Surah al-Muzzammil 73 ~ Tafsir ash-Shabuni

Dari Buku: SHAFWATUT TAFASIR
(Tafsir-tafsir Pilihan)
Jilid 5 (al-Fath – an-Nas)
Oleh: Syaikh Muhammad ‘Ali ash-Shabuni
Penerjemah: KH.Yasin
Penerbit: PUSTAKA AL-KAUTSAR.

Rangkaian Pos: Surah al-Muzzammil 73 ~ Tafsir ash-Shabuni

073

SŪRAT-UL-MUZZAMMIL

 

Pokok-pokok Kandungan Surat.

Sūrat-ul-Muzzammil termasuk kelompok surat Makkiyyah. Surat ini membicarakan sebagian sisi kehidupan Nabi Muḥammad s.a.w.; ketekunannya beribadah, taat, bangun shalat di malam hari dan membaca al-Qur’ān. Inti surat berkisar tentang Nabi s.a.w. Karenanya, surat ini disebut Sūrat-ul-Muzzammil.

Awal surat ini memanggil Nabi s.a.w. dengan panggilan yang lembut. Panggilan yang menunjukkan rahmat Allah kepada hamba-Nya, Muḥammad yang mencurahkan usahanya dalam beribadah kepada Allah untuk meraih ridha-Nya: “Hai orang yang berselimut (Muḥammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur’ān itu dengan perlahan-lahan.

Kemudian surat ini membicarakan beratnya wahyu yang dibebankan Allah kepada Muḥammad agar beliau menyampaikannya kepada umat manusia dengan penuh semangat dan tekun. Juga agar beliau mempersiapkan diri dengan melakukan ibadah malam. “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu‘) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).

Surat ini memerintah Nabi s.a.w. untuk sabar atas gangguan orang kafir dan meninggalkan mereka dengan cara yang baik sampai Allah menghukum mereka: “Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.

Lalu, Allah mengancam orang kafir dengan adzab dan hukuman pada hari kiamat. Di hari itu terjadi prahara dan kejadian menyentak yang menyebabkan rambut anak kecil beruban: “Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala, dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan adzab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan.”

Sūrat-ul-Muzzammil ditutup dengan keringanan Allah terhadap Nabi s.a.w. kaum muslimin. Keringanan itu berupa ketidakwajiban menjalankan shalat malam. Ini sebagai bentuk rahmat Allah terhadap mereka agar beliau dan para sahabat bisa mengurus sebagian sisi kehidupan: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.-

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

 

TAFSĪR SŪRAT-UL-MUZZAMMIL

Sūrat-ul-Muzzammil, Ayat: 1-20.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

 

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ. قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيْلًا. نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًا. أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَ رَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا. إِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا. إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَ أَقْوَمُ قِيْلًا. إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًا. وَ اذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَ تَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيْلًا. رَبُّ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا. وَ اصْبِرْ عَلَى مَا يَقُوْلُوْنَ وَ اهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا. وَ ذَرْنِيْ وَ الْمُكَذِّبِيْنَ أُوْلِي النَّعْمَةِ وَ مَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا. إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالًا وَ جَحِيْمًا. وَ طَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَ عَذَابًا أَلِيْمًا. يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَ الْجِبَالُ وَ كَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا. إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا. فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلًا. فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًا. السَّمَاءُ مُنْفَطِرٌ بِهِ كَانَ وَعْدُهُ مَفْعُوْلًا. إِنَّ هذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيْلًا. إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُوْمُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَ نِصْفَهُ وَ ثُلُثَهُ وَ طَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَ وَ اللهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَ النَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضَى وَ آخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللهِ وَ آخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَ أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَ مَا تُقَدِّمُوْا لِأَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَ أَعْظَمَ أَجْرًا وَ اسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

73: 1. Hai orang yang berselimut (Muḥammad),

73: 2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (darinya),

73: 3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,

73: 4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur’ān itu dengan perlahan-lahan.

73: 5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.

73: 6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu‘) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.

73: 7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).

73: 8. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.

73: 9. (Dia-lah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.

73: 10. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.

73: 11. Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.

73: 12. Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala,

73: 13. dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan adzab yang pedih.

73: 14. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan.

73: 15. Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Makkah) seorang Rasūl, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasūl kepada Fir‘aun.

73: 16. Maka Fir‘aun mendurhakai Rasūl itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.

73: 17. Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.

73: 18. Langit (pun) menjadi pecah-belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana.

73: 19. Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barang siapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.

73: 20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’ān. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’ān dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Tinjauan Bahasa

(الْمُزَّمِّلُ): orang yang menyelimuti badan dengan pakaian. (7551).

(سَبْحًا): tindakan dan berkeliling mengurusi kepentingan. Makna asalnya adalah berenang di air.

(أَنْكَالًا): belenggu berat untuk penjahat.

(كَثِيْبًا): bukit pasir, pasir yang terkumpul.

(مَّهِيْلًا): yang mengalir dan bertaburan. Ulama bahasa berkata: “Maknanya, benda yang jika diinjak oleh telapak kaki, maka menyebabkan terpelesat.

(وَبِيْلًا): besar dan berat serta gawat.

Catatan:


  1. 755). Al-Baḥr-ul-Muḥīth 8/358. 

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *