Surah an-Nas 114 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah an-Nās (Manusia)
Surah ke-114. 6 ayat. Madaniyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

Ayat 1-6: Allah subḥānahu wa ta‘ālā Pelindung manusia dari kejahatan musuh yang paling berbahaya, yaitu Iblīs dan para pembantunya yang terdiri dari syaithan-syaithan dari kalangan jinn dan manusia.

 

قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

  1. (33661) Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia,
  2. Raja manusia,
  3. Sembahan manusia,
  4. dari kejahatan (bisikan) syaithan yang bersembunyi, (33672)
  5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
  6. dari (golongan) jinn dan manusia (33683).”

Demikian pula agar ibadah sempurna, maka sangat diperlukan perlindungan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dari kejahatan musuh manusia, yaitu syaithan yang berusaha menghalangi manusia dari beribadah dan hendak menjadikan mereka sebagai pengikutnya agar sama-sama menjadi penghuni neraka.

Selesai tafsir surah an-Nās dengan pertolongan Allah, taufīq-Nya dan kemudahan-Nya, wal-ḥamdulillāh-illadzī bini’matihī tatimm-ush-shāliḥāt. Kami berharap kepada Allah agar Dia tidak menghalangi kebaikan yang ada di sisi-Nya karena keburukan yang ada pada diri kami, karena tidak ada yang berputus asa dari rahmat-Nya kecuali orang-orang yang zhālim, dan semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya dan para sahabatnya semua.

Selesai kitab tafsir ini dengan pertolongan Allah, taufīq-Nya dan kemudahan-Nya oleh seorang hamba yang mengharapkan ampunan dan rahmat Allah, Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā –semoga Allah mengampuninya, mengampuni kedua orang tuanya, keluarganya dan kaum muslimin semua- pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadhān 1431 H bertepatan dengan tanggal 27 Agustus 2010 M. Rabbanā taqabbal minnā wa’fu innaka anta-l-ghafūr-ur-raḥīm.

Catatan:

  1. 3366). Surah yang mulia ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah Tuhan manusia, Penguasa mereka dan Sembahan mereka dari syaithan yang merupakan sumber keburukan, di mana di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan kebaikan.
  2. 3367). Syaithan disebut Khannās, karena ia menjauh dari hati manusia ketika manusia ingat kepada Allah subḥānahu wa ta‘ālā dan meminta perlindungan kepada-Nya agar dihindarkan darinya. Sebaliknya, ketika manusia lupa mengingat Allah, maka syaithan akan mendatanginya dan membisikkan hatinya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya, manusia meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah Tuhan yang mengurus dan mengatur manusia, di mana semua makhlūq berada di bawah pengurusan-Nya dan kepemilikan-Nya, dan tidak ada satu pun makhlūq kecuali Dia yang memegang ubun-ubunnya dan berkuasa terhadapnya.
  3. 3368). Bisikan jahat yang biasanya sumbernya dari jinn, bisa juga dari manusia yang telah menjadi walinya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *