Shahih Bukhari no.179-185 : Beberapa Teknis Berwudhu

Dari Kitab:
Sahīh al-Bukhārī
Oleh: Abū ‘Abd Allāh Muhammad ibn Ismā‘īl ibn Ibrāhīm ibn al-Mughīrah ibn Bardizbah al-Ju‘fī al-Bukhārī

Rangkaian Pos: Shahih Bukhari Kitab 4 (Kitab Wudhu')

131 (132). Mengusap Seluruh Kepala.

صحيح البخاري ١٧٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يُوْسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِعَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ وَ هُوَ جَدُّ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى أَتَسْتَطِيْعُ أَنْ تُرِيَنِيْ كَيْفَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَوَضَّأُ فَقَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ زَيْدٍ نَعَمْ فَدَعَا بِمَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

Shahih Bukhari 179: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullāh bin Yūsuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Mālik dari ‘Amru bin Yaḥyā al-Māzinī dari Bapaknya bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada ‘Abdullāh bin Zaid -dia adalah kakek ‘Amru bin Yaḥyā-: “Bisakah engkau perlihatkan kepadaku bagaimana Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhū’?” ‘Abdullāh bin Zaid lalu menjawab: “Tentu.” ‘Abdullāh lalu minta diambilkan air wudhū’, lalu ia menuangkan air pada kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, lalu berkumur dan mengeluarkan air dari dalam hidung sebanyak kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan dua kali dua kali sampai ke siku, kemudian mengusap kepalanya dengan tangan, dimulai dari bagian depan dan menariknya hingga sampai pada bagian tengkuk, lalu menariknya kembali ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 249; SAD: 103; SN: 96, 97; SIM: 428; MA: 591, 15836; MM: 29.

132 (133). Mengusap Kedua Kaki Hingga Kedua Mata Kaki.

صحيح البخاري ١٨٠: حَدَّثَنَا مُوْسَى قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِيْهِ شَهِدْتُ عَمْرَو بْنَ أَبِيْ حَسَنٍ سَأَلَ عَبْدَ اللهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوْءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَدَعَا بِتَوْرٍ مِنْ مَاءٍ فَتَوَضَّأَ لَهُمْ وُضُوْءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَكْفَأَ عَلَى يَدِهِ مِنَ التَّوْرِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي التَّوْرِ فَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ وَ اسْتَنْثَرَ ثَلَاثَ غَرَفَاتٍ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَمَسَحَ رَأْسَهُ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَ أَدْبَرَ مَرَّةً وَاحِدَةً ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ.

Shahih Bukhari 180: Telah menceritakan kepada kami Mūsā berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari ‘Amru dari Bapaknya berkata: “Aku pernah menyaksikan ‘Amru bin Abī Ḥasan bertanya kepada ‘Abdullāh bin Zaid tentang wudhū’nya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia minta diambilkan satu gayung air, kemudian ia memperlihatkan kepada mereka cara wudhū’ Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan, kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh kedua tangannya dua kali sampai ke siku. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam gayung, lalu mengusap kepalanya dengan tangan; mulai dari bagian depan ke belakang dan menariknya kembali sebanyak satu kali, lalu membasuh kedua kakinya hingga mata kaki.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 185.

133 (134). Menggunakan Sisa Air Wudhū’ Orang Lain.

صحيح البخاري ١٨١: حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ يَقُوْلُ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِالْهَاجِرَةِ فَأُتِيَ بِوَضُوْءٍ فَتَوَضَّأَ فَجَعَلَ النَّاسُ يَأْخُذُوْنَ مِنْ فَضْلِ وَضُوْئِهِ فَيَتَمَسَّحُوْنَ بِهِ فَصَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ وَ الْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ وَ بَيْنَ يَدَيْهِ عَنَزَةٌ وَ قَالَ أَبُوْ مُوْسَى دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِقَدَحٍ فِيْهِ مَاءٌ فَغَسَلَ يَدَيْهِ وَ وَجْهَهُ فِيْهِ وَ مَجَّ فِيْهِ ثُمَّ قَالَ لَهُمَا اشْرَبَا مِنْهُ وَ أَفْرِغَا عَلَى وُجُوْهِكُمَا وَ نُحُوْرِكُمَا.

Shahih Bukhari 181: Telah menceritakan kepada kami Ādam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu‘bah berkata, telah menceritakan kepada kami al-Ḥakam berkata, aku pernah mendengar Abū Juḥaifah berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam pernah keluar mendatangi kami di waktu tengah hari yang panas. Beliau lalu diberi air wudhū’ hingga beliau pun berwudhū’, orang-orang lalu mengambil sisa air wudhū’ beliau seraya mengusap-ngusapkannya. Kemudian Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam shalat Zhuhur dua raka‘at dan ‘Ashar dua raka‘at sedang di depannya diletakkan tombak kecil.” Abū Mūsā berkata: “Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam meminta bejana berisi air, beliau lalu membasuh kedua tangan dan mukanya di dalamnya, lalu menyentuh air untuk memberkahinya seraya berkata kepada keduanya (Abū Mūsā dan Bilāl): “Minumlah darinya dan usapkanlah pada wajah dan leher kalian berdua.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

صحيح البخاري ١٨٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَالَ حَدَّثَنَا يَعْقُوْبُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِيْ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ مَحْمُوْدُ بْنُ الرَّبِيْعِ قَالَ وَ هُوَ الَّذِيْ مَجَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ وَجْهِهِ وَ هُوَ غُلَامٌ مِنْ بِئْرِهِمْ وَ قَالَ عُرْوَةُ عَنِ الْمِسْوَرِ وَ غَيْرِهِ يُصَدِّقُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحِبَهُ وَ إِذَا تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَادُوْا يَقْتَتِلُوْنَ عَلَى وَضُوْئِهِ.

Shahih Bukhari 182: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin ‘Abdillāh berkata, telah menceritakan kepada kami Ya‘qūb bin Ibrāhīm bin Sa‘d berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shāliḥ dari Ibnu Syihāb berkata, Maḥmūd bin ar-Rabī‘ mengabarkan kepadaku, ia berkata: “Dialah orang yang diberkahi oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam di wajahnya saat dia masih kecil dari sumur mereka.” Dan ‘Urwah menyebutkan dari al-Miswar, dan selainnya -setiap dari keduanya saling membenarkan satu sama lain-, bahwa ketika Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhū’, hampir saja mereka (sahabat) berkelahi memperebutkan bejana bekas wudhū’ beliau saw.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 5877

صحيح البخاري ١٨٣: بَاب حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ يُوْنُسَ قَالَ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ عَنِ الْجَعْدِ قَالَ سَمِعْتُ السَّائِبَ بْنَ يَزِيْدَ يَقُوْلُ ذَهَبَتْ بِيْ خَالَتِيْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ ابْنَ أُخْتِيْ وَجِعٌ فَمَسَحَ رَأْسِيْ وَ دَعَا لِيْ بِالْبَرَكَةِ ثُمَّ تَوَضَّأَ فَشَرِبْتُ مِنْ وَضُوْئِهِ ثُمَّ قُمْتُ خَلْفَ ظَهْرِهِ فَنَظَرْتُ إِلَى خَاتَمِ النُّبُوَّةِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ مِثْلَ زِرِّ الْحَجَلَةِ.

Shahih Bukhari 183: Bab. Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ur-Raḥmān bin Yūnus berkata, telah menceritakan kepada kami Ḥātim bin Ismā‘īl dari al-Ja‘d berkata, aku mendengar as-Sā’ib bin Yazīd berkata: “Bibiku pergi bersamaku menemui Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata: “Wahai Rasūlullāh, sesungguhnya putra saudara perempuanku ini sedang sakit.” Maka Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengusap kepalaku dan memohonkan keberkahan untukku. Kemudian beliau berwudhū’, maka aku pun minum dari sisa air wudhū’nya, kemudian aku berdiri di belakangnya hingga aku melihat ada tanda kenabian sebesar telur burung di pundaknya.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 5238, 5875; SM: 4328.

134 (135). Berkumur Dan Memasukkan Air Ke Hidung.

صحيح البخاري ١٨٤: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ أَفْرَغَ مِنَ الْإِنَاءِ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا ثُمَّ غَسَلَ أَوْ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ مِنْ كَفَّةٍ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذلِكَ ثَلَاثًا فَغَسَلَ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ وَ مَسَحَ بِرَأْسِهِ مَا أَقْبَلَ وَ مَا أَدْبَرَ وَ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ هكَذَا وُضُوْءُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ.

Shahih Bukhari 184: Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Khālid bin ‘Abdullāh telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Yaḥyā dari Bapaknya dari ‘Abdullāh bin Zaid, bahwa ia menuangkan air dari gayung ke telapak tangannya lalu mencucinya, atau berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dari satu cedukan telapak tangannya. Dia lakukan ini tiga kali. Kemudian membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian mengusap kepalanya dengan tangan dan menariknya (ke belakang kepala) lalu mengembalikannya sekali, lalu membasuh kedua kakinya hingga ke mata kaki. Setelah itu ia berkata: “Begitulah wudhū’nya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 337, 346; SIM: 413; MA: 875, 947, 22429; SD: 698.

135 (136). Mengusap Kepala Satu Kali Saja.

صحيح البخاري ١٨٥: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ قَالَ شَهِدْتُ عَمْرَو بْنَ أَبِيْ حَسَنٍ سَأَلَ عَبْدَ اللهِ بْنَ زَيْدٍ عَنْ وُضُوْءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَدَعَا بِتَوْرٍ مِنْ مَاءٍ فَتَوَضَّأَ لَهُمْ فَكَفَأَ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ وَ اسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا بِثَلَاثِ غَرَفَاتٍ مِنْ مَاءٍ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَ أَدْبَرَ بِهِمَا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ و حَدَّثَنَا مُوْسَى قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ مَسَحَ رَأْسَهُ مَرَّةً.

Shahih Bukhari 185: Telah menceritakan kepada kami Sulaimān bin Ḥarb berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari ‘Amru bin Yaḥyā dari Bapaknya berkata; Aku pernah menyaksikan ‘Amru bin Abī Ḥasan bertanya kepada ‘Abdullāh bin Zaid tentang wudhū’nya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. ‘Abdullāh lalu minta diambilkan bejana berisi air, lalu ia memperlihatkan kepada mereka cara wudhū’ Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia memulai dengan menuangkan air dari bejana ke telapak tangannya lalu mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu berkumur-kumur, lalu memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya kembali dengan tiga kali cidukan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh mukanya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua tangannya sampai ke siku dua kali dua kali. Kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya dengan tangan, ia mulai dari bagian depan ke belakang lalu mengembalikannya lagi (ke arah depan), kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana dan membasuh kedua kakinya.” Dan telah menceritakan kepada kami Mūsā berkata, telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata: “Ia mengusap kepalanya satu kali.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 192; SD: 691.