Surah at-Taghabun 64 ~ Tafsir al-Jalalain

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

Rangkaian Pos: Surah at-Taghabun 64 ~ Tafsir al-Jalalain

065

SŪRAT-UT-TAGHĀBUN

Makkiyyah dan Madaniyyah, 18 ayat
Turun sesudah Sūrat-ut-Taḥrīm

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

يُسَبِّحُ للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

  1. (يُسَبِّحُ للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ) “Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi” artinya, semuanya memahasucikan Dia. Huruf lām pada lafal lillāhi adalah zā’idah. Dan dalam ungkapan ayat ini dipakai huruf , hal ini tiada lain karena memprioritaskan yang mayoritas (لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.) “hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَ مِنْكُمْ مُّؤْمِنٌ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.

  1. (هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَ مِنْكُمْ مُّؤْمِنٌ) “Dialah Yang menciptakan kalian maka di antara kalian ada yang kafir dan di antara kalian ada yang beriman” menurut asal kejadiannya, kemudian Dia mematikan kalian, lalu Dia menghidupkan kalian dalam keadaan seperti itu. (وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.) “Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan”.

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَ صَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَ إِلَيْهِ الْمَصِيْرُ.

  1. (خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَ صَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ) “Dia menciptakan langit dan bumi dengan, tujuan, yang benar. Dia membentuk rupa kalian dan dibaguskan-Nya rupa kalian itu” karena Dia telah menjadikan bentuk Bani Ādam dalam bentuk yang paling baik dan rupa yang paling bagus (وَ إِلَيْهِ الْمَصِيْرُ.) “dan hanya kepada-Nyalah kembali”.

يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَ مَا تُعْلِنُوْنَ وَ اللهُ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ

  1. (يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَ مَا تُعْلِنُوْنَ وَ اللهُ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ) “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati” semua rahasia dan keyakinan yang terpendam di dalamnya.

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوْا وَ بَالَ أَمْرِهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ.

  1. (أَلَمْ يَأْتِكُمْ) “Apakah belum datang kepada kalian” hai orang-orang kafir Makkah (نَبَأُ) “berita” atau cerita (الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوْا وَ بَالَ أَمْرِهِمْ) “tentang orang-orang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka” yaitu hukuman di dunia sebagai pembalasan dari kekafiran mereka (وَ لَهُمْ) “dan bagi mereka” di akhirat nanti (عَذَا أَلِيْمٌبٌ.) “‘adzāb yang pedih” yang menyakitkan.

ذلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَّأْتِيْهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوْا أَبَشَرٌ يَهْدُوْنَنَا فَكَفَرُوْا وَ تَوَلَّوْا وَّ اسْتَغْنَى اللهُ وَ اللهُ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ.

  1. (ذلِكَ) “Yang demikian itu” atau ‘adzāb di dunia itu (بِأَنَّهُ كَانَتْ) “adalah karena sesungguhnyadhamīr yang terdapat dalam lafal annahu adalah dhamīr sya’n (تَّأْتِيْهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ) “telah datang kepada mereka rasūl-rasūl mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata” ḥujjah-ḥujjah yang jelas yang menunjukkan kepada keimanan (فَقَالُوْا أَبَشَرٌ) “lalu mereka berkata: Apakah manusia” yang dimaksud adalah jenisnya (يَهْدُوْنَنَا فَكَفَرُوْا وَ تَوَلَّوْا) “yang akan memberi petunjuk kepada kami? Lalu mereka ingkar dan berpaling” dari keimanan (وَّ اسْتَغْنَى اللهُ) “dan Allah tidak memerlukan” keimanan mereka. (وَ اللهُ غَنِيٌّ) “Dan Allah Maha Kaya” dari makhluk-Nya (حَمِيْدٌ.) “lagi Maha Terpuji” dalam perbuatan-perbuatanNya.

زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَنْ لَّنْ يُبْعَثُوْا قُلْ بَلَى وَ رَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ.

  1. (زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَنْ) “Orang-orang yang kafir menduga, bahwa sesungguhnya” mereka. Lafal An di sini adalah bentuk Takhfīf dari Anna sedangkan yang menjadi Isim-nya tidak disebutkan, ya‘ni sesungguhnya mereka (لَّنْ يُبْعَثُوْا قُلْ بَلَى وَ رَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ.) “sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Memang demi Rabbku, benar-benar kalian akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.

فَآمِنُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ وَ النُّوْرِ الَّذِيْ أَنْزَلْنَا وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.

  1. (فَآمِنُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ وَ النُّوْرِ) “Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasūl-Nya dan cahaya” yakni al-Qur’ān (الَّذِيْ أَنْزَلْنَا وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.) “yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”.

يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَ مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَ يَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أَبَدًا ذلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.

  1. Ingatlah (يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ) “hari yang di waktu itu Allah mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan” ya‘ni hari kiamat (ذلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ) “itulah hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan” maksudnya orang-orang mu’min pada hari itu memperoleh keuntungan yang besar dari orang-orang kafir, karena orang-orang mu’min mengambil tempat-tempat tinggal dan istri-istri mereka di surga, seandainya mereka beriman. (وَ مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَ يَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَ يُدْخِلْهُ) “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan ‘amal shāliḥ niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya” menurut suatu qirā’at lafal yukaffir dan yudkhilhu dibaca nukaffir dan nudkhilhu (جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أَبَدًا ذلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.) “ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar”.

وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ كَذَّبُوْا بِآيَاتِنَا أُولئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَ بِئْسَ الْمَصِيْر.

  1. (وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ كَذَّبُوْا بِآيَاتِنَا) “Dan orang-orang yang kafir mendustakan ayat-ayat Kami” ya‘ni al-Qur’ān (أُولئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَ بِئْسَ الْمَصِيْر.) “mereka itulah penghuni-penghuni neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali” ya‘ni neraka itu.

مَا أَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ وَ مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ.

  1. (مَا أَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ) “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan idzin Allah” atau dengan kepastian-Nya. (وَ مَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ) “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah” melalui ucapannya, bahwa musibah itu datang atas kepastian dari-Nya (يَهْدِ قَلْبَهُ) “niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada qalbunya” untuk bersabar di dalam menghadapinya. (وَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ.) “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

وَ أَطِيْعُوا اللهَ وَ أَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُوْلِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِيْنُ.

  1. (وَ أَطِيْعُوا اللهَ وَ أَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُوْلِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِيْنُ.) “Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasūl, jika kalian berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasūl Kami hanyalah menyampaikan, amanat Allah, dengan terang” ya‘ni secara jelas.

اللهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ.

  1. (اللهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ.) “Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mu’min bertawakkal kepada Allah saja”.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَ أَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ وَ إِنْ تَعْفُوْا وَ تَصْفَحُوْا وَ تَغْفِرُوْا فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.

  1. (يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَ أَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ) “Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, maka berhati-hatilah kalian” janganlah kalian menaati mereka sehingga menyebabkan kalian ketinggalan tidak mau melakukan perbuatan yang baik, seperti berjihad dan berhijrah. Karena sesungguhnya latar belakang turunnya ayat ini adalah karena menaatinya (وَ إِنْ تَعْفُوْا) “dan jika kalian meaafkan” mereka yang telah memperlambat kalian untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, karena alasan bahwa mereka merasa berat berpisah dengan kalian (وَ تَصْفَحُوْا وَ تَغْفِرُوْا فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.) “dan tidak memarahi serta mengampuni, mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَ أَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَ اللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيْمٌ.

  1. (إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَ أَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ) “Sesungguhnya harta kalian dan anak-anak kalian hanyalah cobaan” bagi kalian yang melupakan kalian dari perkara-perkara akhirat (وَ اللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيْمٌ.) “dan di sisi Allah-lah pahala yang besar” maka janganlah kalian lewatkan hal ini, karena kalian sibuk dengan harta benda dan anak-anak kalian.

فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ اسْمَعُوْا وَ أَطِيْعُوْا وَ أَنْفِقُوْا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَ مَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.

  1. (فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ) “Maka bertaqwālah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian” ayat ini me-mansūkh firman-Nya: “Bertaqwālah kepada Allah sebenar-benar taqwā kepada-Nya.” (Q.S. Āli ‘Imrān 102) (وَ اسْمَعُوْا) “dan dengarlah” apa yang telah diperintahkan kepada kalian, dengan pendengaran yang dibarengi dengan rasa menerima apa yang kalian dengar (وَ أَطِيْعُوْا) “serta taatlah” kepada Allah (وَ أَنْفِقُوْا) “dan nafkahkanlah” di jalan ketaatan (خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ) “nafkah yang baik untuk diri kalian” lafal khairan berkedudukan menjadi khabar dari lafal yakun yang keberadaannya diperkirakan, dan sekaligus menjadi jawāb dari amar, ya‘ni niscaya pahalanya buat diri kalian sendiri. (وَ مَنْ يُوْقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.) “Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” orang-orang yang memperoleh keberuntungan.

إِنْ تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ وَ اللهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌ.

  1. (إِنْ تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا) “Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik” seumpamanya kalian mengeluarkan sedekah dengan hati yang tulus ikhlas (يُضَاعِفْهُ لَكُمْ) “niscaya Allah melipatgandakannya kepada kalian” menurut suatu qirā’at dibaca yudha‘‘afhu lakum. Dilipatgandakan pembalasannya mulai dari sepuluh kali lipat hingga sampai tujuh ratus kali lipat, dan bahkan lebih dari itu (وَ يَغْفِرْ لَكُمْ) “dan mengampuni kalian” apa yang dikehendaki-Nya. (وَ اللهُ شَكُوْرٌ) “Dan Allah Maha Pembalas jasa” artinya selalu memberikan balasan ‘amal ketaatan (حَلِيْمٌ.) “lagi Maha Penyantun” dalam siksaan-Nya terhadap perbuatan maksiat.

عَالِمُ الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ.

  1. (عَالِمُ الْغَيْبِ) “Yang Mengetahui yang ghaib” yang tersembunyi (وَ الشَّهَادَةِ) “dan yang nyata” yang terang-terangan (الْعَزِيْزُ) “Yang Maha Perkasa” di dalam kerajaan-Nya (الْحَكِيْمُ.) “lagi Maha Bijaksana” dalam perbuatan dan tindakan-Nya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *