Hati Senang

Surah an-Nazi’at 79 ~ Tafsir al-Bayan

Cover Buku Tafsir al-Bayan Oleh Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy
تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ AL-BAYĀN JILID IV   Oleh: Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.   Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KETUJUH PULUH SEMBILAN
AN-NĀZI‘ĀT

(Para Penjuang)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 46 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

وَ النَّازِعَاتِ غَرْقًا. وَ النَّاشِطَاتِ نَشْطًا. وَ السَّابِحَاتِ سَبْحًا. فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا. فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا. يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ. تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ. قُلُوْبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ. أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ. يَقُوْلُوْنَ أَئِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِي الْحَافِرَةِ. أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً. قَالُوْا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ. فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ. فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ. هَلْ أَتَاكَ حَدِيْثُ مُوْسَى. إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى. اِذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى. فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَى أَنْ تَزَكَّى. وَ أَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى. فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَى. فَكَذَّبَ وَ عَصَى. ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى. فَحَشَرَ فَنَادَى. فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى. فَأَخَذَهُ اللهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَ الْأُولَى. إِنَّ فِيْ ذلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَخْشَى. أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا. رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا. وَ أَغْطَشَ لَيْلَهَا وَ أَخْرَجَ ضُحَاهَا. وَ الْأَرْضَ بَعْدَ ذلِكَ دَحَاهَا. أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَ مَرْعَاهَا. وَ الْجِبَالَ أَرْسَاهَا. مَتَاعًا لَّكُمْ وَ لِأَنْعَامِكُمْ. فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى. يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَى. وَ بُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَرَى. فَأَمَّا مَنْ طَغَى. وَ آثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا. فَإِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوَى. وَ أَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَ نَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى. فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى. يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا. فِيْمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا. إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا. إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا. كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Ancaman kepada kaum musyrikīn dan fakta-fakta kekuasaan Allah serta beberapa peristiwa di hari berbangkit:

79: 1. Demi para pejuang pelempar panah yang sangat kencang menarik tali busurnya (31581).
79: 2. Dan kuda-kuda yang berlari-lari dari suatu daerah ke lain daerah (31592).
79: 3. Dan kuda-kuda yang kencang berlari (31603).
79: 4. Dan binatang-binatang yang berjalan cepat lebih dahulu dalam perjalanan (31614).
79: 5. Dan bintang-bintang pengatur urusan waktu (31626).
79: 8. Hati-hati di hari itu sangat kacau-balaunya – lantaran penuh ketakutan.
79: 9. Pemandangan-pemandangan dari orang yang mempunyai hati semuanya (31647) tunduk ke bawah.
79: 10. Mereka berkata: “sesungguhnyakah kami akan dikembalikan kepada jalan yang telah kami tempuh (hidup lagi)? (31658).
79: 11. Apakah biarpun kami telah menjadi tulang-belulang yang buruk dan telah hancur lumat – Kami akan dihidupkan lagi – ?
79: 12. Mereka bertanya: “Kalau benar yang demikian, tentulah kembali itu, kembali yang mendatangkan kerugian”.
79: 13. – Jangan kamu memandang sukar mengembalikan tulang yang telah hancur lumat – , karena hanyasanya dia itu, hanyalah teriakan sekali saja (31669).
79: 14. Maka tiba-tiba mereka – yang telah mati – pun berada di muka bumi (hidup lagi).
79: 15. Apakah cerita Mūsā telah sampai kepada engkau? (316710).
79: 16. – Yaitu – berita di ketika Tuhan memanggilnya di lembah suci Thuwā (316811).
79: 17. Tuhan berfirman: Pergilah engkau kepada Fir‘aun, sesungguhnya dia telah melanggar batas (316912).
79: 18. Dan katakan: “Apakah ada bagi engkau kemauan kepada menerima kebersihan – dari syirik dan kesesatan – ?
79: 19. Dan engkau, aku tuntun kepada Tuhan engkau (317013) lalu engkau menjadi takut kepada-Nya (siksaan-Nya) (317114).
79: 20. Maka Mūsā pun pergi kepada Fir‘aun dan menyampaikan risalah. Lalu Fir‘aun menantangnya – maka Mūsā perlihatkan kepadanya (Fir‘aun) tanda mu‘jizat yang besar (317215).
79: 21. Lalu Fir‘aun mendustakan dan mendurhakai.
79: 22. Kemudian dia itu membelakangi sambil bersungguh-sungguh menantang ayat-ayat itu.
79: 23 Kemudian dia mengumpulkan orang-orang yang – pandai sihir – dan melakukan pengumumannya.
79: 24. Dia berkata: “Aku inilah tuhanmu yang amat tinggi” (317316).
79: 25. Karena itu, Allah menyiksanya untuk menjadi pengajaran bagi orang lain, dengan dua hukuman: ‘adzāb kedua – di hari kemudian dan ‘adzāb pertama – di dunia ini. – (317417
).
79: 26. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar terdapat pengajaran bagi orang yang takut kepada Tuhan.
79: 27. Apakah kamu (hai orang-orang yang mendustakan hari berbangkit) yang lebih sukar diciptakannya, ataukah langit yang Allah telah bangunnya (317518).
79: 28. Allah telah meningkatkan bangunannya dan mengaturnya dengan sebaik-baiknya.
79: 29. Dan Allah menjadikan malamnya gelap gulita dan siangnya terang benderang.
79: 30. Dan sesudah itu, Allah mengembangkan bumi.
79: 31. Allah mengeluarkan air dari bumi dan tumbuh-tumbuhannya.
79: 32. Dan Allah meletakkan gunung-gunung dengan teguh.
79: 33. Untuk memberikan keni‘matan bagimu dan binatang-binatang ternakmu.
79: 34. Maka apabila telah datang bahaya yang amat besar (qiamat) – nyatalah segala ‘amalan (terbagilah manusia atas dua golongan) – .
79: 35. Ya‘ni: hari manusia mengingat kembali apa yang telah diusahakannya.
79: 36. Dan neraka Jaḥīm dinampakkan kepada pandangan segala orang yang melihatnya.
79: 37. Adapun orang yang melanggar batas.
79: 38. Dan yang mengutamakan kehidupan dunia ini.
79: 39. Maka sesungguhnya neraka Jaḥīm adalah tempat diamnya.
79: 40. Dan adapun orang yang takut akan hari berdiri di hadapan Tuhannya serta menahan nafsu dari mengikuti keinginan yang rendah (317619).
79: 41. Maka sesungguhnya surga itu adalah tempat tinggalnya – di hari qiamat – .

Sungguh berat benar tekanan qiamat itu:

79: 42. Mereka menanyakan kepada engkau tentang sa‘at bilakah waktu terjadinya?.
79: 43. – Mereka bertanya kepada engkau – tentang sesuatu yang tak dapat engkau menerangkannya kepada mereka. (317720).
79: 44. Kepada Tuhan engkau kesudahannya (317821).
79: 45. Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan kepada siapa yang takut kepada kedatangan sa‘at itu.
79: 46. Seolah-olah mereka – yang menduskatakan kiamat itu – pada hari melihat kiamat, merasa tidak tinggal di dalamnya (dunia atau kubur), terkecuali sekedar suatu senja atau pagi hari.

MUQADDIMAH

Surat ini mengandung beberapa sumpah Allah untuk menguatkan penjelasan, bahwa bangkit itu pasti akan terjadi; dan membangkitkan makhlūq dari kuburannya, adalah hal yang mudah bagi Allah. Kemudian Allah memperingatkan orang-orang musyrikīn dengan mengemukakan kisah Fir‘aun dan akibat kedurhakaannya.

Sesudah itu surat ini menerangkan pula, bahwasanya kenyataan qudrat Allah membuktikan bahwa menciptakan manusia adalah lebih mudah dari pada menciptakan langit dan bumi dan apa yang disebut dalam surat ini pasti terjadi di hari bangkit itu.

Adapun persesuaian antara surat yang telah lalu dengan surat ini, adalah:

  1. Dalam surat yang telah lalu, Tuhan mempertakutkan kaum musyrikīn dengan ‘adzāb hari kiamat.
  2. Dalam surat ini, Tuhan bersumpah untuk menekankan, bahwa bangkit itu pasti terjadi.

Surat ini dinamakan juga dengan as-Sāḥirah dan ath-Thanamah.

KHĀTIMAH

Di antara kandungan surat an-Nāzi‘āt ini, ialah:

  1. Menetapkan adanya bangkit.
  2. Menerangkan ocehan orang-orang musyrikīn dalam mereka mengingkari bangkit.
  3. Kisah Mūsā dengan Fir‘aun.
  4. Menegaskan keterangan yang membuktikan kemungkinan bangkit.
  5. Huru-hara hari kiamat.
  6. Manusia pada hari kiamat terbagi dua.
  7. Pertanyaan orang-orang musyrik tentang sa‘at dan waktunya.
  8. Larangan membahas waktu kiamat.
  9. Kebingungan orang-orang musyrik pada hari itu hingga mereka tidak mengetahui berapa lamanya sudah mereka tinggal di dunia ini.

Catatan:

  1. 3158). Ada yang mengartikan Nāzi‘āt dengan: bintang-bintang yang berjalan menurut ukurannya. Ada pula yang mengartikan: Malaikat pencabut nyawa.
  2. 3159). Ada yang mengartikan nāsyithāt, anak panah yang dilepaskan oleh pemanah atau bintang-bintang yang kyangeluar dari suatu burūj ke burūj yang lain.
  3. 3160). Ada yang mengartikan sābiḥāt dengan bintang-bintang yang beredar dalam falaknya dengan cepat. Ada yang mengartikan: kuda-kuda yang berlari cepat ke arah musuh dalam medan pertempuran.
  4. 3161). Ada yang mengartikan sābiqāt dengan: Malaikat-malaikat. Ada yang mengartikan: kuda-kuda yang berlari cepat ke arah musuh dalam medan pertempuran.
  5. 3162). Ada yang mengartikan mudabbirāt: kuda-kuda yang mendahului yang lain. Ada yang mema‘nakan: Malaikat-malaikat yang diserahkan kepadanya urusan hamba atau lain-lainnya.
    Ma‘na-ma‘na yang tersebut ini semuanya dapat diterima oleh lafazh-lafazh ini dan tak dapat kita pastikan salah-satunya.[/efn_note).
    79: 6. – Ingatlah – hari bergoncangnya segala tubuh yang tenang – seamsal bumi dan gunung – .
    79: 7. Diikuti pula oleh langit (316353163). Menurut al-Ḥassān ada dua tiupan.
    Pertama: yang sesudahnya meninggal segala yang hidup.
    Kedua: sesudahnya dibangkitkan segala makhlūq.
    Baca: ayat 68 S. 39 az-Zumar.
  6. 3164). Ya‘ni: semua pandangan mereka lemah dan tunduk lantaran kedahsyatan huru-hara hari kiamat.
  7. 3165). Ini, sebagai jawaban mereka terhadap perkataan: Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan lagi.
  8. 3166). Ya‘ni: Hasil dengan hanya sekali teriakan saja.
  9. 3167). Ya‘ni: Berita Mūsā bermunajat dengan Tuhannya.
  10. 3168). Yaitu: suatu lembah di kaki bukit Thursina di Palestina. Mūsā dipanggil dua kali pada dua waktu. Dan dapat diartikan “Thuwa” dengan dua kali seruan sekali sesudah sekali.
  11. 3169). Ya‘ni: dalam memusuhi Bani Isrā‘īl.
  12. 3170). Ya‘ni: kepada mengetahui apa yang Tuhan ridhāi engkau lakukan.
  13. 3171). Ayat ini memberi pengertian bahwa ketakutan itu hasil dari ‘ilmu.
    Baca: ayat 28 S. 35: Fāthir.
  14. 3172). Yaitu: tongkat dan tangan. Demikian menurut Mujāhid.
  15. 3173).Fir‘aun Fir‘aun pada saat pandai sihir menderita kekalahan, seakan-akan menjadi gila, lalu mengatakan apa yang tidak disadari. Perlu ditegaskan bahwa dimaksudkan dengan: “Tuhanmu yang paling tinggi”, ialah yang mempunyai kekuasaan dan pengaruh dan dialah yang harus ditha‘ati. Dia terus-menerus mengingkari qudrat Allah sampai ia mengejar Mūsā ke laut merah. Ta’wīl ini dikuatkan oleh al-Qaffāl. Al-Qāsimī 17: 6050.
  16. 3174). Ya‘ni: tidak cukup dengan dikaramkan dalam laut merah bahkan dia di‘adzābkan pula di hari kiamat. Ada yang mengartikan: “kesalahan kedua, mengatakan dirinya Tuhan, sedang kesalahan pertama, mendustakan Mūsā.”
  17. 3175). Titah ini dihadapkan kepada orang-orang yang mendustakan hari berbangkit.
    Baca: ayat 57 S. 40 Ghāfir; ayat 81 S. 36 Yāsīn.
  18. 3176). Ya‘ni: takut dimintakan pertanggungjawaban, atau takut kepada keagungan dan kebesaran Allah dengan jalan menunaikan yang difardhukan, menjauhkan yang dilarang.
  19. 3177). Karena dia itu dari hal-hal yang ghaib.
  20. 3178). Ya‘ni: hanya Tuhan sajalah yang mengetahui kapan kiamat itu akan terjadi.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.