إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.
- (إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.) “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwā surga-surga yang penuh keni‘matan di sisi Rabbnya.”
أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَ.
- (أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَ.) “Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islām itu sama dengan orang-orang yang berdosa?” maksudnya mendapatkan pahala yang sama dengan orang-orang kafir.
مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ.
- (مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ.) “Mengapa kalian berbuat demikian; bagaimanakah kalian mengambil keputusan?” dengan keputusan yang rusak ini?
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَ.
- (أَمْ) “Atau adakah” artinya, benarkah (لَكُمْ كِتَابٌ) “kalian mempunyai kitab” yang diturunkan dari Allah (فِيْهِ تَدْرُسُوْنَ.) “yang kalian mempelajarinya” yang kalian membacanya.
إِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَ.
- (إِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَ.) “Bahwa di dalamnya kalian benar-benar boleh memilih apa yang kalian sukai” kalian boleh memilih sesuka hati.
أَمْ لَكُمْ أَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَ.
- (أَمْ لَكُمْ أَيْمَانٌ) “Atau apakah kalian memperoleh janji-janji” perjanjian-perjanjian (عَلَيْنَا بَالِغَةٌ) “yang diperkuat dengan sumpah dari Kami” yang telah diperkuat oleh Kami (إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ) “yang tetap berlaku sampai hari kiamat” lafal ilā yaum-il-qiyāmah ini ber-ta‘alluq kepadanya ma‘na yang terkandung di dalam lafal ‘alainā, dan di dalam kalam ini terkandung ma‘na qasam atau sumpah, ya‘ni Kami telah bersumpah untuk mewajibkannya bagi kalian (إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَ.) “sesungguhnya kalian benar-benar dapat mengambil keputusan” sekehendak kalian tentangnya?
سَلْهُمْ أَيُّهُمْ بِذلِكَ زَعِيْمٌ.
- (سَلْهُمْ أَيُّهُمْ بِذلِكَ) “Tanyakanlah kepada mereka: Siapakah di antara mereka terhadap hal tersebut” hukum atau keputusan yang mereka ambil buat diri mereka sendiri, yaitu bahwasanya mereka kelak di akhirat akan diberi pahala yang lebih utama dari orang-orang mu’min (زَعِيْمٌ.) “yang bertanggung jawab?” yang menanggungnya bagi mereka.
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَائِهِمْ إِنْ كَانُوْا صَادِقِيْنَ.
- (أَمْ لَهُمْ) “Atau apakah mereka mempunyai” di sisi mereka (شُرَكَاءُ) “sekutu-sekutu?” yang sepakat dengan mereka tentang ucapan itu, yaitu mereka akan menjamin bagi mereka dalam hal ini. Maka apabila memang demikian keadaannya (فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَائِهِمْ) “maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutu mereka” yang akan memberikan jaminan tentang hal itu bagi mereka (إِنْ كَانُوْا صَادِقِيْنَ.) “jika mereka adalah orang-orang yang benar.”
يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَ يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ.
- Ingatlah (يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ) “pada hari betis disingkapkan” ungkapan ini menggambarkan tentang dahsyatnya keadaan pada hari kiamat, yaitu sewaktu hisab dan pembalasan dilaksanakan. Dikatakan “kasyafat-il-ḥarbu ‘an sāqin”, artinya perang itu berkobar dengan sengitnya (وَ يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُوْدِ) “dan mereka dipanggil untuk bersujud” sebagai ujian buat keimanan mereka (فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ.) “maka mereka tidak kuasa” karena punggung mereka lekat bertumpuk menjadi satu, sehingga mereka tidak dapat bersujud.
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَ قَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُوْدِ وَ هُمْ سَالِمُوْنَ.
- (خَاشِعَةً) “Seraya tunduk ke bawah” lafal khāsyi’atan ini merupakan ḥāl dari dhamīr yang terkandung pada lafal yad‘ūna, artinya, dalam keadaan terhina (أَبْصَارُهُمْ) “pandangan mereka” maksudnya, mereka tidak dapat mengangkat pandangan matanya (تَرْهَقُهُمْ) “lagi mereka diliputi” mereka diselimuti (ذِلَّةٌ وَ قَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ) “kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu diseru” sewaktu di dunia (إِلَى السُّجُوْدِ وَ هُمْ سَالِمُوْنَ.) “untuk bersujud sedang mereka dalam keadaan sejahtera” akan tetapi mereka tidak mau melakukannya, ya‘ni tidak mau shalat.
فَذَرْنِيْ وَ مَنْ يُكَذِّبُ بِهذَا الْحَدِيْثِ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ.
- (فَذَرْنِيْ) “Maka serahkanlah kepada-Ku” berikanlah kepada Aku (وَ مَنْ يُكَذِّبُ بِهذَا الْحَدِيْثِ) “orang-orang yang mendustakan perkataan ini” yang mendustakan al-Qur’ān. (سَنَسْتَدْرِجُهُمْ) “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur” Kami akan mengambil mereka secara berangsur-angsur (مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ.) “dari arah yang tidak mereka ketahui.”
وَ أُمْلِيْ لَهُمْ إِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ.
- (وَ أُمْلِيْ لَهُمْ) “Dan Aku memberi tangguh kepada mereka” Aku menangguhkan mereka. (إِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ.) “Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh” amat kuat dan tak dapat ditinggalkan.
أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَ.
- (أَمْ) “Ataukah” ya‘ni apakah (تَسْأَلُهُمْ) “kamu meminta kepada mereka” atas penyampaian risalahmu (أَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ) “upah dengan utang, lalu mereka karena utang itu” karena apa yang harus mereka bayarkan kepadamu (مُّثْقَلُوْنَ.) “merasa keberatan” karena itu lalu mereka tidak mau beriman kepada al-Qur’ān.
أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ.
- (أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ) “Ataukah ada pada mereka ‘ilmu tentang yang ghaib” yaitu mengenai apa yang tertulis di Lauḥ Maḥfūzh (فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ.) “lalu mereka menulis” daripadanya apa yang mereka katakan itu.
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَ لَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِ إِذْ نَادى وَ هُوَ مَكْظُوْمٌ.
- (فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ) “Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Rabbmu” terhadap mereka, sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya (وَ لَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِ) “dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam perut ikan paus” dalam hal ketergesa-gesaannya dan ketidaksabarannya, yaitu sebagaimana Nabi Yūnus a.s. (إِذْ نَادَى) “ketika ia berdoa” kepada Rabbnya (وَ هُوَ مَكْظُوْمٌ.) “sedangkan ia dalam keadaan marah” terhadap kaumnya, hatinya penuh dengan kemarahan sewaktu ia berada di dalam perut ikan besar itu.
لَوْ لَا أَنْ تَدَارَكَهُ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ وَ هُوَ مَذْمُوْمٌ.
- (لَوْ لَا أَنْ تَدَارَكَهُ) “Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat” tidak segera disusul oleh (نِعْمَةٌ) “ni‘mat” yakni rahmat (مِّنْ رَّبِّهِ لَنُبِذَ) “dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan” dari perut ikan besar itu (بِالْعَرَاءِ) “ke tanah yang tandus” tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya (وَ هُوَ مَذْمُوْمٌ.) “dalam keadaan tercela” akan tetapi Allah mengasihaninya sehingga ia dicampakkan tidak dalam keadaan tercela.
فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِيْنَ.
- (فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ) “Lalu Rabbnya memilihnya” memberinya kenabian (فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِيْنَ.) “dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shāliḥ” yakni sebagian dari para nabi.
وَ إِنْ يَكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَ يَقُوْلُوْنَ إِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ.
- (وَ إِنْ يَكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ) “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu” dapat dibaca layuzliqūnaka dan layazliqūnaka (بِأَبْصَارِهِمْ) “dengan pandangan mereka” mereka memandangmu dengan pandangan yang sangat tajam, sehingga pandangannya hampir-hampir membuatmu pingsan dan menjatuhkanmu dari tempat atau kedudukanmu (لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ) “tatkala mereka mendengar peringatan” ya‘ni al-Qur’ān (وَ يَقُوْلُوْنَ) “dan mereka berkata” karena dengki, (إِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ.) “Sesungguhnya ia benar-benar orang gila.” Mereka dengki karena al-Qur’ān yang diturunkan kepadanya itu.
وَ مَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ.
052. (وَ مَا هُوَ) “Dan tidak lain dia” ya‘ni al-Qur’ān itu (إِلَّا ذِكْرٌ) “hanyalah peringatan” pelajaran (لِّلْعَالَمِيْنَ.) “bagi seluruh umat” yaitu jinn dan manusia, dan tiada menimbulkan kegilaan disebabkannya.