Surat Ke-108
AL-KAUTSAR
Surat al-Kautsar bermakna nikmat yang banyak. Diturunkan di Makkah sesudah surat al-‘Ādiyāt, terdiri dari 3 ayat.
A. SEBAB TURUNNYA SURAT
Ada yang menyatakan bahwa ketika putra lelaki Nabi meninggal dunia, orang-orang musyrik berkata: “Muḥammad adalah orang yang diputus keturunannya, seorang yang dibenci oleh Tuhan.”
Berkenaan dengan hal itu, maka untuk menenangkan hati Nabi dan untuk menjelaskan kekeliruan pendapat orang-orang musyrik, Allah menurunkan surat ini. Dalam ayat-ayat ini Tuhan menjelaskan bahwa Dia memberikan kebajikan yang banyak dan keutamaan yang tiada tara kepada Nabi Muḥammad s.a.w., walaupun musuh-musuhnya memandang rendah. Tuhan menyuruh Nabi beribadat dengan tulus ikhlash dan menyembelih binatang qurban untuk Allah semata.
Pada akhirnya Tuhan menjelaskan bahwa orang yang membenci Muḥammad adalah orang yang terputus dari kebajikan dunia dan akhirat.
B. KANDUNGAN ISI
Mujāhid menyatakan surat ini surat Madaniyyah. Surat ini menjelaskan bahwa Allah telah memberikan al-Kautsar (kebajikan yang banyak) kepada Nabi-Nya. Menyuruh Nabi shalat dan bersedekah sebagai tanda syukur atas nikmat-nikmat yang diperolehnya.
C. KAITAN DENGAN SURAT SEBELUMNYA
Dalam surat yang telah lalu, Allah menjelaskan sifat-sifat orang yang mendustakan agama dengan empat sifat, yaitu: kikir, shalat dengan jiwa yang kosong, riya’ dan tidak mau memberikan pertolongan kepada sesamanya. Dalam surat ini, Allah menyatakan apa yang Dia berikan kepada Rasul-Nya, yaitu: kebajikan dan keberkatan. Allah memberikan al-Kautsar kepada Nabi, serta memerintahkan Nabi shalat dengan ikhlas dan hati yang tulus, bersedekah kepada fakir miskin, dan menolong sesama manusia.
D. TAFSIR SURAT AL-KAUTSAR
Sebab-sebab turunnya surat al-Kautsar.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhirraḥmānirraḥīm
Dengan (menyebut) nama Allah Yang Maha Pemurah, yang senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ.
Innā a‘thainākal kautsar.
“Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu kebaikan yang banyak.”
(al-Kautsar [108]: 1).
Kami (Allah) benar-benar telah memberikan banyak pemberian kepadamu, yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Kami juga telah memberimu berbagai macam keutamaan yang tidak dapat diketahui hakikatnya, walaupun musuh-musuhmu memandang rendah hal itu. Tindakan mereka hanya didorong oleh akal yang sudah tidak sehat lagi.
Kami, hai Muḥammad, telah memberi kenabian (nubuwwah) dan agama yang benar kepadamu. Kami mengutus kamu untuk menyeru segenap manusia, dan agamamu adalah agama terakhir. Demikian pula risalah yang penghabisan, yang isinya memadukan kebajikan dunia dan kebajikan akhirat. Inilah makna al-Kautsar.
Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-Kautsar di sini adalah sebuah sungai yang berada di dalam surga.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَ انْحَرْ.
Fa shalli li rabbika wanḥar.
“Karena itu, bersembahyanglah hanya untuk Tuhanmu, dan sembelihlah qurban.” (11)
(al-Kautsar [108]: 2).
Karena itu bersembahyanglah, semata-mata karena Allah. Kemudian sembelihlah binatang qurban, karena Allah-lah yang telah mendidik kamu dan yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepadamu.
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.
Inna syāni’aka huwal abtar.
“Sesungguhnya orang yang memusuhi kamu, itulah orang yang putus (dari kebajikan).”
(al-Kautsar [108]: 3).
Sebenarnya, orang-orang yang membenci dan mendengki kamu adalah orang yang tidak mempunyai sebutan (nama) yang bagus dan tidak meninggalkan pretasi yang baik.
Adapun kamu, hai Muhammad, akan meninggalkan nama besar yang sangat harum dan keutamaan-keutamaan yang sempurna, yang terus diteladani dan dijunjung tinggi oleh umat hingga hari kiamat.
Catatan: