MATAN
وَ أَمَّا جَمْعُ الْمُذَكَّرِ السَّالِمِ فَيُرْفَعُ بِالْوَاوِ وَ يُنْصَبُ وَ يُخْفَضُ بِالْيَاءِ
“Jama‘ mudzakkar sālim di-rafa‘-kan dengan ḥurūf wāwu, di-nashab-kan dan di-jarr-kan dengan ḥurūf yā’.”
SYARAH
Jenis kedua dari kata-kata yang di-i‘rāb dengan ḥurūf adalah isim jama‘ mudzakkar sālim. Anda telah mengetahui pada penjelasan sebelumnya definisi jama‘ mudzakkar sālim.
Hukum i‘rāb pada isim jama‘ mudzakkar sālim adalah di-rafa‘ dengan ḥurūf wāwu yang berfungsi menggantikan ḥarakāt dhammah. Di-nashab-kan dan di-jarr-kan dengan ḥurūf yā’, yang mana huruf sebelumnya ber-ḥarakāt kasrah dan huruf setelahnya ber-ḥarakāt fatḥah. Ḥurūf nūn yang bersambung dengan ḥurūf wāwu (saat marfū‘) dan ḥurūf yā’ (saat manshūb) adalah pengganti tanwīn yang terdapat pada bentuk mufrad. Hurūf nūn ini dihilangkan ketika isim jama‘ mudzakkar sālim di-idhāfah-kan dengan isim yang lain. Hal ini sebagaimana penghilangan ḥurūf nūn yang ada pada mutsannā.
Contoh isim jama‘ mudzakkar sālim dalam kondisi marfū‘:
(حَضَرَ الْمُسْلِمُوْنَ) – Kaum muslimin telah hadir.
(أَفْلَحَ الْآمِرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ) – Orang-orang yang ber-amar ma‘rūf telah beruntung.
Masing-masing dari (الْمُسْلِمُوْنَ) dan (الْآمِرُوْنَ) merupakan isim yang marfū‘ karena kata-kata itu berkedudukan sebagai fā‘il. Tanda rafa‘-nya adalah ḥurūf wāwu yang menggantikan ḥarakāt dhammah karena ia adalah jama‘ mudzakkar sālim. Adapun ḥurūf nūn adalah pengganti tanwīn yang terdapat pada bentuk mufrad-nya.
Contoh jama‘ mudzakkar sālim yang manshūb:
(رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ) – Saya telah melihat orang-orang muslim itu.
(اِحْتَرَمْتُ الْآمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ) – Saya menghormati orang-orang yang ber-amar ma‘rūf itu.
Kata (الْمُسْلِمِيْنَ) dan (الْآمِرِيْنَ) merupakan isim yang manshūb karena kedua kata ini berkedudukan sebagai maf‘ūl bihi. Tanda nashab-nya adalah ḥurūf yā’, dengan huruf sebelumnya ber-ḥarakāt kasrah dan huruf setelah yā’ ber-ḥarakāt fatḥah. Hal ini dikarenakan keduanya adalah jama‘ mudzakkar sālim. Adapun ḥurūf nūn adalah pengganti tanwīn yang terdapat pada bentuk mufrad-nya.
Contoh jama‘ mudzakkar sālim yang majrūr:
(اِتَّصَلْتُ بِالْآمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ) – Saya menghubungi orang-orang yang memerintahkan hal yang ma‘rūf.
(رَضِيَ اللهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ) – Allah meridhai orang-orang mu’min itu.
Kata (الْآمِرِيْنَ) dan (الْمُؤْمِنِيْنَ) merupakan isim yang majrūr karena ḥurūf jarr masuk pada kata tersebut. Tanda jarr-nya adalah ḥurūf yā’, dengan huruf sebelumnya ber-ḥarakāt kasrah dan huruf setelah yā’ ber-ḥarakāt fatḥah. Hal ini dikarenakan kedua kata itu adalah jama‘ mudzakkar sālim. Adapun ḥurūf nūn merupakan pengganti tanwīn yang terdapat pada bentuk mufrad-nya.