Surah ar-Rahman 55 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan (2/3)

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Rangkaian Pos: Surah ar-Rahman 55 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Ayat 26-45: Keadaan pada hari Kiamat, ḥisāb, dan ‘adzāb bagi orang-orang yang berdosa di neraka Jahannam.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ.

  1. Semua yang ada di bumi itu (15181) akan binasa.

وَ يَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَ الْإِكْرَامِ.

  1. Tetapi Dzāt Tuhanmu yang mempunyai kebesaran (15192) dan kemuliaan (15203) tetap kekal.

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍ.

  1. Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya (15214). Setiap waktu Dia dalam kesibukan (15225).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَا الثَّقَلَانِ.

  1. Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu (15236) wahai (golongan) manusia dan jinn.

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ فَانْفُذُوْا لَا تَنْفُذُوْنَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ.

  1. (15247) Wahai golongan jinn dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (15258).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّنْ نَّارٍ وَ نُحَاسٌ فَلَا تَنْتَصِرَانِ.

  1. (15269) Kepada kamu (jinn dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) (152710) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya) (152811).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. (152912) Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ.

  1. (153013) Maka apabila langit telah terbelah (153114) dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak (153215).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْأَلُ عَنْ ذَنْبِهِ إِنْسٌ وَ لَا جَانٌّ.

  1. Maka pada hari itu manusia dan jinn tidak ditanya tentang dosanya (153316).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

يُعْرَفُ الْمُجْرِمُوْنَ بِسِيْمَاهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِيْ وَ الْأَقْدَامِ.

  1. Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya (153417), lalu direnggut ubun-ubun dan kakinya (153518).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِيْ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُوْنَ.

  1. Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa.

يَطُوْفُوْنَ بَيْنَهَا وَ بَيْنَ حَمِيْمٍ آنٍ.

  1. Mereka berkeliling di sana dan di antara air yang mendidih (153619).

فَبِأَيِّ آلآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.

  1. Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Catatan:

  1. 1518). Baik manusia, jinn, hewan dan makhlūq-makhlūq lainnya.
  2. 1519). Ya‘ni yang mempunyai keagungan dan kebesaran; yang diagungkan dan dibesarkan.
  3. 1520). Ikrām artinya yang luas karunia dan kemurahan-Nya, serta yang menghendaki untuk memuliakan para wali dan makhlūq pilihan-Nya dengan berbagai bentuk pemuliaan, di mana Dia dimuliakan, diagungkan, dicintai dan di‘ibādahi oleh para wali-Nya.
  4. 1521). Baik dengan lisān-ul-maqāl (lisan) maupun lisān-ul-ḥāl (keadaan).
    Allah subḥānahu wa ta‘ālā Mahakaya Dzāt-Nya tidak membutuhkan semua makhlūq-Nya dan Mahaluas kemurahan-Nya. Semua makhlūq butuh kepada-Nya meminta dipenuhi kebutuhannya dan mereka tidak pernah cukup terhadapnya sekejap mata pun atau kurang dari itu.
  5. 1522). Dia mengayakan yang miskin, menutupi hati yang sedih, memberi kepada suatu kaum dan menghalangi yang lain, menciptakan, menghidupkan dan mematikan, memuliakan dan menghinakan, meninggikan dan merendahkan, memelihara, memberi rezeki, mengabulkan doa dan lain-lain. Dia tidak pernah lelah terhadapnya dan tidak pernah bosan terhadap permintaan makhlūq-Nya yang begitu banyak dan terus-menerus. Dia senantiasa menampilkan apa yang telah ditetapkan-Nya di zaman azali (yang tidak ada awalnya) pada waktu-waktunya yang sesuai ḥikmah-Nya, baik ketetapan agama yang berupa perintah dan larangan, ketetapan qadari terhadap hamba-hambaNya selama mereka tinggal di dunia, sehingga ketika telah sempurna makhlūq itu dan Allah telah membinasakan mereka, Dia menampilkan ketetapan jazā’ī (pembalasan)-Nya dan memperlihatkan kepada mereka keadilan, karunia dan iḥsān-Nya yang banyak, di mana dengannya mereka dapat mengenal-Nya dan mentauhidkan-Nya. Dia memindahkan manusia dari tempat ujian (dunia) menuju kepada kehidupan yang sesungguhnya. Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman:
    Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mengetahui.” (Al ‘Ankabūt: 64) Maka Mahasuci Allah Tuhan Yang Maha Pemberi yang pemberian-Nya merata kepada penduduk langit dan bumi, dan kelembutan-Nya mengena kepada semua makhlūq di setiap waktu dan setiap saat.
  6. 1523). Untuk menghisab dan memberikan balasan terhadap ‘amal yang kamu kerjakan selama di dunia.
  7. 1524). Apabila Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengumpulkan mereka di mauqīf (tempat perhentian seperti di padang maḥsyar) pada hari Kiamat, maka Allah memberitahukan kelemahan mereka, sempurnanya kekuasaan-Nya, berlakunya kehendak dan kekuasaan-Nya, maka Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman sebagaimana pada ayat di atas menerangkan kelemahan mereka.
  8. 1525). Bagaimana mereka memilikinya sedangkan mereka tidak berkuasa memberikan manfaat kepada diri mereka dan menghindarkan madharrat dari diri mereka, tidak bisa menghidupkan dan tidak bisa mematikan serta tidak bisa membangkitkan?! Pada tempat itu (padang maḥsyar) tidak ada seorang pun yang berani bicara kecuali dengan idzin-Nya dan tidak terdengar selain suara bisik-bisik. Di tempat itu, semua manusia sama, baik raja maupun rakyatnya, pemimpin maupun yang dipimpin, orang kaya maupun orang miskin.
  9. 1526). Selanjutnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan apa yang disiapkan-Nya untuk mereka di tempat itu.
  10. 1527). Syaikh as-Sa‘dī menerangkan tentang syuwāzh, yaitu nyala api yang bersih, sedangkan nuḥās, yaitu nyala api yang bercampur asap. Maksudnya kedua ini adalah bahwa keduanya akan dikirimkan untuk mengepung jinn dan manusia agar tidak melarikan diri.
  11. 1528). Mujāhid berkata: “Tembaga adalah kuningan yang dilebur lalu dituangkan di atas kepala mereka.” Maksudnya, Kalau kamu (wahai jinn dan manusia) pergi melarikan diri pada hari Kiamat, tentu para malaikat dan malaikat Zabāniyah akan mengembalikan kamu dengan mengirimkan nyala api dan tembaga yang dileburkan yang akan ditimpakan kepada kamu agar kamu kembali (ke padang maḥsyar).
  12. 1529). Oleh karena penakutan-Nya kepada hamba-hambaNya merupakan ni‘mat-Nya kepada mereka sekaligus sebagai cemeti untuk menggiring mereka ke tempat yang tinggi dan untuk memperoleh pemberian yang paling baik yang diberikan-Nya kepada mereka, maka Dia berfirman: “Maka ni‘mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
  13. 1530). Pada hari Kiamat karena dahsyatnya keadaan ketika itu, banyaknya kegelisahan, rasa takut tidak kunjung henti, matahari dan bulan diredupkan dan bintang-bintang berjatuhan maka langit menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak, ya‘ni seperti cairan logam dan timah yang mencair.
  14. 1531). Menjadi pintu-pintu untuk turunnya malaikat.
  15. 1532). Jika demikian, maka sungguh dahsyat dan mengerikan kejadian ketika itu.
  16. 1533). Tetapi pada waktu yang lain. Atau maksudnya, bahwa pada hari itu manusia dan jinn tidak dimintai informasi tentang apa yang terjadi karena Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengetahui yang ghaib dan yang tampak, yang lalu dan yang akan datang. Dia ingin memberikan balasan kepada hamba sesuai yang diketahui-Nya terhadap keadaan mereka, dan Dia telah mengadakan tanda pada hari Kiamat untuk orang-orang yang baik dan orang-orang yang buruk yang dengannya mereka dapat dikenali sebagaimana firman-Nya di ayat lain: “Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.” (Terj. Āli ‘Imrān: 106)
  17. 1534). Yaitu dengan hitam wajahnya dan biru matanya sebagaimana yang dikatakan Qatādah dan al-Ḥasan.
  18. 1535). Maksudnya, ubun-ubun orang yang berdosa dan kakinya direnggut lalu dilempar ke dalam neraka dan mereka diseret di sana. Allah subḥānahu wa ta‘ālā jika bertanya kepada mereka, maka maksudnya pertanyaan untuk menghinakan dan agar mereka mengakuinya karena Dia lebih mengetahui dari mereka, akan tetapi Dia ingin menunjukkan kepada makhlūq ḥujjah-Nya yang kuat dan ḥikmah-Nya yang dalam.
  19. 1536). Mereka akan meminumnya ketika meminta pertolongan dari panasnya api neraka.