(Matahari)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 15 ayat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
وَ الشَّمْسِ وَ ضُحَاهَا. وَ الْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا. وَ النَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا. وَ اللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا. وَ السَّمَاءِ وَ مَا بَنَاهَا. وَ الْأَرْضِ وَ مَا طَحَاهَا. وَ نَفْسٍ وَ مَا سَوَّاهَا. فَأَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَ تَقْوَاهَا. قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا. وَ قَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا. كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوَاهَا. إِذِ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا. فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللهِ نَاقَةَ اللهِ وَ سُقْيَاهَا. فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ فَسَوَّاهَا. وَ لَا يَخَافُ عُقْبَاهَا.
Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.
091:1. Demi matahari dan cahaya – apabila dia terbit.
091:2. Demi bulan, apabila mengikuti matahari (3301[efn_note]3301). Yaitu: di malam-malam putih, 13 hingga 16. Maksudnya: Tuhan bersumpah dengan bulan yang telah penuh atau mendekati penuhnya, yang menyinari malam sepanjang malam.[/efn_note]).
091:3. Demi siang apabila memperlihatkan terangnya (mataharinya).
091:4. Demi malam di ketika menutupi matahari (3302[efn_note]3302). Ya‘ni: pada malam yang sangat gelap.
Baca: ayat 2 S. 80 al-Fajar.[/efn_note]).
091:5. Demi langit dan demi Tuhan yan Maha kuasa yang telah membangunkannya (3303[efn_note]3303). Mā, di sini berma‘na: man. Lihat Ibnu Jarīr.[/efn_note]).
091:6. Demi bumi dan demi Tuhan yang telah menghamparkannya (3304[efn_note]3304). Mā, dalam ayat ini berma‘na “man”. Menunjuk kepada orang bukan kepada benda. Karena itu kami terjemahkan dengan Tuhan. Ayat ini tidak memberi pengertian bahwa bumi tidak berbentuk bola.[/efn_note]).
091:7. Demi jiwa dan demi Tuhan yang telah menciptakannya) – dengan sebaik-baiknya –
091:8. Maka Dia ilhamkan kepada jiwa itu yang menyebabkan kebinasaan dan yang menyebabkan keselamat (3305[efn_note]3305). Ya‘ni: Tuhan taufīqkan jiwa kepada yang baik atau Tuhan seret kepada kedurhakaan.[/efn_note]).
091:9. Sungguh telah beruntunglah orang-orang yang menbersihkan jiwanya – dari segala kekurangan dan dosa – .
091:10. Dan sungguh rugilah orang-orang yang mengotori jiwanya (3306[efn_note]3306). Ya‘ni: dengan jalan durhaka kepada Allah.[/efn_note]).
091:11. Tsamūd mendustakan nabinya, disebabkan kesesatan mereka itu dan melampaui batas – (3307[efn_note]3307). Dapat diartikan ayat ini dengan: “Tsamūd mendustakan ‘adzāb yang diancamkan kepadanya.”[/efn_note]).
091:12. Di ketika orang yang teramat celaka di antara mereka, bangkit melakukan kejahatan.
091:13. Maka utusan Allah (Shālih) mengatakan kepada mereka: peliharalah diri dari menggganggu unta betina kepunyaan Allah itu dan minumannya (3308[efn_note]3308). Baca: ayat 155, 156 S. 26: asy-Syu‘arā’.[/efn_note]).
091:14. Tetapi mereka mendustakan utusan Allah, dan menikam unta itu. Karena itu Tuhan mereka membinasakan mereka, disebabkan dosa mereka, dan Tuhan meratakan kebinasaan atas semua mereka.
091:15. Dan Dia (dia) tiada takut kepada akibat membinasakan mereka itu. (+[efn_note]+). Dia pada “dia tidak takut” di sini, dapat juga dikembalikan kepada Rasūl.[/efn_note]).
Surat ini mengandung sumpah Allah dengan matahari dan waktu dhuḥā, dengan bulan yang datang mengiringi siang, dengan malam dan siang datang beriringan untuk menandaskan bahwa orang yang mensucikan jiwanya dari dosa dan ma‘shiyat serta bertaqwā kepada Allah, memperoleh kemenangan, sedang orang yang mengotori jiwanya dengan dosa dan ma‘shiyat akan terjerumus ke dalam kancah kesesatan, seperti kaum Tsamud dahulu kala dan mereka pasti ditimpa ‘adzāb.
Adapun persesuaian antara surat yang telah lalu dengan surat ini, ialah:
Di antara kandungan surat asy-Syams ini, ialah: