Hati Senang

2-4-4 Ya’ Sebagai Pengganti Fathah – Tanda-tanda I‘rab Nashab – Ilmu Nahwu Tuhfat-us-Saniyah

Dari Buku:
Ilmu Nahwu Terjemah Tuhfat-us-Saniyah
(Judul Asli: Tuḥfat-us-Saniyati Syarḥu Muqaddimat-il-Ajurrumiyyah)
Oleh: Muhammad Muhyidin ‘Abdul Hamid
Penerjemah: Muhammad Taqdir
Penerbit: Media Hidayah

YĀ’ SEBAGAI PENGGANTI FATḤAH

MATAN

وَ أَمَّا الْيَاءُ فَتَكُوْنُ عَلَامَةً لِلنَّصْبِ فِي التَّثْنِيَةِ وَ الْجَمْعِ

“Huruf yā’ menjadi tanda nashab pada isim mutsannā dan jama‘ mudzakkar sālim.”

SYARAH

Anda telah mengetahui definisi mutsannā dan jama‘ mudzakkar sālim pada pembahasan sebelumnya. Kami akan menerangkan kepada anda bahwa anda dapat mengenal bentuk nashab kedua isim tersebut dengan keberadaan huruf yā’ pada akhir kata.

Untuk membedakan keduanya anda tinggal mencermati penjelasan berikut. Pada isim mutsannā, harakat huruf sebelum yā’ adalah fatḥah dan harakat huruf sesudahnya adalah kasrah; sedangkan pada isim jama‘ mudzakkar sālim, huruf sebelum yā’ berharakat kasrah dan huruf sesudahnya berharakat fatḥah.

Contohnya adalah sebagai berikut:

(نَظَرْتُ عُصْفُوْرَيْنِ فَوْقَ الشَّجَرَةِ) – Saya melihat dua burung pipit bertengger di atas pohon.

(اِشْتَرَى أَبِيْ كِتَابَيْنِ أَحَدُهُمَا لِيْ وَ الْآخَرُ لِأَخِيْ) – Ayahku membeli dua (2) buah buku, untukku dan untuk saudara lelakiku.

Kata (عُصْفُوْرَيْنِ) dan (كِتَابَيْنِ) ber-i‘rāb manshūb karena keduanya berkedudukan sebagai maf‘ūl bihi. Tanda nashab-nya adalah huruf yā’. Karena kata ini adalah isim mutsannā, maka dalam kondisi nashab harakat huruf sebelum yā’ adalah fatḥah dan harakat huruf setelahnya adalah kasrah. Adapun huruf nūn di akhir kata berfungsi sebagai pengganti tanwīn yang terdapat pada bentuk mufrad-nya.

Contoh jama‘ mudzakkar sālim:

(إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ لَيَكْسِبُوْنَ رِضَا رَبِّهِمْ) – Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan memperoleh keridhaan Rabb mereka.

(نَصَحْتُ الْمُجْتَهِدِيْنَ بِالْأَنْكِبَابِ عَلَى الْمُذَاكَرَةِ) – Saya menasehati pada pemuda yang giat tersebut untuk senantiasa tekun belajar.

Kata (الْمُتَّقِيْنَ) dan (الْمُجْتَهِدِيْنَ) ber-i‘rāb manshūb karena kedua kata tersebut berkedudukan sebagai maf‘ūl bihi. Tanda nashab-nya adalah huruf yā’. Karena kedua kata tersebut merupakan jama‘ mudzakkar sālim, maka harakat huruf sebelum yā’ adalah kasrah dan harakat huruf setelahnya adalah fatḥah. Adapun huruf nūn pada kata tersebut berfungsi sebagai ‘iwadh (pengganti) tanwīn yang terdapat pada bentuk mufrad-nya.

 

Latihan:

  1. Ubahlah kata-kata berikut ke dalam bentuk mutsannā dan bentuk jama‘ mudzakkar sālim jika memungkinkan!

محمد، فاطمة، بكر، السبع، الكاتب، النَّمِر، القاضي، الْمُصْطَفى.

  1. Gunakanlah seluruh isim mutsannā berikut dalam kalimat yang sempurna, yang mana kata itu dalam keadaan manshūb, kemudian harakatilah dengan lengkap!

المحمدان، الفاطمتان، البَكرَانِ، السَّبُعَانِ، الكاتبان، النَّمِرَانِ، الْقَاضِيَانِ، الْمُصْطَفَيَانِ.

  1. Gunakanlah setiap kata berikut dalam kalimat sempurna, yang mana kata itu dalam keadaan manshūb, kemudian harakatilah!

الراشدون، المفتون، العاقلون، الكاتبون، المصطفون.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.