Isim-isim Khusus – Asma’-us-Sittah – Nahw-ul-Qulub

نَحْوُ الْقُلُوْبِ
Naḥw-ul-Qulūb
(Tata Bahasa Qalbu)
 
BELAJAR MENGENAL ALLAH DAN RAHASIA KEHIDUPAN MELALUI ILMU TATA BAHASA ‘ARAB.
 
Karya: Imam al-Qusyairi
 
Penerjemah: Kiai Supirso Pati
Penerbit: WALI PUSTAKA

Rangkaian Pos: Kitab 1 - Nahw-ul-Qulub-il-Kabir - Nahw-ul-Qulub

الْأَسْمَاءُ السِّتَّةُ

ASMĀ’-US-SITTAH

PASAL 13

ISIM-ISIM KHUSUS

 

Dalam naḥwu konvensional, ada beberapa isim khusus yang i‘rāb-nya berbeda dengan isim-isim lain. Tanda rafa‘-nya adalah wāwu, tanda nashab-nya alif dan tanda jarr-nya yā’. Isim khusus tersebut dinamakan asmā’-us-sittah karena berjumlah enam, yaitu (أَبُوْكَ) “ayahmu”, (أَخُوْكَ) “saudara laki-lakimu”, (هَنُوْكَ) “anumu”, (حَمُوْكَ) “mertuamu”, (فُوْكَ) “mulutmu”, dan (ذُو مَالٍ) “memiliki harta”.

Demikian juga dengan manusia. Dalam Naḥw-ul-Qulūb, ada sebagian manusia yang dikhususkan; diistimewakan, dan dibedakan dari yang lain. Pengkhususan ini dilihat dari kondisi spiritual dan perilakunya.

Salah seorang shūfī mengatakan: “Tidak semua manusia (basyar) adalah Bisyr.” Maksudnya tidak semua manusia sama dengan Bisyr bin al-Ḥārits. (581) Karena dia memiliki kondisi spiritual yang berbeda dengan yang lain. Pengalaman bāthin yang dia alami tidak dialami oleh yang lain.

 

(Teks Bahasa ‘Arab):

فصل [13]:

من الأسماء أسماء مخصوصة أفردت عن أشكالها بجعل رفعها بالواو، و نصبها بالألف، و كسرها بالياء، و هي ستة أسماء: أبوك، و أخوك، و هنوك، و حموك، و فوك، و ذو مال.
الإِشارة: كذلك من الناس من خُص عن أمثاله، و أفرد بالأحكام من بين أضرابه و أشكاله:
قال أحدهم: ليس كل بشر بِشْرًا (12).
أي باين حكمه حكم من سواه، و انفرد عنهم في معناه.

 

Catatan:

  1. 58). Bisyr bin al-Ḥārits bin ‘Alī ‘Abd-ir-Raḥmān al-Marwazī (150 H – 227H/767 M – 841 M). Sering disebut Abū Nashr dan al-Ḥāfī. Dia seorang shūfī yang ucapan-ucapannya (tentang zuhud dan wirā‘i) sering dikutip oleh ‘ulamā’-‘ulamā’ tashawwuf setelahnya. Dia juga termasuk salah satu ‘ulamā’ hadits yang riwayatnya bisa dipercaya. Bisyr bin al-Ḥārits lahir di kota Merv dan meninggal di Baghdād.
  2. (1). هو بشر بن الحارث بن علي بن عبد الرحمن المروزي (150-227 هــــ = 767-841 م) أبو نصر المعروف بالحافي، من كبار الصالحين. له في الزهد و الورع أخبار، و هو من ثقات رجال الحديث من أهل (مرو) سكن ببغداد و توفي بها. الأعلام 2/336، و الرسالة القشيرية ص 404 – 406.)

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *