01-5 Kegaiban & Ilusi Manusia – Rahasia Allah Di Balik Hakikat Alam Semesta

Rahasia
اللهُ
Di Balik Hakikat Alam Semesta

Diterjemahkan dari: Nihāyat-ul-‘Alam
Karya DR. M. Mutawalli asy-Sya‘rawi

Penerjemah: Amir Hamzah Fachrudin
Penerbit: PUSTAKA HIDAYAH

1-5

Kegaiban dan Ilusi Manusia

 

Allah s.w.t. telah menyebutkan hakikat-hakikat yang tetap di dalam al-Qur’ān untuk kita ketahui. Karena manusia telah menemukan bahwa dengan menaburkan suatu dzat kimia pada awan maka akan turunlah hujan, lalu muncullah orang yang mengaku bahwa dirinya dapat menurunkan hujan. Itu berarti salah satu dari kelima kegaiban yang dipisahkan Allah telah ditemukan oleh manusia. Lima kegaiban yang dimaksud adalah sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut:

إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34).

Karena itu kita katakan: (kepada mereka yang mengaku bahwa dia dapat menurunkan hujan): Seberapa besar peranan anda dalam menurunkan hujan? Sesungguhnya menurunkan hujan adalah proses yang sangat berat dan sangat besar; mulai dengan menguapkan air hingga turun menjadi air hujan. Walaupun semua ilmuwan bersatu dan bahu-membahu untuk menurunkan hujan, mereka tidaklah dapat. Seandainya manusia dapat membuat hujan, tentu mereka akan menurunkan hujan di padang pasir yang gersang sehingga memungkinkan untuk ditanami. Atau kalau memang memungkinkan saat turunnya hujan deras di suatu tempat tentu akan digeserlah awan ke tempat lain sehingga tidak menimbulkan banjir dan menenggelamkan tempat tersebut. Hanya Allah-lah yang menurunkan hujan dari langit, dan dari situlah semua manusia meminumnya, termasuk ternak-ternak mereka dan semua makhluk hidup lainnya. Allah-lah yang telah menciptakan sungai-sungai ribuan kilometer panjangnya. Dapatkah ilmu menciptakan satu danau kecil di tengah-tengah padang pasir?

Sangat ironis sekali, bukannya manusia menggunakan ilmu pengetahuan dengan penggunaan yang benar untuk menjembatani ke arah keimanan, malah sebaliknya mereka menggunakannya untuk menyebarkan kekufuran dan penentangan. Bukannya mereka menyatakan semua itu dari Allah, malah mereka mengakui bahwa semua itu berkat kekuasaan dan kemampuan mereka sendiri.

Ringkasnya, semua alam ini adalah makhluk Allah yang diciptakan untuk mengabdi kepada manusia, dan bahwasanya alam ini adalah tetap dan tidak berubah. Sedangkan manusia berubah-ubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dengan norma-norma yang tidak kita ketahui dengan pasti. Sesungguhnya Allah s.w.t. telah menjadikan semua tanda-tanda dalam alam ini untuk menjembatan kepada keimanan, tapi manusia telah menjadikannya sebagai alasan untuk kekufuran dan penantangan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *