2-1
PERMULAAN DAN BATAS AKHIR
Hanya Allah s.w.t. yang tetap ada dan abadi. Keberadaan Allah tanpa permulaan dan tiada akhirnya, dan setiap makhluk yang…
1-5
Kegaiban dan Ilusi Manusia
Allah s.w.t. telah menyebutkan hakikat-hakikat yang tetap di dalam al-Qur’ān untuk kita ketahui. Karena manusia telah menemukan bahwa dengan…
001-5-6
Kewajiban Kelima
Pantangan Keenam.
Pantangan keenam: tafrīq; memisah-misahkan hal yang terhimpun. Sebagaimana tidak boleh menggabungkan yang terpisah, jangan pula memisahkan yang sudah terhimpun.…
001-5-5
Kewajiban Kelima
Pantangan Kelima.
Pantangan kelima: jam‘; menggabungkan hal yang terpisah. Banyak orang yang menyusun kitab kumpulan hadits yang telah jauh dari akselerasi…
001-5-4
Kewajiban Kelima
Pantangan Keempat.
Pantangan keempat: tafrī‘ (mengembangkan sebuah obyek dengan partisi-partisi atau sub-subnya, – penj.). Misalnya ketika disebut kata “tangan,” tidak boleh…
001-5-3
Kewajiban Kelima
Pantangan Ketiga.
Pantangan ketiga: tashrīf; yaitu melakukan pengubahan kata. Artinya jika ada firman Allah misalnya: “Istawā ‘alal-‘Arsy,” (istawā merupakan fi‘l mādhī/past…
001-5-2
Kewajiban Kelima
Pantangan Kedua. (Bagian 2 dari 2)
Jawaban kami merujuk pada dua aspek:
1. Para Tābi‘īn sudah mengetahui betul dari dalil-dalil Syara‘…
001-5-2
Kewajiban Kelima
Pantangan Kedua. (Bagian 1 dari 2)
Pantangan kedua: ta’wīl; yaitu menjelaskan maknanya setelah menghilangkan eksoterisnya. Hal ini bisa berlaku pada orang awam…
001-5-1
Kewajiban Kelima
Pantangan Pertama.
Kewajiban keempat: imsāk (mencegah diri) untuk memperlakukan lafal-lafal yang ada. Kaum awam wajib bersikap “stagnan” dalam menanggapi lafal hadits-hadits dalam…