Shahih Bukhari no.153-155 : Berwudhū’ Satu, Dua, Atau Tiga Kali Basuhan

Dari Kitab:
Sahīh al-Bukhārī
Oleh: Abū ‘Abd Allāh Muhammad ibn Ismā‘īl ibn Ibrāhīm ibn al-Mughīrah ibn Bardizbah al-Ju‘fī al-Bukhārī

Rangkaian Pos: Shahih Bukhari Kitab 4 (Kitab Wudhu')

115 (116). Berwudhū’ (Membasuh Anggota Wudhū’) Satu Kali, Satu Kali.

صحيح البخاري ١٥٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوْسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَرَّةً مَرَّةً.

Shahih Bukhari 153: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Yūsuf berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyān dari Zaid bin Aslam dari ‘Athā’ bin Yasār dari Ibnu ‘Abbās berkata: “Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhū’ sekali, sekali.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: ST: 40, 43; SIM: 404, 410, 429, 431; MA: 144, 1968, 2913; SD: 693, 705.

116 (117). Berwudhū’ (Membasuh Anggota Wudhū’) Dua Kali, Dua Kali.

صحيح البخاري ١٥٤: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عِيْسَى قَالَ حَدَّثَنَا يُوْنُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيْمٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ.

Shahih Bukhari 154: Telah menceritakan kepada kami Ḥusain bin ‘Īsā berkata, telah menceritakan kepada kami Yūnus bin Muḥammad berkata, telah menceritakan kepada kami Fulaiḥ bin Sulaimān dari ‘Abdullāh bin Abī Bakar bin ‘Amru bin Ḥazm dari ‘Abbād bin Tamīm dari ‘Abdullāh bin Zaid, bahwa Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhū’ dua kali dua kali.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SAD: 117; ST: 41, 43, 44; SN: 98; SIM: 404, 425, 432; MA: 7538, 15869.

117 (118). Berwudhū’ (Membasuh Anggota Wudhū’) Tiga Kali, Tiga Kali.

صحيح البخاري ١٥٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنُ عَبْدِ اللهِ الْأُوَيْسِيُّ قَالَ حَدَّثَنِيْ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ عَطَاءَ بْنَ يَزِيْدَ أَخْبَرَهُ أَنَّ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ دَعَا بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِيْنَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلَاثَ مِرَارٍ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوْئِيْ هذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيْهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
وَ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ قَالَ قَالَ صَالِحُ بْنُ كَيْسَانَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَ لكِنْ عُرْوَةُ يُحَدِّثُ عَنْ حُمْرَانَ فَلَمَّا تَوَضَّأَ عُثْمَانُ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا لَوْلَا آيَةٌ مَا حَدَّثْتُكُمُوْهُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ يُحْسِنُ وُضُوْءَهُ وَ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَ بَيْنَ الصَّلَاةِ حَتَّى يُصَلِّيَهَا قَالَ عُرْوَةُ الْآيَةَ { إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ }.

Shahih Bukhari 155: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-il-‘Azīz bin ‘Abdullāh al-Uwaisī berkata, telah menceritakan kepadaku Ibrāhīm bin Sa‘d dari Syihāb bahwa ‘Atha’ bin Yazīd mengabarkan kepadanya bahwa Ḥumrān mantan budak ‘Utsmān mengabarkan kepadanya, bahwa ia telah melihat ‘Utsmān bin ‘Affān minta untuk diambilkan bejana (berisi air). Lalu dia menuangkan pada telapak tangannya tiga kali lalu membasuh keduanya, lalu ia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali hingga kedua mata kaki. Setelah itu ia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa berwudhū’ seperti wudhū’ku ini, kemudian dia shalat dua rakaat dan tidak berbicara antara keduanya, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Dan dari Ibrāhīm berkata, Shāliḥ bin Kaisān berkata, Ibnu Syihāb berkata. Tetapi ‘Urwah menceritakan dari Ḥumrān: “Ketika ‘Utsmān berwudhū’, dia berkata: “Maukah aku sampaikan kepada kalian sebuah hadits yang kalau bukan karena ada satu ayat tentu aku tidak akan menyampaikannya? Aku pernah mendengar Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki berwudhū’ dengan membaguskan wudhū’nya kemudian mengerjakan shalat, kecuali akan diampuni (dosa) antara wudhū’nya dan shalatnya itu hingga selesai shalatnya.” ‘Urwah berkata: “Ayat yang dimaksud adalah: “(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah kami turunkan…)” (Qs. al-Baqarah: 159).

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 159, 1798; SM: 331, 332; SAD: 96, 770; SN: 151; MA: 393, 395, 458, 16439, 26225; SD: 690.