1 Pembukaan – Adab Pemangku Al-Qur’an

ADAB PEMANGKU AL-QUR’ĀN
Oleh: Syaikh ‘Ali bin Muhammad ad-Diba‘i al-Mishri

Penerjemah: Drs. Rasyid Ridho
Penerbit: Gunung Jati Jarkata

Pembukaan

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْآنَ، وَ شَرَّفَنَا بِحِفْظِهِ وَ تِلَاوَتِهِ.

2. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan al-Qur’ān dan memuliakan kita karena menghafal dan membacanya.

وَ تَعَبَّدَنَا بِتَدَبُّرِهِ وَ دِرَاسَتِهِ وَ جَعَلَ ذلِكَ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادَتِهِ.

3. Dia memerintahkan kita untuk merenungkan (isi al-Qur’ān) dan mempelajarinya, dan Dia jadikan hal tersebut di antara ibadah yang besar (pahalanya).

وَ أَسْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَلَّتْ عَلَى وُجُوْدِهِ الْمَصْنُوْعَاتُ.

4. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah dengan sebenarnya) kecuali Allah Yang Maha Esa, segala penciptaan ini menunjuki keadaan-Nya.

وَ شَهِدَتْ لِجَمَالِهِ وَ كَمَالِهِ وَ جَلَالِهِ وَ عَظَمَتِهِ الْآيَاتُ الْبَيِّنَاتُ.

5. Keindahan, kesempurnaan, kebesaran, dan keagungan-Nya disaksikan oleh tanda-tanda yang jelas.

وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ الْقَاتِلُ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ: “مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَ ذِكْرِيْ عَنْ مَسْئَلِيْ أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِيَ السَّائِلِيْنَ.

6. Dan saya bersaksi bahwa penghulu kita Muḥammad adalah utusan Allah, beliau bersabda di dalam hadits Qudsi: “Barang siapa yang sibuk membaca al-Qur’ān dan zikir kepada-Ku dan (dari) tidak meminta sesuatu, akan Aku berikan dia, sesuatu yang lebih utama ketimbang yang telah diberikan orang-orang yang meminta.

صَلَّى اللهُ سَلَّمَ عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ حَازُوا الدَّرَجَةَ الْعُلْيَا فِيْ حِفْظِ الْقُرْآنِ وَ الْعَمَلِ بِشُرُوْطِهِ وَ آدَابِهِ.

7. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan sejahtera-Nya kepada Nabi Muḥammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya, yang telah memperoleh derajat yang tinggi karena menghafal al-Qur’ān, mengamalkan syarat-syarat dan adab-adabnya.

(أَمَّا بَعْدُ) فَيَقُوْلُ أَضْعَفُ الْوَرَى وَ أَحْوَجُ الْخَلْقِ إِلَى رَحْمَةِ الْغَنِيِّ الْكَرِيْمِ (عَلِيٌّ الضِّبَاعُ بْنُ مُحَمَّدٍ بْنِ حَسَنِ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ).

8. Amma ba‘du (adapun sesudah basmalah, ḥamdalah, shalawat dan salām) berkata hamba (makhluk) yang sangat lemah, lagi sangat berhajat rahmat Tuhan Yang Maha Kaya dan Pemurah, yaitu ‘Alī adh-Dhibā‘i bin Muḥammad bin Ḥasan bin Ibrāhīm.

هذِهِ نُبْذَةٌ لَطِيْفَةٌ فِيْ بَيَانِ آدَابِ قَارِئِ الْقُرْآنِ وَ كَاتِبِهِ، وَ مَنْ يُعَلِّمُهُ أَوْ يَتَعَلَّمُهُ، أَوْ يَحْضُرُ مَجَالِسَ الْمُحْتَفِلِيْنَ بِهِ.

9. Ini adalah sebuah artikel kecil yang menjelaskan tentang adab pembaca, penulis, pengajar dan pelajar al-Qur’ān, atau orang yang menghadiri majlis-majlis perkumpulan al-Qur’ān.

لَخَّصْتُهَا مِنْ كُتُبِ الْأَئِمَّةِ الْمُعْتَبِرِيْنَ كَالتِّبْيَانِ وَ الْإِتْقَانِ وَ اللَّطَائِفِ وَ الْاِتِّحَافِ، وَ النِّهَايَةِ وَ تُحْفَةِ النَّاظِرِيْنَ.

10. Saya ringkas artikel ini dari berbagai kitab para imam yang diakui reputasinya (mu‘tabar) seperti at-Tibyān, al-Itqān, al-Lathā’if, an-Nihāyah dan Tuḥfat-un-Nāzhirīn.

وَ سَمَّيْتُهَا: (فَتْحُ الْكَرِيْمِ الْمَنَّانِ فِيْ آدَابِ حَمَلَةِ الْقُرْآنِ) وَ اللهَ أَسْأَلُ أَنْ يَنْفَعَ بِهَا النَّفْعَ الْعَمِيْمَ وَ أَنْ يَجْعَلَهَا خَالِصَةً لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّهُ جَوَادٌ كَرِيْمٌ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ.

11. Saya namakan risalah ini (artikel) = (Fatḥ-ul-karīm-il-mannāni fī ādābi ḥamalat-il-Qur’ān), hanya kepada Allah-lah saya memohon agar artikel ini merata manfaatnya, dan Allah jadikan tulisan ini sebagai karya ikhlas karena dzat-Nya yang Mulia, sesungguhnya Dia Maha Pemurah, Mulia, Pengasih lagi Penyayang.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *