Surat ke-112
Banyak ayatnya 4
Semuanya turun di Makkah (Makkiyyah)
Surat ini sebagai dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, dan merupakan kesimpulan tauḥīd (dasar utama keimanan), serta berfungsi sepertiga dari al-Qur’ān. Diceritakan oleh Dhaḥḥāk, bahwa kaum musyrik Quraisy telah mengirim seorang utusan bernama ‘Āmir bin Thuffail membawa pesan-pesan untuk disampaikan kepada Rasūlullāh s.a.w., pesan itu sebagai berikut: “Hai Muḥammad, engkau telah merusak kepercayaan kami, sudah memberantakkan tuhan-tuhan kami. Rupanya engkau telah mengingkari agama nenek moyangmu. Kalau engkau mau surut dari pendirianmu itu, akan kami beri kekayaan, jika engkau gila akan kami obati, dan jika mau perempuan kami kawinkan”. Rasūlullāh s.a.w. menjawab: “Aku tidak miskin, bukan gila, dan tidak pula ingin perempuan. Aku, adalah Rasūl Allāh! Aku mengajak kalian untuk menyembah-Nya”. Untuk kedua kalinya Utusan itu datang kembali membawa pesan, katanya: “Coba jelaskan kepada kami, Tuhanmu itu dari jenis apa? Apakah terbuat dari emas atau dari perak?” Lalu Allah menurunkan surat ini sebagai jawaban Rasūl
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhir raḥmānir raḥīm(i)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ.
Qul huwallāhu aḥad(un).
اللهُ الصَّمَدُ.
Allāhush shamad(u).
لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ.
Lam yalid wa lam yūlad.
Catatan:
1). Seperti halnya Maryam yang melahirkan ‘Īsā.
2). Seperti halnya ‘Īsā dan ‘Uzair yang dikatakan oleh kaum Nashrani dan Yahudi “Anak Tuhan.”
وَ لَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).