Surah az-Zalzalah 99 ~ Tafsir adz-Dzikra

ADZ-DZIKRĀ
Terjemah & tafsir
AL-QUR’AN
dalam
huruf ‘Arab & Latin
Juz 26-30

Disusun oleh: Bachtiar Surin.
 
Penerbit: ANGKASA BANDUNG

AZ-ZALZALAH (GONCANGAN DAHSYAT) (11)

Surat ke-99
Banyak ayatnya 8
Semuanya turun di Madīnah (Madaniyyah)

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir raḥmānir raḥīm(i)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.

 

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا.

Idzā zulzilatil ardhu zilzālahā.

  1. Bila bumi telah diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.

وَ أَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا.

Wa akhrajatil ardhu atsqālahā.

  1. Dan bumi itu telah memuntahkan segala isi perutnya. (12)

وَ قَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا.

Wa qālal insānu mā lahā.

  1. Manusia bertanya-tanya: “Apa yang terjadi dengan bumi ini?”

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا.

Yauma’idzin tuḥadditsu akhbārahā.

  1. Ketika itulah bumi memceritakan kabar beritanya,

بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا.

Bi anna rabbaka auḥā lahā.

  1. bahwa hal yang demikian telah diperintahkan (13) Tuhan kepadanya.

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ.

Yauma’idziy yashdurun nāsu asytātā(n), li yurau a‘mālahum.

  1. Pada hari itu, manusia keluar dari kuburnya, (masing-masing menurut caranya sendiri-sendiri sesuai dengan nasibnya) untuk diperlihatkan Tuhan balasan ‘amal mereka.

PEMBALASAN SETIMPAL DENGAN ‘AMAL PERBUATAN

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ.

Fa may ya‘mal mitsqāla dzarratin khairay yarah(ū).

  1. Maka, barang siapa yang berbuat ‘amal kebajikan, walaupun sebesar atom, akan dilihatnya.

وَ مَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Wa may ya‘mal mitsqāla dzarratin syarray yarah(ū).

  1. (Sebaliknya) barang siapa yang berbuat kejahatan, walaupun sebesar atom, akan dilihatnya pula.

Catatan:

  1. 1). Orang-orang kafir sangat gigih sampai berulang kali menanyakan saat terjadinya kiamat: “Bila terjadinya kiamat itu? Bila….. bila….. ?” Saat terjadinya kiamat itu hanya Allah yang tahu. Dan tidak akan diberitahukan kepada siapa saja, walau kepada para malaikat dan para rasul sekalipun. Namun pada surat ini diterangkan sebagian dari tanda-tandanya.
  2. 1). Betapa dahsyatnya guncangan-guncangan bumi itu dapat jelas terlukis dengan kejadian di Italia pada tahun 1909 dengan meletusnya gunung berapa Vesuvius yang menelan kota Mesina. Namun goncangan bumi seperti ini belum seberapa dibandingkan dengan guncangan bumi pada suasana kiamat, oleh karena pada peristiwa Vesuvius itu, hanya sebagian kecil saja dari bumi yang terguncang.
  3. 1). Pada saat kiamat datang, Tuhan memerintahkan bumi supaya binasa, sebagaimana Tuhan telah memerintahkan pada permulaan penciptaannya supaya bumi itu terjadi. Perintah itu dinamakan wahyu. Untuk mengimbangi wahyu (perintah) penciptaan bumi itu, diwahyukan pula perintah kehancurannya. Ada permulaan, ada pula kesudahan. Demikian Muḥammad ‘Abduh.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *