Surah al-Hadid 57 ~ Tafsir al-Jalalain (1/2)

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

Rangkaian Pos: Surah al-Hadid 57 ~ Tafsir al-Jalalain

057

SŪRAT-UL-ḤADĪD

Makkiyyah atau Madaniyyah, 29 ayat

Turun sesudah Sūrat-uz-Zalzalah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

سَبَّحَ للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ.

  1. (سَبَّحَ للهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ) “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbīḥ kepada Allah” memahasucikan-Nya dari semua yang tidak layak bagi-Nya. Huruf Lām adalah Zā’idah, dan dipakai lafal bukannya Man karena memandang dari segi mayoritasnya. (وَ هُوَ الْعَزِيْزُ) “Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa” di dalam kerajaan-Nya (الْحَكِيْمُ.) “lagi Maha Bijaksana” di dalam perbuatan-Nya.

لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

  1. (لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ يُحْيِيْ) “Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan” melalui penciptaan (وَ يُمِيْتُ) “dan mematikan” sesudah itu (وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.) “dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

هُوَ الْأَوَّلُ وَ الْآخِرُ وَ الظَّاهِرُ وَ الْبَاطِنُ وَ هُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ.

  1. (هُوَ الْأَوَّلُ) “Dialah Yang Awal” sebelum segala sesuatu ada, keawalan Dia tidak ada permulaannya (وَ الْآخِرُ) “dan Yang Akhir” sesudah segala sesuatu berakhir, keakhiran-Nya tanpa batas (وَ الظَّاهِرُ) “dan Yang Maha Zhāhir” melalui bukti-bukti yang menunjukkan kezhāhiran Nya (وَ الْبَاطِنُ) “dan Yang Bāthin” ya‘ni tidak dapat dilihat dan ditemukan oleh panca indra (وَ هُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ.) “dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu”.

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَ هُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.

  1. (هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ فِيْ سِتَّةِ أَيَّامٍ) “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari” ya‘ni sebagaimana hari-hari di dunia; dimulai dari hari Aḥad dan berakhir pada hari Jum‘at. (ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ) “Kemudian Dia bersemayam/berkuasa di atas ‘Arasy” di atas al-Kursiy sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya (يَعْلَمُ مَا يَلِجُ) “Dia mengetahui apa yang masuk” semua yang masuk (فِي الْأَرْضِ) “ke dalam bumi” seperti air hujan dan orang-orang yang mati (وَ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا) “dan apa yang keluar daripadanya” seperti tumbuh-tumbuhan dan mineral (وَ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ) “dan apa yang turun dari langit” seperti rahmat/hujan dan ‘adzāb (وَ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا) “dan apa yang naik kepada-Nya” seperti ‘amal-‘amal shāliḥ dan ‘amal-‘amal yang buruk. (وَ هُوَ مَعَكُمْ) “Dan Dia bersama kalian” melalui ‘ilmu-Nya (أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.) “di mana saja kalian berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan”.

لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ إِلَى اللهِ تُرْجَعُ الْأُمُوْرُ.

  1. (لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ إِلَى اللهِ تُرْجَعُ الْأُمُوْرُ.) “Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala sesuatu” ya‘ni semua yang ada ini.

يُوْلِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَ يُوْلِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَ هُوَ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ.

  1. (يُوْلِجُ اللَّيْلَ) “Dialah Yang memasukkan malam” yang memasukkannya (فِي النَّهَارِ) “ke dalam siang” sehingga bertambah panjanglah waktu siang dan berkuranglah waktu malam (وَ يُوْلِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ) “dan memasukkan siang ke dalam malam” sehingga waktu malam bertambah panjang sedangkan waktu siang semakin berkurang. (وَ هُوَ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ.) “Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati” maksudnya, Dia Maha Mengetahui akan rahasia-rahasia dan keyakinan-keyakinan yang terkandung di dalam qalbu.

آمِنُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ وَ أَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِ فَالَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَ أَنْفَقُوْا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيْرٌ.

  1. (آمِنُوْا) “Berimanlah kalian” artinya, tetaplah kalian beriman (بِاللهِ وَ رَسُوْلِهِ وَ أَنْفِقُوْا) “kepada Allah dan Rasūl-Nya dan nafkahkanlah” di jalan Allah (مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِ) “sebagian dari harta kalian yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya” ya‘ni dari harta orang-orang yang sebelum kalian dan kelak Dia akan menguasakannya kepada orang-orang yang sesudah kalian. Ayat ini diturunkan sewaktu perang ‘Ursah atau dikenal dengan nama perang Tabūk. (فَالَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَ أَنْفَقُوْا) “Maka orang-orang yang beriman di antara kalian dan menafkahkan hartanya” ayat ini mengisyāratkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat ‘Utsmān r.a. (لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيْرٌ.) “mereka akan memperoleh pahala yang besar”.

وَ مَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ الرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَ قَدْ أَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ.

  1. (وَ مَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ) “Dan mengapa kalian tidak beriman” khitāb pada ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir, ya‘ni tidak ada halangan bagi kalian untuk beriman (بِاللهِ وَ الرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَ قَدْ أَخَذَ) “kepada Allah padahal Rasūl menyeru kalian supaya kalian beriman kepada Rabb kalian. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil” ia dapat dibaca Ukhidza dan Akhadza, kalau dibaca Akhadza maka lafal sesudahnya dibaca Nashab (مِيْثَاقَكُمْ) “perjanjian kalian” terhadap-Nya; ya‘ni Allah telah mengambil janji itu di alam arwah, yaitu ketika Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, Allah adalah Rabb mereka, sebagaimana yang diungkapkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya: Bukankah Aku ini Rabb kalian? Mereka menjawab: Betul: “Engkau Rabb kami”, kami menjadi saksi. (Q.S. al A‘rāf [7]: 172) (إِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ.) “Jika kalian adalah orang-orang yang beriman” maksudnya, jika kalian hendak beriman kepada-Nya maka bersegeralah iman kepada-Nya.

هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمَاتِ وَ إِنَّ اللهَ بِكُمْ لَرَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

  1. (هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ) “Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang” ayat-ayat al-Qur’ān yang jelas (لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمَاتِ) “supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan” dari kekafiran (إِلَى النُّوْرِ) “kepada cahaya” kepada keimanan. (وَ إِنَّ اللهَ بِكُمْ) “Dan sesungguhnya Allah benar-benar terhadap kalian” karena Dia telah mengeluarkan kalian dari kekafiran kepada iman (لَرَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ.) “Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.

وَ مَا لَكُمْ أَلَّا تُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَ للهِ مِيْرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ لَا يَسْتَوِيْ مِنْكُمْ مَّنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَ قَاتَلَ أُوْلئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِيْنَ أَنْفَقُوْا مِنْ بَعْدُ وَ قَاتَلُوْا وَ كُلًّا وَعَدَ اللهُ الْحُسْنَى وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.

  1. (وَ مَا لَكُمْ) “Dan mengapa kalian” sesudah beriman (أَلَّا) “tidak” lafal Allā pada asalnya terdiri dari An dan kemudian keduanya di-idghām-kan menjadi satu sehingga jadilah Allā (تُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَ للهِ مِيْرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ) “menafkahkan sebagian harta kalian di jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai mempunyai langit dan bumi” berikut semua yang ada pada keduanya; maka sampailah kepada-Nya harta kalian tanpa membawa sedikit pun pahala infāq kalian, berbeda halnya seandainya kalian menafkahkannya di jalan Allah, maka kalian akan mendapatkan pahala di sisi-Nya. (لَا يَسْتَوِيْ مِنْكُمْ مَّنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ) “Tidak sama di antara kalian orang yang menafkahkan hartanya sebelum penaklukan” kota Makkah (وَ قَاتَلَ أُوْلئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِيْنَ أَنْفَقُوْا مِنْ بَعْدُ وَ قَاتَلُوْا وَ كُلّ) “dan ikut berperang sebelumnya -. Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sesudah itu. Kepada masing-masing” dari dua golongan itu. Menurut suatu qirā’at ia dibaca Kullun karena dianggap sebagai Mubtada’ (وَعَدَ اللهُ الْحُسْنَى) “Allah telah menjanjikan balasan yang lebih baik” yaitu surga (وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.) “Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan” maka kelak Dia akan membalasnya untuk kalian.

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَ لَهُ أَجْرٌ كَرِيْمٌ.

  1. (مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللهَ) “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah” dengan cara menafkahkan hartanya di jalan Allah (قَرْضًا حَسَنًا) “pinjaman yang baik” seumpamanya hartanya itu dinafkahkan demi karena Allah (فَيُضَاعِفَهُ) “maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu” menurut suatu qirā’at dibaca Fayudha‘‘ifahu (لَهُ) “untuknya” mulai dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan di dalam surah al-Baqarah (وَ لَهُ) “dan baginya” di samping pahala yang dilipatgandakan itu (أَجْرٌ كَرِيْمٌ.) “pahala yang banyak” juga disertai mendapat keridhāan dari Allah dan disambut dengan baik.

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُوْرُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَ بِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا ذلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.

  1. Ingatlah (يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُوْرُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ) “pada hari ketika kamu melihat orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan, sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan mereka” artinya bersinar menerangi bagian depan mereka (وَ) “dan” cahaya itu pun (بِأَيْمَانِهِمْ) “bersinar di sebelah kanan mereka” kemudian dikatakan kepada mereka; (بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ) “Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, yaitu surga-surga” masuklah kalian ke dalam surga-surga itu (تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا ذلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.) “yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar”.

يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنَافِقُوْنَ وَ الْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَ ظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ.

  1. (يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنَافِقُوْنَ وَ الْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا انْظُرُوْنَا) “Pada hari ketika orang-orang munāfiq laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: Perhatikanlah kami” lihatlah kami. Menurut suatu qirā’at dibaca Anzhirūnā, tunggulah kami (نَقْتَبِسْ) “supaya kami dapat mengambil” maksudnya supaya kami kebagian cahaya dan sinar (مِنْ نُّوْرِكُمْ قِيْلَ) “sebagian dari cahaya kalian.” Dikatakan” kepada mereka dengan nada yang memperolok-olokkan mereka: (ارْجِعُوْا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًا) “Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian” mereka mundur. (فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ) “Lalu diadakan di antara mereka” dan antara orang-orang yang beriman (بِسُوْرٍ) “dinding” menurut suatu pendapat dinding itu dinamakan al-A‘rāf (لَّهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيْهِ الرَّحْمَةُ) “yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat” ada bagian yang menghadap orang-orang yang beriman (وَ ظَاهِرُهُ) “dan di sebelah luarnya” ada bagian yang menghadap orang-orang munāfiq (مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ.) “dari situ ada ‘adzāb”.

يُنَادُوْنَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ قَالُوْا بَلَى وَ لكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَ تَرَبَّصْتُمْ وَ ارْتَبْتُمْ وَ غَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللهِ وَ غَرَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ.

  1. (يُنَادُوْنَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ) “Orang-orang munāfiq itu memanggil mereka orang-orang mu’min: Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?” dalam ketaatan kepada Allah. (قَالُوْا بَلَى وَ لكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ) “mereka menjawab: Benar, tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri” disebabkan kemunāfiqan kalian (وَ تَرَبَّصْتُمْ) “dan kalian selalu mengincar” kehancuran orang-orang mu’min (وَ ارْتَبْتُمْ) “dan kalian ragu-ragu” masih ragu terhadap agama Islam (وَ غَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ) “serta kalian ditipu oleh angan-angan kosong” ya‘ni ketamakan (حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللهِ) “sehingga datanglah ketetapan Allah” yaitu kematian (وَ غَرَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ.) “dan kalian telah ditipu terhadap Allah oleh yang amat penipu” ya‘ni oleh syaithān.

فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَ لَا مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ وَ بِئْسَ الْمَصِيْرُ.

  1. (فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ) “Maka pada hari ini tidak diterima” dapat dibaca Yu’khadzu dan Tu’khadzu (مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَ لَا مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلَاكُمْ) “tebusan dari kalian dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kalian ialah neraka. Neraka itulah tempat yang layak buat kalian” tempat yang utama bagi kalian. (وَ بِئْسَ الْمَصِيْرُ.) “Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali” tempat kembali yang paling buruk adalah neraka.

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَ مَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَ لَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَ كَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُوْنَ.

  1. (أَلَمْ يَأْنِ) “Belumkah datang” maksudnya apakah belum tiba saatnya (لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا) “bagi orang-orang yang beriman” ayat ini diturunkan berkenaan dengan kelakuan para sahabat, yaitu sewaktu mereka banyak bergurau (أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَ مَا نَزَلَ) “untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan mengingat apa yang telah diturunkan kepada mereka” dapat dibaca Nazzala dan Nazala (مِنَ الْحَقِّ) “berupa kebenaran” ya‘ni al-Qur’ān (وَ لَا يَكُوْنُوْا) “dan janganlah mereka” di-‘athaf-kan kepada lafal Takhsya‘a (كَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ) “seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitāb kepadanya” mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashrānī (فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ) “kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka” yaitu zaman antara mereka dan nabi-nabi mereka telah berlalu sangat lama (فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ) “lalu hati mereka menjadi keras” tidak lunak lagi untuk mengingat Allah. (وَ كَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُوْنَ.) “Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fāsiq”.