Berpegang Teguh Pada Sunnah

Hadits No 3

رقم الحديث: 3

(حديث مرفوع) أَخْبَرَنَا أَبُوْ يَعْلَى، حَدَّثَنَا أَبُوْ كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا أَبُوْ أُسَامَةَ، حَدَّثَنَا بُرَيْدٌ، عَنْ أَبِيْ بُرْدَةَ، عَنْ أَبِيْ مُوْسَى، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّ مَثَلِيْ وَ مَثَلَ مَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَتَى قَوْمَهُ، فَقَالَ: يَا قَوْمِ، إِنِّيْ رَأَيْتُ الْجَيْشَ، وَ إِنِّيْ أَنَا النَّذِيْرُ، فَأَطَاعَهُ طَائِفَةٌ مِنْ قَوْمِهِ، فَانْطَلَقُوْا عَلَى مَهْلِهِمْ فَنَجَوْا، وَ كَذَّبَهُ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ، فَأَصْبَحُوْا مَكَانَهُمْ، فَصَبَّحَهُمُ الْجَيْشُ وَ أَهْلَكَهُمْ وَ اجْتَاحَهُمْ، فَذلِكَ مَثَلُ مَنْ أَطَاعَنِيْ، وَ اتَّبَعَ مَا جِئْتُ بِهِ، وَ مَثَلُ مَنْ عَصَانِيْ وَ كَذَّبَ مَا جِئْتُ بِهِ مِنَ الْحَقِّ»

3. Abū Ya‘lā mengabarkan kepada kami: Abū Kuraib menceritakan kepada kami: Abū Usāmah menceritakan kepada kami: Buraid menceritakan kepada kami, dari Abū Burdah, dari Abū Mūsā, dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan sesuatu yang dengannya Allah mengutusku adalah ibarat seorang laki-laki yang mendatangi kaumnya, lalu berkata, ‘Wahai kaumku, sesungguhnya aku melihat pasukan dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan.’ Sekelompok orang dari kaumnya mempercayainya. Mereka pun pergi dengan pelan-pelan, sehingga mereka selamat. Sementara sekelompok yang lain dari mereka mendustakannya, Mereka pun tidak beranjak dari tempat mereka. Lalu pasukan itu menyerang mereka dengan tiba-tiba, menghancurkan, dan memusnahkan mereka. Itulah perumpamaan orang yang menaatiku dan mengikuti apa yang aku bawa, serta perumpamaan orang yang mendurhakaiku dan mendustakan apa yang aku bawa, dari kebenaran.” (1861)

Catatan:


  1. (186) Sanad-nya shaḥīḥ berdasarkan syarat asy-Syaikhān. Abū Ya‘lā adalah Aḥmad bin ‘Alī bin Mutsannā, pemilik al-Musnad. Abū Kuraib adalah Muḥammad bin ‘Allā’. Dan Abū Usāmah adalah Ḥammād bin Usāmah. Diriwayatkan oleh al-Bukhārī (6482) dalam kitab Belas Kasih, bab Berhenti mengerjakan maksiat, dan (7783) dalam kitab Berpegang Teguh, bab Mengikuti sunnah-sunnah Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam; dan oleh Muslim (2282) dalam kitab Keutamaan-Keutamaan, bab Belas kasih Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bagi umat beliau dan kesungguhan beliau dalam memperingatkan mereka dari apa yang membahayakan mereka. Keduanya dari Abū Kuraib, dengan sanad ini. Dan melalui jalur riwayat al-Bukhārī, diriwayatkan oleh al-Baghawī dalam Syarḥ-us-sunnah (95). Diriwayatkan oleh al-Baihaqī dalam Dalā’il-un-Nubuwwah (1/369) dari jalur Ya‘qūb bin Yūsuf, dari Abū Kuraib, dengan redaksi ini. Diriwayatkan oleh ar-Ramahurmuzī dalam al-Amtsāl (hlm. 19-20) dari jalur Ibrāhīm bin Sa‘d al-Jauharī, dari Ḥammād bin Usāmah, dengan redaksi ini.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *