Aspek Balāghah
Dalam sūrat-ul-Muzzammil terdapat sejumlah keindahan bahasa sebagai berikut ini:
Pertama, thibāq antara: (انْقُصْ مِنْهُ) dan (أَوْ زِدْ عَلَيْهِ), antara (الْمَشْرِقِ) dan (الْمَغْرِبِ), antara (اللَّيْلِ) dan (النَّهَارِ).
Kedua, jinas isytiqāq:
أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلًا
“Kami utus kepada kalian seorang utusan.”
Ketiga, taukīd fi‘il dengan mashdar:
وَ رَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا، وَ تَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيْلًا، فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلًا.
“Dan bacalah al-Qur’ān itu dengan perlahan-lahan.” (al-Muzzammil [73]: 4)
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.” (al-Muzzammil [73]: 5)
“dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (al-Muzzammil [73]: 8)
Keempat, iltifāt dari ghaib ke mukhāthab:
إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلًا
Tujuan iltifāt adalah mencela dan mengritik atas ketidakimanan mereka.
Kelima, majaz mursal:
فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
“Maka bacalah apa yang mudah dari al-Qur’ān.”
Yang dimaksudkan “bacalah” adalah “shalatlah”. Karena bacaan al-Qur’ān adalah rukun shalat. Yang diucapkan sebagian dan yang dimaksudkan keseluruhan.
Keenam, menuturkan yang umum setelah yang khusus:
وَ مَا تُقَدِّمُوْا لِأَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ
“Dan apa yang kalian berikan kepada diri kalian dari kebaikan.”
Setelah menutur shalat dan zakat serta infak, Allah menuturkan yang umum agar mencakup seluruh amal saleh.
Ketujuh, isti‘ārah taba‘iyyah:
وَ أَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا
“berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.”
Berbuat baik kepada fakir miskin diserupakan dengan memberi pinjaman kepada Allah. Ini termasuk isti‘ārah (perumpamaan) yang lembut.
Kedelapan, sajak yang tersusun, misalnya:
إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالًا وَ جَحِيْمًا، وَ طَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَ عَذَابًا أَلِيْمًا.
Berkat pertolongan Allah, tafsir surat-ul-Muzzammil selesai.