007 Waktu Sahur & Hakikatnya – Pancaran Spiritual – al-Qunawi

PANCARAN SPIRITUAL
TELAAH 40 HADITS SUFISTIK

(Diterjemahkan dari: Syarḥ-ul-Arba‘īna Ḥadītsan)
Oleh: SHADR-UD-DĪN Al-QUNĀWĪ

Penerjemah: Irwan Kurniawan
Penerbit: PT LENTERA BASRITAMA

HADITS KETUJUH

(Waktu Sahur dan Hakikatnya)

 

Ditegaskan dari Rasūlullāh s.a.w. bahwa beliau bersabda: “Mimpi yang benar adalah yang terjadi pada waktu sahur.” (11)

 

Penyingkapan Rahasia dan Penjelasan Maknanya.

Ketahuilah, waktu sahur adalah waktu di akhir malam dan menjelang awal siang. Malam menampakkan kegelapan, sementara siang adalah waktu penyingkapan dan kejelasan, serta akhir perjalanan kegelapan di alam Ilahi, kemudian di alam makna (ma‘ānī) dan roh. Karena waktu sahur merupakan permulaan waktu menjelang kesempurnaan nyata dan terang, mestilah apa yang terlihat di saat itu mendekati kebenaran. Hal itu ditunjukkan Yūsuf a.s., dengan perkataannya kepada bapaknya: “…inilah ta‘bir mimpiku yang dahulu itu. Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan.” (QS. Yusuf: 100). Yaitu, tidak sempurna hakikat mimpi kecuali dengan kemunculannya di dalam rasa. Di dalam rasa terdapat kemunculan maksud dari bentuk-bentuk yang digambarkan, dan menjadi matang buahnya.

Pahamilah hal itu.

 

Catatan:


  1. 1). Diriwayatkan oleh at-Tirmidzī di dalam bab ar-Ru’yā’, hal. 3; ad-Dārimī di dalam bab ar-Ru’yā’, hal. 9; dan Ibn Ḥanbal, III/67, 93. 

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *