Surah al-Muzzammil 73 ~ Tafsir adz-Dzikra

ADZ-DZIKRĀ
Terjemah & tafsir
AL-QUR’AN
dalam
huruf ‘Arab & Latin
Juz 26-30

Disusun oleh: Bachtiar Surin.
 
Penerbit: ANGKASA BANDUNG

AL-MUZZAMMIL (ORANG YANG BERKELUMUN)

Surat ke-73
Banyak ayatnya 20
Semuanya turun di Makkah (Makkiyyah)

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir raḥmānir raḥīm(i)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.

HUBUNGAN MANUSIA (MUHAMMAD)
DENGAN TUHANNYA

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ.

Yā ayyuhal muzzammil(u),

  1. Wahai orang yang (sedang) berkelumun!

قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيْلًا.

Qumil laila illā qalīlā(n).

  1. Bangunlah untuk mengerjakan shalat semalam suntuk kurang sedikit,

نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًا.

Nishfahū awinqush minhu qalīlā(n).

  1. yaitu seperdua malam atau kurangi sedikit dari itu.

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَ رَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا.

Au zid ‘alaihi wa rattilil qur’āna tartīlā(n).

  1. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur’ān dengan seksama. (11)

إِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا.

Innā sa nulqī ‘alaika qaulan tsaqīlā(n).

  1. Sesungguhnya Kami akan mewahyukan al-Qur’ān kepadamu (berupa) perkataan yang mengandung peristiwa hebat.

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَ أَقْوَمُ قِيْلًا

Inna nāsyi’atal laili hiya asyaddu wath’aw wa aqwamu qīlā(n).

  1. Sesungguhnya beribadat waktu malam itu lebih mantap, dan bacaan waktu itu lebih berkesan.

إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًا.

Inna laka fin nahāri sabḥan thawīlā(n).

  1. Di siang hari kamu sungguh-sungguh banyak urusan.

وَ اذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَ تَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيْلًا.

Wadzkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtīlā(n).

  1. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadatlah kepada-Nya setekun-tekunnya.

رَبُّ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا.

Rabbul masyriqi wal-maghribi lā ilāha illā huwa fattakhidzhu wakīlā(n).

  1. (Dialah) Tuhan di kawasan timur dan barat. Tidak ada tuhan kecuali Dia! Karena itu, jadikanlah Dia menjadi Pelindungmu.

HUBUNGAN MUḤAMMAD DENGAN SESAMANYA

وَ اصْبِرْ عَلَى مَا يَقُوْلُوْنَ وَ اهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا.

Washbir ‘alā mā yaqūlūna wahjurhum hajran jamīlā(n).

  1. Bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan, dan renggangilah mereka dengan (cara) yang baiknya.

وَ ذَرْنِيْ وَ الْمُكَذِّبِيْنَ أُوْلِي النَّعْمَةِ وَ مَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا.

Wa dzarnī wal mukadzdzibīna ulin na‘mati wa mahhilhum qalīlā(n).

  1. Lalu biarkanlah Aku Sendiri (yang menindak) orang-orang kaya yang mendustakan itu. Namun beri tangguhlah mereka buat sementara.

إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالًا وَ جَحِيْمًا.

Inna ladainā ankālan wa jaḥīmā(n).

  1. Sesungguhnya di sisi Kami ada belenggu-belenggu (yang serba berat) dan neraka yang bernyala-nyala,

وَ طَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَ عَذَابًا أَلِيْمًا.

Wa tha‘āman dzā ghushshatin wa ‘adzāban alīmā(n).

  1. serta makanan yang menyendat kerongkongan dan siksaan yang amat pedih.

يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَ الْجِبَالُ وَ كَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا.

Yauma tarjuful ardhu wal jibālu wa kānatil jibālu katsīban mahīlā(n).

  1. (Siksaan itu akan tiba) pada hari saat bumi dan gunung-gunung bergoncang dahsyat (hingga beserpihan). Kemudian serpihan gunung-gunung itu menjadi unggukan pasir.

إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا.

Innā arsalnā ilaikum rasūlā(n), syāhidan ‘alaikum kamā arsalnā ilā fir‘auna rasulā(n).

  1. Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasūl (Muḥammad) untuk menjadi saksi atas keadaanmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasūl (Mūsā) pula kepada Fir‘aun.

فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلًا.

Fa ‘ashā fir‘aunur rasūla fa akhadznāhu akhdzaw wabīlā(n).

  1. Namun Fir‘aun mendustakan rasūl (Mūsā) itu. Lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.

فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًا.

Fa kaifa tattaqūna in kafartum yauman yaj‘alul wildāna syībā(n).

  1. Mana mungkin kamu dapat menyelamatkan diri dari malapetaka suatu hari yang membuat anak-anak beruban (12), kalau kamu tetap saja ingkar.

السَّمَاءُ مُنْفَطِرٌ بِهِ كَانَ وَعْدُهُ مَفْعُوْلًا.

As samā’u munfathirum bih(ī) kāna wa‘duhū maf‘ūlā(n).

  1. Beriringan dengan itu langit pun pecah-belah. Janji Allah itu pasti terlaksana.

إِنَّ هذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيْلًا.

Inna hādzihī tadzkiratun fa man syā’attakhadza ilā rabbihī sabīlā(n).

  1. Ini (13) adalah suatu peringatan! Barang siapa yang mau, tentu dapat mengambil pelajaran untuk menempuh jalan kepada Tuhannya.

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُوْمُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَ نِصْفَهُ وَ ثُلُثَهُ وَ طَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَ وَ اللهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَ النَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضَى وَ آخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللهِ وَ آخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَ أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَ مَا تُقَدِّمُوْا لِأَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَ أَعْظَمَ أَجْرًا وَ اسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Inna rabbaka ya‘lamu annaka taqūmu adnā min tsulutsayil laili wa nishfahu wa tsulutsahū wa thā’ifatum min al ladzīna ma‘ak(a) wallāhu yuqaddirul laila wan nahār(a) ‘alima al lan tuḥshūhu fatāba ‘alaikum faqra’ū mā tayassara minal qur’ān(i). ‘alima ‘an sayakūnu minkum mardhā wa ākharūna yadhribūna fil ardhi yabtaghūna min fadhlillāh(i) wa ākharūna yuqātilūna fī sabīlillāh(i) faqra’ū mā tayassara minh(u) wa aqīmush shalāta wa ātuz zakāta wa aqridhullāha qardhan ḥasanā(n), wa mā tuqaddimū li’anfusikum min khairin tajidūhu ‘indallāh(i) huwa khairaw wa a‘zhama ajrā(n), wastaghfirullāh(a) innalllāha ghafūrur raḥīm(un).

  1. Bahwasanya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu beribadat di malam hari itu kurang dari dua pertiga malam, ada yang seperduanya, ada pula yang sepertiganya. Demikian juga golongan yang orang-orang sama-sama beribadat denganmu. Hanya Allah yang mampu menentukan ukuran malam dan siang itu. Dia mengetahui bahwa kamu betul-betul tidak dapat menentukannya (dengan tepat). Lalu Dia mengampunimu dengan (memberikan) keringanan karena itu, baca sajalah apa yang mudah dari al-Qur’ān. Tuhan mengetahui bahwa (akan) ada di antaramu yang berhalangan sakit, yang lain sibuk bepergian di muka bumi mencari rezeki karunia Allah. (14) (Karena itu) baca sajalah apa yang mudah (dari al-Qur’ān). Kerjakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat, serta pinjamilah Allah dengan pinjaman yang baik (25). Apa saja pinjaman baik (yang pernah kamu bayarkan lebih dahulu), akan kamu peroleh balasannya di sisi Allah. Bahkan pahala balasan itu jauh lebih baik (dari yang kamu berikan) dan lebih besar jumlahnya. Dan mohonkanlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Catatan:

  1. 1). Kata “Seksama” maksudnya membaca dengan khusyu‘ dan penuh ketekunan. Bukan hanya sekedar menyuarakan huruf-huruf mati dari kerongkongan dengan nyaring, mulut komat-komit, dan kepala yang digeleng-gelengkan.
  2. 1). Kalimat “anak-anak beruban”, adalah kalimat kiasan yang lazim dipergunakan orang ‘Arab jika melukiskan sesuatu peristiwa yang sangat dahsyat.
  3. 1). Maksudnya, peristiwa kiamat yang tersebut pada ayat 17 sebelumnya.
  4. 1). Menurut imam Ibnu Mas‘ūd, barang siapa yang membeli (mencari) barang dagangan di suatu kota dari kota Islam dengan niat tulus ikhlas lalu dijualnya dengan harga pasar ketika itu, ia terbilang syahid di sisi Allah.
  5. 2). Maksudnya, memberi sumbangan yang dibutuhkan oleh Islam. Oleh karena sumbangan itu dibayarkan waktu kita hidup di dunia, sedangkan pembalasan kita terima nanti di akhirat, maka ia disebut: Qirdh, yang berarti: Pinjaman, Panjar atau Uang muka.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *