Hati Senang

Surah az-Zalzalah 99 ~ Tafsir al-Jalalain

Tafsir Jalalain | Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

099

SŪRAT-UZ-ZALZALAH

Makkiyyah atau Madaniyyah, 8 ayat

Turun sesudah Sūrat-un-Nisā’

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا.

1. (إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ) “Apabila bumi diguncangkan” yaitu mengalami gempa di saat hari kiamat tiba (زِلْزَالَهَا) “dengan guncangannya” yang amat dahsyat sesuai dengan bentuknya yang besar.

وَ أَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا.

2. (وَ أَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا.) “Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya” berupa semua perbendaharaan yang dikandungnya termasuk orang-orang mati, kemudian semuanya itu dicampakkan ke permukaannya.

وَ قَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا.

3. (وَ قَالَ الْإِنْسَانُ) “Dan manusia bertanya” yakni orang yang ingkar kepada adanya hari berbangkit (مَا لَهَا) ““Mengapa bumi jadi begini?”” ia mengatakan demikian dengan nada ingkar kepada kenyataan yang sedang mereka alami ketika itu, yaitu keadaan menjelang hari Kiamat.

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا.

4. (يَوْمَئِذٍ) “Pada hari itu” menjadi badal dari lafal idzā berikut jawāb-nya (تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا) “bumi menceritakan beritanya” yaitu menceritakan semua amal perbuatan yang telah dilakukan di atas permukaannya, amal baik dan amal buruk.

بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا.

5. (بِأَنَّ) “Karena sesungguhnya” hal itu terjadi disebabkan karena (رَبَّكَ أَوْحَى) “Rabbmu telah memerintahkan kepadanya” yang demikian itu. Di dalam sebuah hadis disebutkan, “Setiap hamba laki-laki dan perempuan menyaksikan (لَهَا) “pada hari itu” semua amal perbuatan yang telah dilakukannya di muka bumi.”

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ.

6. (يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ) “Pada hari itu manusia keluar” maksudnya mereka berangkat meninggalkan tempat penghisaban (أَشْتَاتًا) “dalam keadaan yang bermacam-macam” yakni terpisah-pisah; ada yang mengambil jalan ke kanan yaitu menuju ke surga dan ada yang mengambil jalan ke kiri yaitu menuju ke neraka (لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ) “supaya diperlihatkan kepada mereka pekerjaan mereka” maksudnya balasan amal perbuatan mereka, berupa surga atau neraka.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ.

7. (فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ) “Maka barang siapa yang mengerjakan seberat dzarrah” atau seberat semut yang paling kecil (خَيْرًا يَرَهُ) “kebaikan, niscaya dia akan melihatnya” melihat pahalanya.

وَ مَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

8. (وَ مَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ) “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihatnya pula” artinya dia pasti akan merasakan balasannya.

 

 

ASBĀB-UN-NUZŪL

SŪRAT-UZ-ZALZALAH

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

Imām Ibnu Abī Ḥātim telah mengetengahkan sebuat hadits melalui Sa‘īd ibnu Jubair yang telah menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya:

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya…..” (al-Insān [76]: 8).

Orang-orang Muslim pada saat itu berpendapat, bahwa mereka tidak akan mendapatkan pahala apa pun jika mereka memberikan sesuatu dalam kadar yang sedikit. Orang-orang lainnya berpendapat pula, bahwa diri mereka tidak akan dicela hanya karena dosa kecil, seperti berbicara dusta, melihat wanita yang lain, mengumpat dan perbuatan berdosa lainnya yang sejenis. Mereka mengatakan, bahwa sesungguhnya Allah s.w.t. itu hanyalah menjanjikan neraka kepada orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa besar saja. Maka Allah segera menurunkan firman-Nya:

Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (az-Zalzalah [99]: 7-8).

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.