SURAH AN-NASHR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang.
Barangkali inilah surah lengkap terakhir yang diturunkan dua bulan sebelum wafat Nabi, ketika kaum muslim memasuki Makkah pada waktu yang dikenal sebagai ‘Haji Perpisahan’. Pada tahap akhir ibadah haji ini, para pemimpin Quraisy yang telah berperang melawan Islam sampai akhir itu juga, mencari perlindungan ke dalam Ka‘bah, dan Nabi, bersama dengan pengikutnya, mengepung mereka. Namun akhirnya orang Quraisy ditangguhkan hukumannya, dan para pemimpin mereka keluar dari Ka’bah seakan mereka baru dibangkitkan dari kubur mereka, maka kematian mereka sudah dekat.
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ
Nashr, dari kata nashara, berarti ‘kemenangan, bantuan, pertolongan’. Berbagai peristiwa penting melingkupi pewahyuan surah ini. Peristiwa-peristiwa tersebut memberikan banyak kemungkinan untuk terjadinya konfrontasi hebat, yang selalu dimenangkan oleh kaum muslim. Umat bertanya-tanya kepada Nabi, terutama pada saat-saat lemah dan sulit, dengan bertanya, ‘Kapan pertolongan Allah datang? Bilamana berbagai kemenangan lahir tercapai dan cocok dengan apa yang kita ketahui dalam batin, maka kemenangan batin juga tercapai.
وَ رَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا
Semua anggota dari berbagai suku memeluk Islam tak lama setelah ini, dan bergabung dengan kaum muslim.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَ اسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
Tidak perduli apa pun bentuk kemenangan ini, apakah batiniah atau lahiriah, manusia harus memohon ampunan, perlindungan, keselamatan dan ketenangan melalui tobat; dan ia harus menerima bahwa Allah adalah Dia Yang berpaling berulang-kali dengan kasih sayang kepada manusia, sehingga manusia bisa kembali kepada sumber ilahiahnya. Bilamana ada pembukaan batin, kita dapat memahami makna surah ini, dan bilamana ada pencerahan batin bagi kita, berapa pun skala, besar atau jenisnya, pembukaan tersebut menunjukkan suatu kemenangan bagi kita atas nafs, atas berbagai kendala yang telah kita bayangkan untuk diri kita sendiri. Kewajiban kita adalah mengatasi diri kita sendiri, menang atas diri kita dengan mengingat Allah (dzikrullāh) dan dengan pengetahuan yang benar akan sifat nafs.
Ini adalah surah yang sangat penting, terutama bagi mereka yang berada di garis depan pertempuran batin. Sebagai manusia, kita semua menginginkan pembukaan dan tanda-tanda yang memberi kita keberanian dalam perjuangan. Semoga Allah memperbesar pembukaan kita! Semoga Allah hanya memberi kita pembukaan atas pembukaan semata, agar kita mengetahui bahwa pada kenyataannya tidak ada pintu dan tidak ada gerbang yang merintangi jalan kita menuju Wajah Allah!