Surah an-Nas 114 ~ Tafsir adz-Dzikra

ADZ-DZIKRĀ
Terjemah & tafsir
AL-QUR’AN
dalam
huruf ‘Arab & Latin
Juz 26-30

Disusun oleh: Bachtiar Surin.
 
Penerbit: ANGKASA BANDUNG

AN-NĀS (MANUSIA)

Surat ke-114
Banyak ayatnya 6
Semuanya turun di Makkah (Makkiyyah)

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir raḥmānir raḥīm(i)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.

 

MOHON PERLINDUNGAN DARI KEJAHATAN

 

قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ.

Qul a‘ūdzu bi rabbin nās(i).

  1. Katakan: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang telah melimpahkan nikmat kepada) manusia.

مَلِكِ النَّاسِ.

Malikin nās(i).

  1. Yang menguasai dan Mengatur manusia.

إِلهِ النَّاسِ.

Ilāhin nās(i).

  1. Sembahan manusia.

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ.

Min syarril waswāsil khannās(i).

  1. Dari kejahatan bisikan syaithan yang diulur-tarik. (11)

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ.

Alladzī yuwaswisu fī shudūrin nās(i).

  1. Yang membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia.

مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Minal jinnati wan nās(i).

  1. Yaitu dari (syaithan dengan bentuk) jinn maupun (syaithan dengan bentuk) manusia.” (12)

Catatan:

  1. 1). Maksudnya, bisikan jahat baik yang datang dari syaithan maupun dari manusia yang sifatnya diulur dan ditarik. Jika bisikan jahatnya, rasanya akan termakan oleh yang dibisikinya, diteruskannya. Sebaliknya jika dia merasa bisikannya tidak mempan, dia tarik kembali. Misalnya syaithan membisikkan ke dalam hati manusia supaya berbuat kejahatan. Kalau bisikannya rasanya akan menemuni sasaran (mengena), diteruskannya. Sebaliknya jika bisikannya itu dianggapnya tidak akan mempan, dia mundur dan melipur dengan kata-kata: “Aku hanya bergurau saja, aku juga takut kepada Tuhan.”
  2. 1). Maksudnya, yang membisikkan kejahatan itu ada yang tidak dapat kita lihat rupanya dan tidak dapat pula didengar suaranya, ada pula yang dapat. Yang pertama ialah syaithan yang berbentuk jinn, lazim disebut: JINN SYAITHĀN. Sedangkan yang kedua, ya‘ni yang dapat dilihat rupanya dan dapat pula didengar suaranya, ialah syaithan yang berbentuk manusia, lazim disebut: MANUSIA SYAITHĀN, (syaithan-ul-ins). Demikian Ustadz-ul-Imam.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *