Surah ke 113; 5 ayat
Al-Falaq
(waktu shubuh).
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Pembuka surah al-Falaq
Orang yang memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dan masuk dalam naungan pemeliharaan-Nya, seraya menyerahkan semua urusan kepada-Nya, seraya menyerahkan semua urusan kepada-Nya, pasti mengetahui bahwa Allah s.w.t. akan menjaganya dari segala hal yang dapat membahayakan dan menyesatkannya, dan melindunginya dari segala sesuatu yang dapat merusak dan membinasakannya. Karena itulah Allah s.w.t. memerintahkan kekasih-Nya, Nabi Muhammad s.a.w., untuk memohon perlindungan dan penjagaan kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan, pada saat musuh-musuh beliau berniat menyakiti dan menyihirnya karena iri atas kemunculannya, penguasaannya, dan tersebarnya reputasi baiknya ke seluruh penjuru. Setelah memberikan keberkahan, Allah s.w.t. berfirman: (بِسْمِ اللهِ) [Dengan menyebut nama Allah] yang mengontrol perlindungan dan membebaskan hamba-Nya dari segala hal yang dapat membahayakan dan menyakiti mereka setelah mereka kembali dan meminta perlindungan kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, (الرَّحْمنِ) [Yang Maha Pemurah] kepada mereka dengan menurunkan ruqyah dan ajaran doa, (الرَّحِيْمِ) [lagi Maha Penyayang] kepada mereka dengan cara membebaskan dan menyembuhkan mereka setelah mereka benar-benar ikhlas dalam meminta perlindungan dan penjagaan kepada-Nya.
Ayat 1.
(قُلْ) [Katakanlah] wahai Rasul yang paling sempurna – setelah kamu berusaha dicelakai oleh musuh-musuhmu dan ditentang oleh mereka dengan cara meremehkanmu -, demi untuk menghilangkan dan menolak bahaya, (أَعُوذُ) [Aku berlindung] dan memohon penjagaan dengan penuh keikhlasan, (بِرَبِّ الْفَلَقِ) [kepada Rabb yang menguasai shubuh] Maksudnya, demi Dzat Yang membelah dan memecah kegelapan malam dengan cahaya waktu shubuh yang bersinar, dan membelah gelapnya ketiadaan dengan cahaya keberadaan.
Ayat 2.
(مِن شَرِّ) [Dari kejahatan] semua (مَا خَلَقَ) [makhluk-Nya] yang ada di alam dunia dan kerusakan, dan dari orang-orang yang keji.
Ayat 3.
(وَ) [Dan] aku juga memohon penjagaan pada Allah s.w.t. (مِن شَرِّ) [dari kejahatan] setiap (غَاسِقٍ) [malam] yang pekat dan tidak lagi bercahaya (إِذَا وَقَبَ) [apabila telah gelap gulita]. Maksudnya: ketika waktu malam telah masuk dan tenggelam dalam kegelapannya, untuk menghalangi dan menipu (pandangan).
Ayat 4.
(وَ) [Dan] aku juga memohon penjagaan pada Allah s.w.t. (مِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ) [dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus] dan mengeluarkan air ludah dari mulut mereka, (فِي الْعُقَدِ) [kepada buhul-buhul] yang diikatkan pada benang untuk menyihir manusia dengannya.
Ayat 5.
(وَ) [Dan] ringkasnya, aku berlindung kepada Penguasa waktu shubuh, (مِن شَرِّ) [dari kejahatan] setiap (حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ) [orang yang dengki apabila ia dengki] dan berniat untuk berlaku dengki. Maka Allah s.w.t. akan menjagamu dari kesukaran yang diakibatkan oleh perbuatan buruk mereka dengan daya dan kekuataan-Nya.
Penutup Surah al-Falaq
Wahai pengikut ajaran Muhammad s.a.w. yang memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dan meminta pertolongan dangan fadhilah, daya, dan kekuatan-Nya; kamu harus selalu mengingat Allah s.w.t., membaca al-Qur’an, dan mengulang-ulangi berbagai macam bacaan dzikir dan tasbih yang ma’tsur dari Nabi s.a.w. dalam semua waktu malam dan sahur, di rentang waktu malam dan di puncak waktu siang. Semoga Allah s.w.t. melindungimu dari fitnah dan bencana yang terjadi sepanjang malam dan siang, dan menjagamu dari keburukan orang yang memusuhimu dengan perbuatan sihir atau lainnya, dengan daya dan kekuatan-Nya.