Alif Sebagai Pengganti Dhammah
MATAN
وَ أَمَّا الْأَلِفُ فَتَكُوْنُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِيْ تَثْنِيَةِ الْأَسْمَاءِ خَاصَّةً
Aadapun alif, ia menjadi tanda rafa‘ hanya pada isim tatsniyah
SYARAH
Alif menjadi tanda rafa‘-nya suatu kata pada satu tempat, yaitu pada isim mutsannā. Contoh:
(حَضَرَ الصَّدِيْقَانِ) – Dua orang sahabat itu telah hadīr.
(الصَّدِيْقَانِ) adalah isim mutsannā. Kata ini marfū‘ karena berkedudukan sebagai fā‘il, tanda rafa‘-nya adalah alif sebagai pengganti dhammah. Adapun nūn yang berada di akhir kata sebagai ‘iwadh (pengganti) tanwīn dari bentuk tunggalnya (isim mufrad) yaitu (صَدِيْقٌ).
Isim mutsannā adalah setiap isim yang menunjukkan bilangan dua (laki-laki/perempuan) dengan adanya tambahan di akhir kata. Dengan adanya tambahan ini tidak perlu lagi untuk menyebutkan ‘athaf (yang mengikuti) dan ma‘thūf-nya (yang diikuti) dengan perantaraan huruf ‘athaf. Contoh:
(أَقْبَلَ الْعُمَرَانِ، وَ الْهِنْدَانِ) – Dua ‘Umar dan dua Hindun telah datang menghadap.
(الْعُمَرَانِ) adalah lafazh yang menunjukkan dua orang yang masing-masing bernama (عُمَرُ) dengan adanya tambahan pada akhir kata tersebut yaitu huruf alif dan nūn. Dengan tambahan ini kita tidak perlu menggunakan wāwu ‘athaf dan mengulang penyebutan isim yang sama, semisal anda mengatakan:
(حَضَرَ عُمَرُ وَ عُمَرُ) – ‘Umar dan ‘Umar telah hadir.
Demikian pula kata (الْهِنْدَانِ). Kata ini menunjukkan dua individu, masing-masing bernama Hindun. Hal ini dibuktikan dengan adanya tambahan alif dan nūn pada contoh di atas. Adanya tambahan huruf alif dan nūn memungkinkan kita untuk tidak menggunakan wāwu ‘athaf dan mengulang nama yang sama, semisal anda mengatakan:
(حَضَرَتْ هِنْدٌ وَ هِنْدٌ) – Hindu dan Hindu telah hadir.
Latihan:
- Ubahlah seluruh kata jama‘ berikut ini ke dalam bentuk tunggalnya, kemudian buat bentuk mutsannā dari kata-kata tersebut, lalu gunakan setiap kata mutsannā tersebtu dalam kalimat yang sempurna di mana kata tersebut berkedudukan rafa‘!.
جِمَالٌ، أَفْيَالٌ، سُيُوْفٌ، صَهَارِيْجُ، دُوِيٌّ، نُجُوْمٌ، حَدَائِقُ، بَسَاتِيْنُ، قَرَاطِيْسُ، مَخَابِرُ، أَحْذِيَةٌ، قُمُصٌ، أَطِبَّاءُ، طُرُقٌ، شُرَفَاءُ، مَقَاعِدُ، عُلَمَاءُ، جُدْرَانٌ، شَبَابِيْكُ، أَبْوَابٌ، نَوَافِيْذُ، آنِسَاتُ، رُكَّعٌ، أُمُوْرٌ، بِلَادٌ، أَقْطَارٌ، تُفَّاحَاتٌ.
- Gunakan masing-masing isim mutsannā berikut ini dalam kalimat yang sempurna!
الْعَالِمَانِ، الْوَالِدَانِ، الْأَخَوَانِ، الْمُجْتَهِدَانِ، الْهَادِيَانِ، الصَّدِيْقَانِ، الْحَدِيْقَتَانِ، الْفَتَاتَانِ، الْكِتَابَانِ، الشَّرِيْفَانِ، القُطْرَانِ، الْجِدَارَانِ، الطَّبِيْبَانِ، الْأَمْرَانِ، الْفَارِسَانِ، الْمَقْعَدَانِ، الْعَذَرَوَانِ، السَّيْفَانِ، الْمَاجِدَانِ، الْخَطَابَانِ، الْأَبَوَانِ، الْبَلَدَانِ، الْبُسْتَانَانِ، الطَّرِيْقَانِ، رَاكِعَانِ، دَوَاتَانِ، بَابَانِ، تُفَّحَتَانِ، نَجْمَانِ
- Isilah titik-titik di bawah ini dengan lafazh mutsannā yang sesuai!
- سَافَرَ ……. إِلَى مِصْرَ لِيُشَاهِدَا آثَارَهَا.
- حَضَرَ أَخِيْ وَ مَعَهُ …….فَأَكْرَمْتُهُمْ.
- وُلِدَ لْخَالِدُ ……..فَسَمَّى أَحَدُهُمَا مَحَمَّدًا وَ سَمَّى الْآخَرُ عَلِيًّا.
Pertanyaan:
- Pada berapa tempat alif menjadi tanda rafa‘-nya suatu kata?
- Apakah isim mutsannā itu?
- Berilah dua (2) contoh isim mutsannā! Pada contoh pertama berjenis mudzakkar sedangkan pada contoh yang lainnya berjenis mu‘annats!
assalamu’alaykum
mohon dilanjutkan pembahasannya karena penjelasannya mudah dan bermanfaat buat saya. semoga Allah balas kebailan Anda.
Wa ‘alaikum salaam. Aamiiin, terima kasih untuk du’anya. In sya Allah akan kami terus menambahkannya. Silakan kunjungi kategorinya di sini: https://tata-bahasa-arab/kategori/ilmu-nahwu/tuhfat-us-saniyah-muhammad-muhyidin-abdul-hamid/ untuk melihat semua yang sudah ada.