Mu‘rabat & Kata yang Di-i‘rab dengan Harakat – Ilmu Nahwu Tuhfat-us-Saniyah

Dari Buku:
Ilmu Nahwu Terjemah Tuhfat-us-Saniyah
(Judul Asli: Tuḥfat-us-Saniyati Syarḥu Muqaddimat-il-Ajurrumiyyah)
Oleh: Muhammad Muhyidin ‘Abdul Hamid
Penerjemah: Muhammad Taqdir
Penerbit: Media Hidayah

Rangkaian Pos: Mu‘rabat (Kata-kata yang Mu‘rab/Di-i‘rab) - Ilmu Nahwu Tuhfat-us-Saniyah

Mu‘rabāt
(Kata-kata yang Mu‘rab/Di-i‘rāb)

 

MATAN

الْمُعْرَبَاتُ قِسْمَانِ قِسْمٌ يُعْرَبُ بِالْحَرَكَاتِ وَ قِسْمٌ يُعْرَبُ بِالْحُرُوْفِ

Kata-kata yang di-i‘rāb dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata yang di-i‘rāb dengan ḥarakāt dan kata yang di-i‘rāb dengan ḥurūf.

 

SYARAH

Pada pasal ini penulis ingin menjelaskan secara global berbagai hukum yang telah disebutkan secara rinci pada pasal sebelumnya. Terdapat delapan kata yang telah dijelaskan dan diiringi keterangan berbagai hukum i‘rāb-nya. Delapan kata tersebut adalah isim mufrad, jama‘ taksīr, jama‘ mu’annats sālim, fi‘il mudhāri‘ yang tidak bersambung dengan apa pun di akhirnya, isim mutsannā, isim jama‘ mudzakkar sālim, asmā’-ul-khamsah, af‘āl-ul-khamsah.

Bentuk-bentuk ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

Pertama, bagian yang di-i‘rāb dengan harakat.

Kedua, bagian yang di-i‘rāb dengan huruf.

Hal ini akan dijelaskan secara rinci pada pembahasan selanjutnya.

 

Kata yang Di-i‘rāb dengan Ḥarakāt

 

MATAN

فَالَّذِيْ يُعْرَبُ بِالْحَرَكَاتِ أَرْبَعَةُ أَنْوَاعٍ الْاِسْمُ الْمُفْرَدُ وَ جَمْعُ التَّكْسِيْرِ وَ جَمْعُ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمِ وَ الْفِعْلُ الْمُضَارِعُ الَّذِيْ لَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ

“Terdapat empat (4) kata yang di-i‘rāb dengan (perubahan) harakat yaitu isim mufrad, jama‘ taksīr, jama‘ mu’annats sālim, dan fi‘il mudhāri‘ yang tidak bersambung dengan apa pun di akhirnya.”

 

SYARAH

Ḥarakāt ada tiga (3), yaitu dhammah, fatḥah, dan kasrah; serta terdapat ḥarakāt lain yang mengikuti tiga ḥarakāt pokok tersebut yaitu sukūn. Anda telah mengetahui bahwa al-mu‘rabāt terbagi menjadi dua, yaitu kata yang di-i‘rāb dengan (perubahan) ḥarakāt dan kata yang di-i‘rāb dengan (perubahan) ḥurūf. Berikut ini adalah permulaan penjelasan bagian pertama, yakni kata-kata yang di-i‘rāb dengan ḥarakāt. Ada empat (4) kata yang di-i‘rāb dengan (perubahan) ḥarakāt, yaitu:

1. Isim mufrad.

Contohnya (مُحَمَّدٌ) dan (الدَّرْسَ) pada kalimat:

(ذَاكَرَ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ) – Muḥammad telah mengulang-ulang pelajaran.

(ذَاكَرَ) adalah fi‘il mādhī yang mabnī dengan ḥarakāt fatḥah, yang tidak memiliki kedudukan dalam i‘rāb.

(مُحَمَّدٌ) adalah fā‘il yang marfū‘. Tanda rafa‘-nya adalah ḥarakāt dhammah zhāhirah.

(الدَّرْسَ) adalah maf‘ūl bihi (objek penderita yang manshūb).

Tanda nashab-nya adalah ḥarakāt fatḥah yang zhāhirah.

Kata (مُحَمَّدٌ) dan (الدَّرْسَ) adalah isim mufrad.

2. Jama‘ taksīr.

Contohnya kata (التَّلَامِيْذُ) para murid dan (الدُّرُوْسَ) berbagai pelajaran, pada kalimat:

(حَفِظَ التَّلَامِيْذُ الدُّرُوْسَ) – Para murid telah menghafal berbagai pelajaran.

(حَفِظَ) adalah fi‘il mādhī yang mabnī dengan ḥarakāt fatḥah dan tidak berkedudukan dalam i‘rāb.

(التَّلَامِيْذُ) adalah fā‘il dalam keadaan marfū‘. Tanda rafa‘-nya adalah ḥarakāt dhammah yang zhāhirah.

(الدُّرُوْسَ) adalah maf‘ūl bihi manshūb. Tanda nashab-nya adalah ḥarakāt fatḥah zhāhirah.

Kata (التَّلَامِيْذُ) dan (الدُّرُوْسَ) adalah jama‘ taksīr.

3. Jama‘ mu’annats sālim

Contohnya kata (الْمُؤْمِنَاتُ) wanita-wanita yang beriman, dan (الصَّلَوَاتِ) shalat-shalat, pada kalimat.

(خَشَعَ الْمُؤْمِنَاتُ فِي الصَّلَوَاتِ) – Wanita-wanita yang beriman itu khusyu‘ dalam sahalat mereka.

(خَشَعَ) merupakan fi‘il mādhī mabnī dengan ḥarakāt fatḥah dan tidak memiliki kedudukan dalam i‘rāb.

(الْمُؤْمِنَاتُ) adalah fā‘il ber-i‘rāb marfū‘. Tanda rafa‘-nya adalah ḥarakāt dhammah zhāhirah.

(فِي) merupakan huruf jarr.

(الصَّلَوَاتِ) merupakan majrūr (isim yang di-majrūr-kan) oleh huruf (فِي). Tanda jarr-nya adalah ḥarakāt kasrah yang zhāhirah.

Kata (الْمُؤْمِنَاتُ) dan (الصَّلَوَاتِ) adalah jama‘ mu’annats sālim.

4. Fi‘il mudhāri‘ yang tidak bersambung dengan sesuatu apa pun di akhirnya.

Contoh kata (يَذْهَبُ) pada kalimat:

(يَذْهَبُ مُحَمَّدٌ) – Muḥammad sedang/akan pergi.

(يَذْهَبُ) merupakan fi‘il mudhāri‘ marfū‘ karena fi‘il ini tidak dimasuki oleh ‘āmil yang me-nashab-kan ataupun yang men-jazm-kan. Tanda rafa‘-nya adalah ḥarakāt dhammah yang zhāhirah pada huruf akhir.

(مُحَمَّدٌ) adalah fā‘il dalam keadaan marfū‘. Tanda rafa‘-nya adalah ḥarakāt dhammah yang zhāhirah.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *