Surah al-Kautsar 108 ~ Tafsir ath-Thabari (1/3)

Dari Buku:
Tafsir ath-Thabari
(Jilid 26, Juz ‘Amma)
(Oleh: Abu Ja‘far Muhammad bin Jarir ath-Thabari)
(Judul Asli: Jāmi‘-ul-Bayāni ‘an Ta’wīli Āy-il-Qur’ān)

Penerjemah: Amir Hamzah
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Surah al-Kautsar 108 ~ Tafsir ath-Thabari

SŪRAT-UL-KAUTSAR

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَ انْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.

108:1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

108:2. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.

108:3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

(Sūrat-ul-Kautsar [108]: 1-3).

 

Allah ta‘ala berfirman: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu,” hai Muhammad (الْكَوْثَرَ.) “nikmat yang banyak”. Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang makna al-kautsar.

Sebagian mengatakan bahwa itu adalah sebuah sungai di surga, yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. Mereka yang berpendapat demikian menyebutkan riwayat-riwayat berikut ini:

  1. Ya‘qub menceritakan kepadaku, ia berkata: Husyaim menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Atha’ bin as-Sa’ib mengabarkan kepada kami dari Muharib bin Ditsar, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga. Kedua tepinya terbuat dari emas dan perak, mengalir di atas permata dan mutiara, airnya lebih putih daripada susu, dan (rasanya) lebih manis daripada madu.” (23171).
  2. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Jarir menceritakan kepada kami dari ‘Atha’, dari Muharib bin Ditsar-il-Bahili, dari Ibnu ‘Umar, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak,” ia berkata: “(Maksudnya adalah) sebuah sungai di surga, kedua tepinya emas, alirannya di atas permata dan mutiara, airnya lebih putih daripada salju, (rasanya) lebih manis daripada madu, dan tanahnya lebih wangi daripada misik.” (23182).
  3. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Umar bin ‘Ubaid menceritakan kepada kami dari ‘Atha’, dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga yang kedua tepinya emas dan perak, mengalir di atas mutiara dan permata, airnya lebih putih daripada salju, rasanya lebih manis daripada madu.” (23193).
  4. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Ya‘qub-ul-Qummi menceritakan kepada kami dari Hafsh bin Humaid, dari Syimr bin ‘Athiyyah, dari Syaqiq atau Masruq, ia berkata: Aku katakan kepada ‘Ā’isyah: “Wahai Umm-ul-Mu’minīn: [ceritakanlah kepadaku tentang al-Kautsar.” Ia (‘Ā’isyah) lalu berkata: “(Yaitu) sebuah sungai di bathnān-ul-jannah “tengah surga”.” Aku berkata lagi,] (23204) “Apa itu bathnān-ul-jannah?” Ia menjawab: “Tengahnya surga. Kedua tepinya istana-istana mutiara dan permata, tanahnya adalah misik, dan bebatuannya adalah mutiara serta permata.” (23215).
  5. Ahmad bin Abi Suraij-ir-Razi menceritakan kepada kami, ia berkata: Abun-Nadhr dan Syababah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu Ja‘far-ur-Razi menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, dari seorang laki-laki, dari ‘A’isyah, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga. Tidak ada seorang pun yang memasukkan jarinya pada telinganya kecuali dapat mendengar gemericik sungai tersebut.” (23226).
  6. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: Waki‘menceritakan kepada kami dari Abu Ja‘far. Ibnu Abi Suraij menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Nu‘aim menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ja‘far-ir-Razi mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abi Najih, dari Anas, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga.” (23237).
  7. ….. ia berkata: Waki‘menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari Abu ‘Ubaidah, dari ‘Ā’isyah, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai mutiara berlubang yang ada di surga.” (23248).
  8. Waki‘menceritakan kepada kami dari Isra’il, dari Abu Ishaq, dari Abu ‘Ubaidah, dari ‘Ā’isyah, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga, yang di atasnya terdapat bejana-bejana sebanyak bilangan bintang di langit.” (23259).
  9. …..ia berkata: Waki‘ menceritakan kepada kami dari Ja‘far-ur-Razi, dari Ibnu Abi Najih, dari ‘Ā’isyah, ia berkata: “Barang siapa ingin mendengar gemericik al-Kautsar, maka tutupkanlah jarinya pada kedua telinganya.” (232610).
  10. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Mahran menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari Abu ‘Ubaidah, dari ‘A’isyah, ia berkata: “(Yaitu) sebuah sungai di surga, yang kedua tepinya mutiara dan permata.” (232711).
  11. ……ia berkata: Mahran menceritakan kepada kami dari Abu Mu‘adz ‘Isa bin Yazid, dari Abu Ishaq, dari Abu ‘Ubaidah, dari ‘A’isyah, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah surga di bathnān-ul-jannah “di tengah surga”. Di dalamnya terdapat sungai yang kedua tepinya mutiara dan berlubang, yang di dalamnya juga terdapat bejana-bejana para penghuni surga sebanyak jumlah bintang-bintang di langit.” (232812).
  12. Muhammad bin Sa‘d menceritakan kepadaku, ia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata: Pamanku menceritakan kepada kami, ia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Ibnu ‘Abbas, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak,” ia berkata: “(Maksudnya adalah) sungai yang diberikan Allah kepada Muhammad s.a.w. di surga.” (232913).
  13. Ahmad bin Abi Suraij menceritakan kepada kami, ia berkata: Mas‘adah menceritakan kepada kami dari ‘Abd-ul-Wahhab, dari Mujahid, ia berkata: “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga, tanahnya adalah misik yang beraroma tajam, dan airnya adalah khamer.” (233014).
  14. Ibnu Abi Suraij menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Ubaidullah menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ja‘far mengabarkan kepada kami dari ar-Rabi‘, dari Abul-‘Aliyah, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak,” ia berkata: “(Maksudnya adalah) sebuah sungai di surga.” (233115).
  15. Ar-Rabi‘ menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami dari Sulaiman bin Bilal, dari Syuraik bin Abi Namr, ia berkata: Aku mendengar Anas bin Malik menceritakan kepada kami, ia berkata: Ketika Rasulullah s.a.w. diperjalankan pada malam hari, Jibril membawanya ke langit dunia, dan ternyata di sana ada sungai, yang di atasnya terdapat istana dari permata dan mutiara. Beliau lalu mencium tanahnya, dan ternyata itu adalah misik. Beliau kemudian bertanya: “Wahai Jibril, sungai apa ini?” Jibril menjawab: “Ini adalah al-Kautsar, yang disembunyikan Tuhanmu untukmu.” (233216).

Ada yang mengatakan bahwa al-Kautsar adalah nikmat yang banyak. Mereka yang berpendapat demikian menyebutkan riwayat-riwayat berikut ini:

  1. Ya‘qub menceritakan kepadaku, ia berkata: Husyaim menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Bisyr dan ‘Atha’ bin as-Sa’ib mengabarkan kepada kami dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, tentang al-Kautsar, ia berkata: “Yaitu kebaikan yang banyak, yang diberikan Allah kepada beliau.”

Abu Bisyr berkata: “Lalu aku katakan kepada Sa‘id bin Jubair: “Tapi orang-orang mengatakan bahwa itu adalah sebuah sungai di surga?” Sa‘id berkata: “Sungai yang ada di surga termasuk kebaikan yang diberikan Allah kepada beliau”.” (233317).

  1. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: Isma‘il bin Ibrahim menceritakan kepada kami dari ‘Atha’ bin as-Sa’ib, ia berkata: Muharib bin Ditsar berkata kepadaku: “Apa yang dikatakan oleh Sa‘id bin Jubair tentang al-Kautsar?” Aku menjawab: “Ia berkata: “Ibnu ‘Abbas berkata: “Yaitu kebaikan yang banyak”. Ia pun menimpali: “Ia benar. Demi Allah.” (233418).
  2. Ibnu Basysyar menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Abd-ur-Rahman menceritakan kepada kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Atha’ bin as-Sa’ib, dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, tentang ayat: (الْكَوْثَر) “sebuah sungai di surga,” ia berkata: “Maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (233519).
  3. Ibnu Basysyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Ja‘far menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu‘bah menceritakan kepada kami dari Abu Bisyr, ia berkata: Aku bertanya kepada Sa‘id bin Jubair tentang al-Kautsar, lalu ia berkata: “Yaitu kebaikan yang banyak, yang dianugerahkan Allah kepadanya.” Lalu aku katakan kepada Sa‘id: “Sesungguhnya kami pernah mendengar bahwa al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga?” Ia menjawab: “Itu termasuk kebaikan yang dianugerahkan Allah kepadanya.” (233620).
  4. Ibn-ul-Mutsanna menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Abd-ush-Shamad menceritakan kepadaku, ia berkata: Syu‘bah menceritakan kepada kami dari Abu Bisyr, dari Sa‘id bin Jubair, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga,” ia berkata: “(Maksudnya adalah) kebaikan yang banyak.” (233721).
  5. Ibnu Basysyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu‘bah menceritakan kepada kami dari Umarah bin Abi Hafshah, dari ‘Ikrimah, ia berkata: “Maksudnya adalah kenabian dan kebaikan yang dianugerahkan Allah kepadanya.” (233822).
  6. Ibn-ul-Mutsanna menceritakan kepada kami, ia berkata: Harami bin Umarah menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu‘bah menceritakan kepada kami, ia berkata: Umara mengabarkan kepadaku dari ‘Ikrimah, tentang firman Allah: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga,” ia berkata: “Maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (233923).
  7. Ya‘qub menceritakan kepadaku, ia berkata: Ibnu ‘Ulayyah menceritakan kepada kami, ia berkata: Umarah bin Abi Hafshah menceritakan kepada kami dari ‘Ikrimah, ia berkata: “Ayat: (الْكَوْثَر) maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (234024).
  8. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Mahran menceritakan kepada kami dari Sufyan dari ‘Atha’ bin as-Sa’ib, dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga,” ia berkata: “Maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (234125).
  9. ….ia berkata: Mahran menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Hilal, ia berkata: Aku bertanya kepada Sa‘id bin Jubair mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kebaikan yang banyak baginya,” Aku lalu berkata: “Sebuah sungai di surga?”. Ia menjawab: “Sungai dan yang lainnya.” (234226).
  10. Zakariya bin Yahya bin Abi Za’idah menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu ‘Ashim menceritakan kepada kami dari ‘Isa bin Maimun, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, ia berkata: “Ayat: (الْكَوْثَر) maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (234327).
  11. Muhammad bin ‘Amr menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu ‘Ashim menceritakan kepada kami, ia berkata: ‘Isa menceritakan kepada kami, al-Harits menceritakan kepadaku, ia berkata: al-Hasan menceritakan kepada kami, ia berkata: Warqa menceritakan kepada kami, semuanya dari Ibnu Abi Najihm dari Mujahid, ia berkata: “Ayat: (الْكَوْثَر) maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (234428).
  12. Al-Harits menceritakan kepadaku, ia berkata: Al-Hasan menceritakan kepada kami, ia berkata: Warqa menceritakan kepada kami dari Mujahid, mengenai firman-Nya: (الْكَوْثَر), ia berkata: “Semua kebaikan.” (234529).
  13. Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Mahram menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, ia berkata: “Kebaikan dunia dan akhirat.” (234630).
  14. Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata: Sa‘id menceritakan kepada kami dari Qatadah tentang al-Kautsar, ia berkata: “Maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (234731).
  15. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: Waki‘ menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari ‘Atha’ bin as-Sa’ib, dari Sa‘ib bin Jubair, ia berkata: “Ayat: (الْكَوْثَر) maksudnya adalah kebaikan yang banyak.” (234832).
  16. ….ia berkata: Waki‘ menceritakan kepada kami dari Badr bin ‘Utsman, ia mendengar ‘Ikrimah berkata tentang al-Kautsar: “(Maksudnya adalah) yang diberikan kepada Nabi s.a.w., berupa kebaikan, kenabian, dan al-Qur’an.” (234933).
  17. Ahmad bin Abi Suraij ar-Razi menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Daud menceritakan kepada kami dari Badr, dari ‘Ikrimah, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga,” ia berkata: “(Maksudnya adalah) kebaikan yang diberikan Allah kepadanya, yaitu kenabian dan Islam.” (235034).

Ada yang mengatakan bahwa itu adalah telaga yang diberikan kepada Rasulullah s.a.w. di surga. Mereka yang berpendapat demikian menyebutkan riwayat-riwayat berikut ini:

  1. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: Waki‘ menceritakan kepada kami dari Fithr, dari ‘Atha’, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga,” ia berkata: “(Maksudnya adalah) sebuah telaga di surga yang diberikan kepada Rasulullah s.a.w.” (235135).
  2. Ahmad bin Abi Suraij menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Nu‘aim menceritakan kepada kami, ia berkata: Fithr menceritakan kepada kami, ia berkata: Aku bertanya kepada ‘Atha’, ketika kami sedang thawaf di Ka‘bah, mengenai firman-Nya: (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.) “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga.” Ia berkata: “(Maksudnya adalah) telaga yang diberikan kepada Rasulullah s.a.w.” (235236).

Catatan:

  1. 2317). Ibnu Abi Hatim dalam tafsir (10/3470).
  2. 2318). At-Tirmidzi dalam as-Sunan (5/449), disebutkan: Lebih wangi daripada aroma misik. Serta al-Mundziri dalam at-Targhību wat-Tarhīb (4/285).
  3. 2319). Ath-Thabrani dalam al-Ausath dari Ibnu ‘Umar (30/320, no. 9246) riwayat serupa.
  4. 2320). Kalimat yang tertera di antara tanda [] tidak terdapat dalam manuskripnya, dan kami menetapkannya dari naskah lain.
  5. 2321). Ibnu Katsir dalam tafsir (14/478).
  6. 2322). Al-Ajluni dalam Kasyf-ul-Khafā’ (1/110), ia berkata: “Ini disampin mauqūf juga terputus, namun riwayat marfū‘ menguatkannya, yaitu yang diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dari ‘A’isyah, dengan lafazh: Jika engkau menempatkan jarimu di telingamu, maka engkau akan mendengar gemericik sungai al-Kautsar.”Ibnu Katsir berkata: “Maknanya adalah, barang siapa senang mendengar gemericik sungai al-Kautsar, bahwa itulah yang setara dan sebanding dengan itu, maka bukan berarti ia benar-benar mendengarnya secara langsung. Jadi, ia hanya menyerupakan suara denagn suara yang dapat didengar oleh seseorang ketika menutupkan jarinya ke telinganya.”Riwayat ini disebutkan pula oleh as-Suyuthi dalam ad-Durr-ul-Manstūr (8/648).
  7. 2323). Ibnu ‘Athiyyah dalam al-Muḥarrar-ul-Wajīz (5/529) dan as-Suyuthi dalam ad-Durr-ul-Mantsūr (8/648).
  8. 2324). Al-Bukhari dalam ash-Shaḥīḥ (4/1900, no. 4681) dan Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (7/45, no. 34099). Lihat juga Tafsīr Mujāhid (hal. 756).
  9. 2325). Mujahid dalam tafsir (1/756).
  10. 2326). Ibnu Katsir dalam tafsir (14/478).
  11. 2327). Mujahid dalam tafsir (1/756) dengan sedikit perbedaan.
  12. 2328). Ahmad dalam al-Musnad (6/281), Abu Ya‘la dalam al-Musnad (4/41), dan an-Nasa’i dalam as-Sunan-ul-Kubrā (6/523).
  13. 2329). Al-Bukhari dalam ash-Shaḥīḥ (4/2405, no. 6207) serupa itu, dan at-Tirmidzi dalam as-Sunan (5/449, no. 3361) dari Ibnu ‘Umar secara marfū‘.
  14. 2330). Ibnu Hajar dalam Fatḥ-ul-Bārī (11/473). Kami tidak menemukannya dalam riwayat Mujahid pada bagian ini, silakan lihat tafsirnya (hal. 756, 757).
  15. 2331). Asy-Syaukani dalam Fatḥ-ul-Qadīr (5/503).
  16. 2332). Al-Bukhari pada kitab: Tauhīd (5717) dan at-Tirmidzi pada kitab: Sifat Surga (2562).
  17. 2333). Al-Bukhari pada kitab: Wasiat (2759).
  18. 2334). Al-Bukhari pada kitab: Tafsir-ul-Qur’an (4966).
  19. 2335). Al-Mawardi dalam an-Nukatu wal-‘Uyūn (6/355). Silakan lihat Tafsīru Ibni Katsīr (hal. 757).
  20. 2336). Al-Bukhari pada kitab: Ar-Raqā’iq (4969).
  21. 2337). Al-Mawardi dalam an-Nukatu wal-‘Uyūn (6/355).
  22. 2338). Al-Mawardi dalam an-Nukatu wal-‘Uyūn (6/356).
  23. 2339). Ibnu Abi Hatim dalam tafsir (10/3470). Takhrīj-nya telah dikemukakan dari Sa‘id bin Jubair, yang diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4682). Lihat juga Tafsīru Mujāhid (hal. 757).
  24. 2340). Ibid.
  25. 2341). Ahmad dalam al-Musnad (2/158) dan Ibnu ‘Athiyyah dalam al-Muharrar-ul-Wajiz (5/529).
  26. 2342). Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam ash-Shaḥīḥ (4/1900, no. 4682).
  27. 2343). Mujahid dalam tafsir (1/757).
  28. 2344). Ibid.
  29. 2345). Ibid.
  30. 2346). Ibn-ul-Mubarak dalam kitab az-Zuhd (1/562).
  31. 2347). Mujahid dalam tafsir (1/757).
  32. 2348). Al-Bukhari dari ‘Atha’ bin as-Sa’ib, dari Sa‘id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas, pada kitab: ar-Raqā’iq (6587).
  33. 2349). Hannad dalam az-Zuhd dengan tambahan lafazh: Dan Islam. (1/112).
  34. 2350). Al-Mawardi dalam an-Nukatu wal-‘Uyūn (6/354).
  35. 2351). Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (6/326).
  36. 2352). Ibid.

Unduh Rujukan:

  • [download id="19209"]

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *