Surah at-Tahrim 66 ~ Tafsir al-Bayan

تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
AL-BAYĀN
JILID IV
 
Oleh:
Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.
 
Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KEENAM PULUH ENAM
AT-TAḤRĪM

(Mengharamkan)
Diturunkan di Madīnah, terdiri dari 12 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللهُ لَكَ، تَبْتَغِيْ مَرْضَاتِ أَزْوَاجِكَ، وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. قَدْ فَرَضَ اللهُ تَحِلَّةَ أَيْمَانِكُمْ، وَ اللهُ مَوْلَاكُمْ، وَ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ. وَ إِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيْثًا، فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَ أَظْهَرَهُ اللهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَ أَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ، فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هذَا، قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ. إِنْ تَتُوْبَا إِلَى اللهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوْبُكُمَا، وَ إِنْ تَظَاهَرَ عَلَيْهِ فَإِنَّ اللهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَ جِبْرِيْلُ وَ صَالِحُ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَ الْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذلِكَ ظَهِيْرٌ. عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَ أَبْكَارًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَ أَهْلِيْكُمْ نَارًا وَ قُوْدُهَا النَّاسُ وَ الْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ، إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا تُوْبُوْا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَصُوْحًا، عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَ يُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ، يَوْمَ لَا يُخْزِي اللهُ النَّبِيَّ وَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مَعَهُ، نُوْرُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَ بِأَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَ اغْفِرْ لَنَا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَ الْمُنَافِقِيْنَ وَ اغْلُظْ عَلَيْهِمْ، وَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ، وَ بِئْسَ الْمَصِيْرُ. ضَرَبَ اللهُ مَثَلًا لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوْحٍ وَ امْرَأَتَ لُوْطٍ، كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللهِ شَيْئًا وَ قِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ. وَ ضَرَبَ اللهُ مَثَلًا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ. إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَ نَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَ عَمَلِهِ وَ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ. وَ مَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِيْ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُوْحِنَا وَ صَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَ كُتُبِهِ وَ كَانَتْ مِنَ الْقَانِتِيْنَ.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Tantangan sebahagian istri Rasūl terhadapnya:

66: 1. Wahai Nabi, mengapakah engkau mengharamkan apa yang Allah telah halalkan untuk engkau – dengan maksud – engkau mencari keridhāan istri-istri engkau; dan Allah senantiasa mengetahui lagi senantiasa mencurahkan raḥmat-Nya (29611).
66: 2. Allah sungguh telah mensyarī‘atkan untuk kamu kebolehan melepaskan diri dari ikatan sumpahmu (29622); dan Allah itu pelindungmu (yang mengawasi segala urusan) dan Dia senantiasa mengetatahui, lagi senantiasa menetapkan sesuatu sesuai dengan ḥikmat.
66: 3. Dan sebutlah di ketika Nabi (Muḥammad) merahasiakan sesuatu berita (29633) kepada sebagian istrinya (29644); maka tatkala istri itu memberitahukan kepada orang lain (29655) dan Allah memberitahukannya kepada Nabi, Nabipun menerangkan sebagiannya dan tidak menerangkan sebagian yang lain, maka manakala Nabi memberitahukan yang demikian itu kepada istrinya (29666), istrinya pun berkata: “Siapa yang memberitahukan ini kepadamu?” Nabi menjawab: “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang senantiasa mengetahui segala yang lahir lagi senantiasa mengetahui segala yang bāthin.”
66: 4. Jika kamu berdua (20677) bertobat kepada Allah, maka sungguh hati-hatimu berdua telah condong kepada kebenaran (27688), dan jika kamu bantu-membantu dan bersepakat untuk menantangnya (Nabi) – , maka dia tetap mempunyai penolong – , karena sesunguhnya Allah itulah Penolongnya; dan sedemikian pula Jibrīl dan orang-orang yang shalih dari orang yang mu’min, dan para Malaikat sesudah itu (sesudah mendapat pertolongan Allah), adalah bantu-membantu menjadi penolongnya.
66: 5. Mudah-mudahan Tuhannya, jika dia menceraikan kamu akan memberikan kepadanya sebagai penggantimu, istri-istri yang lebih baik dari padamu, yaitu perempuan-perempuan yang menyerahkan diri, yang beriman, tetap dalam thā‘at, bertobat, mengerjakan ‘ibādat, yang melawat (29699); sebagiannya janda dan sebagiannya perawan.

Beberapa pelajaran tinggi untuk para mu’min:

66: 6. Wahai sekalian orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (297010) yang kayu bakarnya adalah manusia dan batu-batu; di situ ada Malaikat (Zabāniyah) yang keras dan kuat; mereka tidak mendurhakai Allah mengenai apa yang diperintahkan kepada mereka (297111) serta mereka tetap melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka. (297212).
66: 7. Wahai sekalian orang yang kafir, janganlah kamu mengemukakan ‘udzur di hari ini (297313), hanyasanya kamu dibalas menurut apa yang kamu telah kerjakan.
66: 8. Wahai sekalian orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah, tobat yang Nashūḥa (297414), mudah-mudahan Tuhanmu menghapus dari padamu dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, pada hari Tuhan tidak memberikan kehinaan kepada Nabi dan kepada sekalian orang-orang yang beriman bersama-sama dia; cahaya mereka berlari di hadapan mereka dan di kanan mereka sedang merekapun berkata: “Wahai Tuhan kami! Tambahkanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau senantiasa berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.”
66: 9. Wahai Nabi! Berjihadlah dengan sesungguhnya menantang orang-orang kafir dan orang-orang munāfiq dan bersikap tegas dan keras terhadap mereka. Tempat diam mereka adalah Jahannam dan seburuk-buruk tempat kembali itulah Jahannam.

Beberapa perumpamaan tinggi bagi para wanita:

66: 10. Tuhan membuat istri Nūḥ dan istri Lūth menjadi perumpamaan bagi orang kafir; kedua-duanya berada di bawah penjagaan dua orang hamba dari hamba-hamba Kami (Allah) yang shāliḥ, maka kedua istri itu berkhianat kepada kedua suami, lalu karena itu kedua suami itu tidak dapat memberikan pertolongan sedikitpun kepada mereka – terhadap ‘adzāb Allah – , dan kepada keduanya dikatakan (297515) “Masuklah kamu berdua ke dalam neraka berserta orang-orang yang masuk ke dalamnya.”
66: 11. Dan Tuhan membuat istri Fir’aun menjadi perumpamaan bagi orang yang beriman ketika dia berkata: “Tuhanku, binalah untukku sebuah rumah di dalam surga dan lepaskanlah daku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan lepaskanlah daku dari kaum yang zhālim.” (297616).
66: 12. Dan – Allah membuat Maryam putri ‘Imrān – yang telah menjaga kehormatan – menjadi perumpamaan pula –, maka Kami telah hembuskan padanya suatu rūḥ dari Kami (297717) dan dia membenarkan perkataan-perkataan Tuhannya dan kitāb-kitāb-Nya dan dia adalah salah seorang yang tetap dalam thā‘at.

MUQADDIMAH

Surat ini menerangkan tentang suatu sikap para istri Nabi terhadap Nabi yang disebabkan rasa cemburu dan beberapa peristiwa lain yang terjadi dalam kalangan istri-istri Nabi serta perintah Allah supaya mereka bertobat, jangan terus bersikap menentang.

Dan surat ini mengandung perintah supaya para mu’min memelihara diri dari api neraka serta menuntun keluarga untuk memenuhi perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.

Surat ini juga mengandung perintah memerangi orang-orang yang kafir yang menghalangi perkembangan da‘wah Islamiyyah. Juga menyatakan bahwa kekerabatan musyrikīn dengan Nabi s.a.w. tak dapat menolong mereka barang sedikit juga, sama dengan istri Nūḥ dan istri Lūth, kedua-duanya dibenamkan dalam ‘adzāb neraka.

Adapun persesuaian antara surat ini dengan surat yang telah lalu, ialah:

  1. Dalam surat ath-Thalaq, Tuhan menerangkan cara menggauli istri dan memenuhi hak-hak mereka.
  2. Dalam surat ini, Tuhan menerangkan keretakan yang terjadi antara Nabi dengan istri-istri beliau supaya menjadi pengajaran bagi kita ummatnya/-Nya dan supaya kita hadapi para istri dengan sikap lemah-lembut, tidak mempergunakan kekerasan.
  3. Dan surat yang telah lalu, dimulai dengan seruan yang dihadapkan kepada Nabi.
  4. Demikian pula dalam surat yang telah lalu, diterangkan tentang keretakan antara istri-istri para ummat dengan suami-suaminya.
  5. Dalam surat ini diterangkan sesuatu peristiwa keretakan antara Nabi dengan istri-istri Nabi s.a.w.

KHĀTIMAH

Di antara kandungan isi surat at-Taḥrīm ini, ialah:

  1. Beberapa berita mengenai istri Nabi dan sumpah Nabi tidak mau meminum madu untuk menyenangkan hati sebagian istrinya. Dan betapa Allah mengabarkan kepada Nabi bahwa istri Nabi telah membocorkan rahasianya.
  2. Perumpamaan-perumpamaan yang mengandung pengajaran yang dapat kita ambil dari istri Nūḥ dan Lūth.

Catatan:

  1. 2961). Ayat ini memberikan pengertian, bahwa apabila kita mengharamkan istri untuk kita setubuhi, maka istri itu tidak haram. Tapi wajib kita berikan kaffārah sumpah. Dan dimaksud dengan mengharamkan, ialah tidak mau melakukannya dan tidak membenarkan diri melakukannya.
  2. 2962). Ya‘ni: dengan jalan memberikan kaffārahnya. Mengharamkan sesuatu yang tidak haram atas diri, sama dengan sumpah. Cara melepaskan diri daripadanya, ialah memberikan kaffārah.
  3. 2963). Yaitu: Nabi mengharamkan Jariyahnya (Mariah) atas dirinya.
  4. 2964). Ya‘ni: Ḥafshah.
  5. 2965). Ya‘ni: ‘Ā’isyah.
  6. 2966). Ya‘ni: Ḥafshah.
  7. 2967). Ya‘ni: Ḥafshah dan ‘Ā’isyah.
  8. 2968). Yaitu: menjauhi sesuatu yang menyebabkan Rasūl marah.
  9. 2969). Ayat ini memberikan pengertian, bahwa para wanita dibenarkan melawat untuk hijrah ataupun untuk kepentingan-kepentingan dunia. Perlawatan itu adalah besar faedahnya.
    Baca: ayat 46 S. 22: al-Ḥajj; ayat 21 S. 40: Ghāfir; ayat 9 S. 30: ar-Rūm; ayat 20 S. 29: al-‘Ankabūt; ayat 20 S. 73: al-Muzzammil; ayat 18 S. 34: Saba’; ayat 22 S. 10: Yūnus; ayat 96 S. 5: al-Mā’idah.
    Kebanyakan orang mengartikan “sā’iḥād” dengan: yang berpuasa.
  10. 2970). Ya‘ni: dengan meninggalkan ma’shiat, mengerjakan thā‘at dan mendidik keluarganya untuk yang demikian itu.
  11. 2971). Ya‘ni: mereka menyambut perintah dan melaksanakannya, tak pernah menampik.
  12. 2972). Ya‘ni: mereka tetap menunaikan perintah tanpa berayal-ayal, atau mereka mengerjakan apa yang diperintahkan saja. Baca: ayat 27 S. 21: al-Anbiyā’.
  13. 2973). Ya‘ni: pada waktu masuk neraka.
  14. 2974). Ya‘ni: tobat yang dapat menghilangkan keretakan dan memperbaiki apa yang telah dirusakkan, atau tobat yang murni, yaitu tobat yang menghilangkan segala kecenderungan kepada apa yang telah dikerjakan itu.
  15. 2975). Ya‘ni: di ketika dia menghadap kematian atau di hari kiamat.
  16. 2976). Ayat ini memberi pengertian kepada shaḥḥnya nikah-nikah orang kafir. dan memberikan pengeritan bahwa orang yang shāliḥ tidak harus menceraikan istrinya yang fāsiq (yang tak dapat ditundukkan). Dan ayat ini memberi pengertian bahwa memohon perlindungan kepada Allah, memohon kelepasan dari mala-petaka, adalah sikap para Nabi dan orang-orang shāliḥ.
    Baca: ayat 118 S. 26: asy-Syūrā; ayat 85, 86 S. 10: Yūnus.
    Baca: Tafsir ayat ini dalam “Ilaw-ul-Muwaqqiqīn. Menikahi wanita yang musyrikīn dibolehkan dalam agama yang dahulu, Islam sangat keras melarangnya.
  17. 2977). Ya‘ni ‘Īsā. Ya‘ni ruh yang Kami ciptakan tanpa perantaraan yaitu: ‘Īsā. Disandarkan rūḥ di sini kepada Allah, adalah untuk memuliakan ‘Īsā saja. Ada yang mengatakan bahwa rūḥ di sini, ialah Jibrīl yang dengan hembusannya, Maryam pun mengandung.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *