Surah al-Mujadilah 58 ~ Tafsir al-Jalalain (2/2)

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

Rangkaian Pos: Surah al-Mujadilah 58 ~ Tafsir al-Jalalain

إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ لَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ.

  1. (إِنَّمَا النَّجْوَى) “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu” ya‘ni yang membicarakan berbuat dosa dan yang sejenisnya (مِنَ الشَّيْطَانِ) “adalah dari syaithān” melalui bujuk rayuannya (لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ لَيْسَ) “supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedangkan tiadalah” pembicaraan itu (بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ) “dapat memberikan mudarat kepada mereka barang sedikit pun kecuali dengan idzin Allah” atas kehendak-Nya (وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ.) “dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal”.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَ إِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.

  1. (يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا) “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian: Berlapang-lapanglah” berluas-luaslah (فِي الْمَجَالِسِ) “dalam majelis” yaitu majelis tempat Nabi s.a.w. berada, dan majelis dzikir sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qirā’at lafal al-majālis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad (فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ) “maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian” di surga nanti. (وَ إِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا) “Dan apabila dikatakan: Berdirilah kalian” untuk melakukan salat dan hal-hal lainnya yang termasuk ‘amal-‘amal kebaikan (فَانْشُزُوْا) “maka berdirilah” menurut qirā’at lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzū dengan memakai harakat dhammah pada huruf syīn-nya (يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ) “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian’ karena ketaatannya dalam hal tersebut (وَ) “dan” Dia meninggikan pula (الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ) “orang-orang yang diberi ‘ilmu pengetahuan beberapa derajat” di surga nanti. (وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.) “Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَةً ذلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَ أَطْهَرُ فَإِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.

  1. (يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ) “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian mengadakan pembicaraan khusus dengan rasūl” ya‘ni kalian bermaksud untuk melakukannya dengan dia (فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ) “hendaklah kalian mengeluarkan sebelum pembicaraan kalian itu” sebelum pembicaraan khusus itu diadakan (صَدَقَةً ذلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَ أَطْهَرُ) “sedekah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi kalian dan lebih bersih” artinya lebih membersihkan dosa-dosa kalian (فَإِنْ لَّمْ تَجِدُوْا) “jika kalian tidak menemukan” apa yang kalian sedekahkan (فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ) “maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun” terhadap pembicaraan khusus yang akan kalian lakukan itu (رَّحِيْمٌ.) “lagi Maha Penyayang” terhadap kalian. Ma‘na yang dimaksud, tiada dosa bagi kalian untuk melakukan pembicaraan khusus itu sekalipun tanpa sedekah.

أَأَشْفَقْتُمْ أَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَ تَابَ اللهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ اللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.

  1. (أَأَشْفَقْتُمْ) “Apakah kalian takut” dapat dibaca taḥqīq dan tasḥīl, artinya merasa takut dari (أَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ) “karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan rasūl” karena takut menjadi miskin. (فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا) “Maka jika kalian tiada memperbuatnya” artinya tidak memberikan sedekah (وَ تَابَ اللهُ عَلَيْكُمْ) “dan Allah telah memberi tobat kepada kalian” maksudnya Dia telah membebaskan kalian dari sedekah itu (فَأَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَهُ) “maka dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasūl-Nya” ya‘ni terus-meneruslah kalian melakukan hal-hal tersebut (وَ اللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.) “dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللهُ عَلَيْهِمْ مَّا هُمْ مِّنْكُمْ وَ لَا مِنْهُمْ وَ يَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَ هُمْ يَعْلَمُوْنَ.

  1. (أَلَمْ تَرَ) “Tidakkah kamu perhatikan” tidakkah kamu melihat (إِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا) “orang-orang yang menjadikan teman” mereka adalah kaum munāfiq (قَوْمًا) “suatu kaum” yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi (غَضِبَ اللهُ عَلَيْهِمْ مَّا هُمْ) “yang dimurkai Allah? Orang-orang itu bukan” ya‘ni orang-orang munāfiq itu bukan (مِّنْكُمْ) “dari golongan kalian” orang-orang mu’min (وَ لَا مِنْهُمْ) “dan bukan pula dari golongan mereka” bukan dari kalangan orang-orang Yahudi akan tetapi mereka adalah orang-orang yang bermuka dua. (وَ يَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ) “Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan” ya‘ni perkataan mereka bahwa sesungguhnya mereka adalah orang-orang beriman (وَ هُمْ يَعْلَمُوْنَ.) “sedang mereka mengetahui” bahwa dalam hal ini mereka berdusta belaka.

أَعَدَّ اللهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.

  1. (أَعَدَّ اللهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.) “Allah telah menyediakan bagi mereka ‘adzāb yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan” dari perbuatan-perbuatan maksiat.

اتَّخَذُوْا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ.

  1. (اتَّخَذُوْا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً) “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai” untuk melindungi jiwa dan harta mereka (فَصَدُّوْا) “lalu mereka halangi” dengan sumpah mereka itu orang-orang mu’min (عَنْ سَبِيْلِ اللهِ) “dari jalan Allah” untuk berjihad melawan mereka yang musuh dalam selimut itu, dengan cara membunuh mereka dan merampas harta benda mereka (فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ.) “karena itu mereka mendapat ‘adzāb yang menghinakan” siksaan yang membuat mereka hina.

لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَ لَا أَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللهِ شَيْئًا أُوْلئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ.

  1. (لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَ لَا أَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللهِ) “Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna untuk menolong mereka dari Allah” dari ‘adzāb-Nya (شَيْئًا) “barang sedikit pun” ya‘ni tiada berguna sama sekali. (أُوْلئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ.) “Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ وَ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ.

  1. Ingatlah (يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهُ) “hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu mereka bersumpah kepada-Nya” bahwasanya mereka adalah orang-orang yang beriman (كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ وَ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ) “sebagaimana mereka bersumpah kepada kalian; dan mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh sesuatu” manfaat dari sumpah mereka di akhirat itu sebagaimana sumpah mereka di dunia. (أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ.) “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta”.

اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللهِ أُوْلئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ.

  1. (اسْتَحْوَذَ) “Telah berkuasa” maksudnya telah berhasil mempengaruhi (عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ) “atas mereka syaithān” karena ternyata mereka menaatinya (فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللهِ أُوْلئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ) “lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaithān” ya‘ni pengikut-pengikutnya. (أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ.) “Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi”.

إِنَّ الَّذِيْنَ يُحَادُّوْنَ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ أُوْلئِكَ فِي الْأَذَلِّيْنَ.

  1. (إِنَّ الَّذِيْنَ يُحَادُّوْنَ) “Sesungguhnya orang-orang yang menentang” melawan (اللهَ وَ رَسُوْلَهُ أُوْلئِكَ فِي الْأَذَلِّيْنَ.) “Allah dan Rasūl-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina” yang dikalahkan.

كَتَبَ اللهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَ رُسُلِيْ إِنَّ اللهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ.

  1. (كَتَبَ اللهُ) “Allah telah menetapkan” di Lauḥ Maḥfūzh, atau Allah telah memastikan: (لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَ رُسُلِيْ) “Aku dan Rasūl-Ku pasti menang.” Dalam berḥujjah atau berdebat atau menggunakan senjata. (إِنَّ اللهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ.) “Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّوْنَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ لَوْ كَانُوْا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيْرَتَهُمْ أُولئِكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْإِيْمَانَ وَ أَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ وَ يُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَ رَضُوْا عَنْهُ أُوْلئِكَ حِزْبُ اللهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.

  1. (لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّوْنَ وَ يُدْخِلُهُمْ) “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang” artinya berteman (مَنْ حَادَّ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ لَوْ كَانُوْا) “dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasūl-Nya sekalipun orang-orang itu” ya‘ni orang-orang yang menentang itu (آبَاءَهُمْ) “bapak-bapak mereka” ya‘ni bapak-bapak orang-orang yang beriman (أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيْرَتَهُمْ) “atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau pun keluarga mereka” bahkan orang-orang yang beriman itu pasti memusuhi mereka dan memerangi mereka demi keimanannya, sebagaimana yang dialami oleh sebagian para sahabat. (أُولئِكَ) “Mereka itulah” orang-orang yang tidak mau berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasūl-Nya (كَتَبَ) “yang Allah telah menanamkan” ya‘ni meneguhkan (فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْإِيْمَانَ وَ أَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ) “keimanan dalam qalbu mereka dan menguatkan mereka dengan cahaya” ya‘ni nūr (مِّنْهُ) “dari-Nya” dari Allah s.w.t. (جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ) “Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridhā terhadap mereka” karena ketaatan mereka kepada-Nya (وَ رَضُوْا عَنْهُ) “dan mereka pun merasa puas terhadap-Nya” atas pahala. (أُوْلئِكَ حِزْبُ اللهِ) “Mereka itulah golongan Allah” artinya yang mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.) “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung” yang memperoleh keberuntungan.