Hati Senang

Asbab-un-Nuzul Surah ‘Abasa 80 ~ Tafsir al-Jalalain

Tafsir Jalalain | Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

ASBĀB-UN-NUZŪL

SŪRATU ‘ABASA

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

Imām Tirmidzī dan Imām Ḥakīm, kedua-duanya telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Siti ‘Ā’isyah r.a. yang telah menceritakan, bahwa firman Allah s.w.t. berikut ini, yaitu:

Dia (Muḥammad) telah bermuka masam dan berpaling” (80, ‘Abasa, 1).

diturunkan berkenaan dengan ‘Abdullāh ibnu Ummi Maktūm yang buta. Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah s.a.w. lalu berkata: “Wahai Rasulullah, berikanlah aku bimbingan (kepada Islam)”. Pada saat itu di hadapan Rasulullah s.a.w. ada beberapa orang lakik-laki dari kalangan pemimpin-pemimpin kaum musyrikin. Rasulullah s.a.w. berpaling dari ‘Abdullāh ibnu Ummi Maktūm karena melayani mereka. Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: “Bagaimanakah pendapatmu, apakah di dalam hal-hal yang telah aku katakan tadi dapat membuka hatimu?” Laki-laki dari pemimpin kaum musyrikin itu menjawab: “Tidak”. Maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya:

Dia (Muḥammad) telah bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya” (80, ‘Abasa, 1-2).

Abū Ya‘lā telah mengetengahkan hadits yang serupa melalui Anas r.a.

Imām Ibn-ul-Mundzir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui ‘Ikrimah sehubungan dengan firman-Nya:

Binasalah manusia alangkah sangat kekafirannya” (80, ‘Abasa, 17).

‘Ikrimah mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan ‘Atabah ibnu Abū Lahab, yaitu sewaktu dia mengatakan: “Aku ikut kepada Rabb binatang.”

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.