Surah at-Taghabun 64 ~ Tafsir ash-Shabuni (1/2)

Dari Buku: SHAFWATUT TAFASIR
(Tafsir-tafsir Pilihan)
Jilid 5 (al-Fath – an-Nas)
Oleh: Syaikh Muhammad ‘Ali ash-Shabuni
Penerjemah: KH.Yasin
Penerbit: PUSTAKA AL-KAUTSAR.

Rangkaian Pos: Surah at-Taghabun 64 ~ Tafsir ash-Shabuni

064

SŪRAT-(AT-TAGHĀBUN)

Pokok-pokok Kandungan Surat.

Sebenarnya surat at-Taghābun termasuk surat Madaniyyah yang biasanya menjelaskan masalah syarī‘at. Namun nuansanya sama dengan nuansa surat Makkiyyah yang memfokuskan urusan akidah Islam.

Surat ini membicarakan masalah keagungan Allah dan bukti-bukti kekuasaan-Nya. Lalu, membicarakan masalah manusia yang mengakui Tuhannya dan manusia yang mengingkari ni‘mat-ni‘mat Allah.

Surat at-Taghābun membuat gambaran berupa sejarah umat-umat terdahulu yang mendustakan rasūl-rasūl Allah dan siksa serta kehancuran yang menimpa mereka, sebagai buah dari kekafiran dan penentangan mereka.

Surat ini bersumpah, bahwa hari kebangkitan pasti terjadi dan berlaku bagi orang kafir mengingkarinya atau mengakuinya.

Surat ini memerintahkan untuk taat kepada Allah dan Nabi s.a.w. dan memperingatkan agar jangan sampai berpaling dari ajakan-Nya.

Sebagaimana surat ini juga memperingatkan kita akan permusuhan sebagian istri dan anak, sebab mereka seringkali menghalangi seseorang dari berjihad dan hijrah.

Akhirnya surat ini ditutup dengan perintah untuk infaq di jalan Allah untuk memuliakan agama Islam dan agar tidak bakhil. Sebab, termasuk sifat mu’min adalah berinfaq di jalan Allah untuk meraih ridha-Nya dan hal ini merupakan setengah jihad di jalan Allah.

 

TAFSIR SURAT AT-TAGHĀBUN

 

Sūrat at-Taghābun, Ayat: 1-18

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

يُسَبِّحُ للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَ مِنْكُمْ مُّؤْمِنٌ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ. خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَ صَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَ إِلَيْهِ الْمَصِيْرُ. يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَ مَا تُعْلِنُوْنَ وَ اللهُ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ. أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوْا وَ بَالَ أَمْرِهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ. ذلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَّأْتِيْهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوْا أَبَشَرٌ يَهْدُوْنَنَا فَكَفَرُوْا وَ تَوَلَّوْا وَّ اسْتَغْنَى اللهُ وَ اللهُ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ. زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَنْ لَّنْ يُبْعَثُوْا قُلْ بَلَى وَ رَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. فَآمِنُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ وَ النُّوْرِ الَّذِيْ أَنْزَلْنَا وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ. يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَ مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَ يَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أَبَدًا ذلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ. وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ كَذَّبُوْا بِآيَاتِنَا أُولئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَ بِئْسَ الْمَصِيْر. مَا أَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ وَ مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ. وَ أَطِيْعُوا اللهَ وَ أَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُوْلِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِيْنُ. اللهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَ أَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ وَ إِنْ تَعْفُوْا وَ تَصْفَحُوْا وَ تَغْفِرُوْا فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَ أَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَ اللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيْمٌ. فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ اسْمَعُوْا وَ أَطِيْعُوْا وَ أَنْفِقُوْا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَ مَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. إِنْ تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ وَ اللهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌ. عَالِمُ الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ.

64: 1. Senantiasa bertasbīḥ kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
64: 2. Dia-lah yang menciptakan kamu, maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
64: 3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali(mu).
64: 4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
64: 5. Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh ‘adzāb yang pedih.
64: 6. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka rasūl-rasūl mereka (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata: “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
64: 7. Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
64: 8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasūl-Nya dan kepada cahaya (al-Qur’ān) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
64: 9. (Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan (untuk dihisab), itulah hari (waktu itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan ‘amal shāliḥ niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar.
64: 10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
64: 11. Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan idzin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
64: 12. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasūl, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasūl Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
64: 13. (Dia-lah) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mu’min bertawakkal kepada Allah saja.
64: 14. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
64: 15. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.
64: 16. Maka bertaqwālah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafqahkanlah nafqah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
64: 17. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat-gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.
64: 18. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Tinjauan Bahasa.

(صُوَرَكُمْ): memberi bentuk, sehingga suatu benda beda dari yang lain.

(نَبَأُ): berita yang penting.

(وَ بَالَ): hukuman dan akibat.

(زَعَمَ): Mengira, yaitu berkata berdasarkan perkiraan. (5961)

(التَّغَابُنِ): kurang hari kiamat disebut hari Taghābun sebab di hari itu tampaklah kesalahan orang kafir karena dia tidak beriman dan kekurangan orang mu’min karena kurang banyak berbuat baik.

Asbāb-un-Nuzūl

Diriwayatkan bahwa beberapa orang penduduk Makkah masuk Islam dan ingin berhijrah kepada Nabi s.a.w. Namun istri dan anak mereka melarang mereka dengan berkata: “Kami sabar atas keislaman kalian. Namun kami tidak bersabar (tahan) jika berpisah dengan kalian. Akhirnya orang-orang itu taat dan tidak berhijrah. Sehingga Allah menurunkan ayat: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka” (5972).

Tafsir Ayat.

Senantiasa bertasbīḥ kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi”; segala makhlūq yang ada di langit dan di bumi mensucikan Allah secara terus-menerus tanpa henti. Fi‘il mudhāri‘ (kata kerja bentuk sekarang) menunjukkan terus-menerus. “hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian”; milik Allah kerajaan yang sempurna dan tindakan yang sempurna pada makhlūq-Nya sehingga hanya Dia yang berhak terhadap pujian, sebab segala ni‘mat berasal dari-Nya. “dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”; Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia membuat kaya dan membuat miskin, Dia membuat mulia dan membuat hina. Jika berkehendak sesuatu, Allah cukup berfirman: “Adalah, maka ia ada”. Ayat ini menjadi bukti bagi hal sebelumnya, bahwa kerajaan dan puji hanya milik Allah.

Dia-lah yang menciptakan kamu, maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman”; ini merinci sebagian bukti kekuasaan Allah. Maksudnya, Allah-lah yang menciptakan kalian wahai umat manusia dengan bentuk yang kokoh dan tiada duanya ini. Karena itu, setiap orang harus beriman kepada-Nya. Namun di antara kalian ada yang beriman kepada Tuhannya dan Penciptanya dan ada yang kafir kepada-Nya. Ath-Thabarī berkata: “Ma‘na ayat ini, di antara kalian ada yang kafir kepada Penciptanya padahal Dialah yang menciptakannya. Dan di antara kalian ada yang membenarkan dan meyakini bahwa Allah-lah yang menciptakannya.” (5983). Penyebutan kekafiran didahulukan, sebab kaum kafir lebih banyak dibanding mu’min. “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”; Allah Maha Tahu keadaan kalian dan melihat perbuatan kalian. Tidak ada samar bagi Allah dari keadaan kalian dan Dia akan membalas kalian berdasarkan hal itu.

Kemudian Allah merinci bukti-bukti kekuasaan dan keesaan-Nya. “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar”; Allah menciptakan langit dan bumi dengan hikmah yang sempurna dan mengandung kemaslahatan dunia dan agama, bukan sekedar main-main tanpa arti. “Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu”; Allah menciptakan kalian dalam bentuk paling indah dan peling elok, lalu Allah menguatkan penciptaan kalian dan bentuk kalian. Ini senada dengan ayat Allah: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (at-Tīn: 4). Jika seseorang memperhatikan bentuk manusia yang anggota badannya serasi, maka dia akan tahu bahwa bentuk manusia adalah bentuk paling indah dibandingkan bentuk makhlūq bernyawa lainnya. Termasuk keindahan manusia adalah ia diciptakan sebagai makhlūq yang tegak berdiri, tidak merayap ke bawah. (5994) “dan hanya kepada-Nya-lah kembali(mu)”; hanya kepada Allah-lah kita kembali, lalu Dia membalas masing-masing dengan ‘amal perbuatannya.

Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi”; Allah Maha Tahu apa yang ada di alam ini berupa makhlūq dan benda-benda lainnya. “dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan”; dan Allah tahu apa yang kalian rahasiakan dan yang kalian tampakkan berupa niat dan ‘amal perbuatan. “Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati”; Allah Maha Tahu isi hati yang rahasia dan yang samar. Lalu bagaimana ‘amal kalian yang tampak akan samar bagi Allah? Dalam al-Baḥr-ul-Muḥīth disebutkan: “Allah berfirman bahwa Dia tahu isi langit dan bumi, lalu berfirman bahwa Dia tahu apa yang dirahasiakan hamba dan apa yang dia tampakkan, lalu berfirman bahwa Dia tahu apa yang dirahasiakan oleh hati. Dengan semua itu, Allah mengingatkan bahwa tidak ada yang lepas dari ‘ilmu-Nya, baik hal yang bersifat global maupun rinci. Pertama kali Allah berfirman tentang ‘ilmu-Nya yang universal. Lalu, ‘ilmu-Nya tentang rahasia hamba dan hal yang tampak serta isi hati mereka. Semua itu berma‘na ancaman. Sebab Allah-lah yang akan memberi balasan dengan pahala dan siksa.” (6005).

Kemudian Allah mengingatkan mereka mengenai apa yang menimpa orang kafir sebelum mereka. “Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir dahulu?”; hai kaum kafir Quraisy, belumkah sampai kepada kalian cerita orang-orang kafir dari umat-umat terdahulu? Misalnya; kaum ‘Ād dan Tsamūd. Apa siksa dan hukuman yang menimpa mereka? “Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka”; mereka telah merasakan akibat yang pedih atas kekafiran mereka di dunia. “dan mereka memperoleh ‘adzāb yang pedih”; di akhirat nanti akan memperoleh siksa yang berat dan menyakitkan. “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka rasūl-rasūl mereka (membawa) keterangan-keterangan”; siksa yang mereka rasakan di dunia dan akan mereka rasakan di akhirat, adalah disebabkan rasūl telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan yang jelas dan menjadi bukti kebenaran risālah. “lalu mereka berkata: “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?””; lalu mereka berkata karena merasa heran dan ta‘jūb: Apakah ada beberapa rasūl dari bangsa manusia yang memberi petunjuk kepada kami? Ar-Rāzī berkata: “Mereka tidak percaya bahwa rasūl itu manusia, sedang mereka tidak ingkar bahwa sesembahan mereka berupa batu.” (6016) Hal itu karena kepandiran mereka dan rendahnya akal mereka. “lalu mereka ingkar dan berpaling”; mereka kafir kepada rasul dan berpaling dari keimanan dan petunjuk ar-Raḥmān. “dan Allah tidak memerlukan (mereka)”; Allah tidak memerlukan ketaatan dan ‘ibādah mereka. Ath-Thabarī berkata: “Allah tidak memerlukan mereka dan keimanan mereka kepada Allah dan Rasūl-Nya.” (6027) “Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”; Allah tidak memerlukan makhlūq-Nya dan terpuji pada Dzāt-Nya dan sifat-Nya. ‘Ibādah tidak berguna bagi-Nya dan maksiat tidak merugikan-Nya, sebab Dia tidak memerlukan seluruh makhlūq.

Catatan:

  1. 596). Tafsīr-ul-Qurthubī, 18/135.
  2. 597). Ḥāsyiyat-ush-Shāwī, 4/ 212.
  3. 598). Tafsīr-uth-Thabarī, 28/78.
  4. 599). Jika ada orang bertanya: Sebagian manusia bentuknya dan wajahnya buruk. Jawabnya adalah dia masih tetap memiliki keindahan sebagai manusia. Hanya saja dia buruk dibandingkan orang lain yang lebih tampan.
  5. 600). Tafsīr-ul-Baḥr-il-Muḥīth, 8/277.
  6. 601). Tafsīr-ul-Kabīr, 30/23.
  7. 602). Tafsīr-uth-Thabarī, 28/78.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *