Hati Senang

Surah al-Waqi’ah 56 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan (1/3)

Cover Buku Tafsir Hidayat-ul-Insan oleh Abu Yahya Marwan bin Musa
Tafsīru Hidāyat-il-Insān Judul Asli: (هداية الإنسان بتفسير القران) Disusun oleh: Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-Wāqi‘ah (Hari Kiamat Yang Pasti Terjadi)

Surah ke-56. 96 ayat. Makkiyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-10: Di antara peristiwa dahsyat pada hari Kiamat, dan bahwa manusia akan terbagi menjadi tiga golongan; As-Sābiqūn, Ashḥāb-ul-yamīn dan Ashḥāb-usy-syimāl.

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ.

  1. (1554[efn_note]1554). Di ayat ini dan setelahnya, Allah subḥānahu wa ta‘ālā memberitahukan tentang sesuatu yang pasti terjadi, yaitu hari Kiamat.[/efn_note]) Apabila terjadi hari Kiamat,

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ.

  1. Terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal) (1555[efn_note]1555). Sebagaimana sebelum terjadinya disangkal atau didustakan oleh sebagian manusia. Atau maksudnya, tidak ada keraguan padanya karena begitu jelas dalil-dalilnya baik secara ‘aql (akal) maupun naql, demikian pula ditunjukkan oleh ḥikmah (kebijaksanaan) Allah subḥānahu wa ta‘ālā.[/efn_note]).

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ.

  1. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) (1556[efn_note]1556). Dengan masuk ke tempat yang paling rendah, yaitu neraka.[/efn_note]) dan meninggikan (golongan yang lain) (1557[efn_note]1557). Dengan masuk ke tempat yang paling tinggi, yaitu surga.[/efn_note]).

إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا.

  1. Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,

وَ بُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا.

  1. dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,

فَكَانَتْ هَبَاءً مُّنْبَثًّا.

  1. maka jadilah ia debu yang beterbangan (1558[efn_note]1558). Sehingga bumi menjadi rata tidak ada tempat yang tinggi dan tidak ada tempat yang rendah.[/efn_note]),

وَ كُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً.

  1. dan kamu menjadi tiga golongan (1559[efn_note]1559). Sesuai ‘amal yang kamu kerjakan selama di dunia.[/efn_note]).

فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ.

  1. yaitu golongan kanan (1560[efn_note]1560). Ialah mereka yang menerima buku catatan ‘amal dengan tangan kanan.[/efn_note]), alangkah mulianya golongan kanan itu,

وَ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ.

  1. dan golongan kiri (1561[efn_note]1561). Ialah mereka yang menerima buku catatan ‘amal dengan tangan kiri.[/efn_note]), alangkah sengsaranya golongan kiri itu,

وَ السَّابِقُوْنَ السَّابِقُوْنَ.

  1. dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga) (1562[efn_note]1562). Menurut Syaikh as-Sa‘dī, maksudnya bahwa orang-orang yang bersegera kepada kebaikan ketika di dunia, maka mereka itulah orang-orang yang bersegera di akhirat untuk masuk surga. Mereka inilah orang-orang yang dekat dengan Allah subḥānahu wa ta‘ālā di surga kenikmatan yang berada di tempat yang paling tinggi (‘Illiyyīn).[/efn_note]),

Ayat 11-26: Rincian keni‘matan yang diperoleh as-Sābiqūn.

أُولئِكَ الْمُقَرَّبُوْنَ.

  1. mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah) (1563[efn_note]1563). Mereka ini adalah makhlūq-makhlūq pilihan Allah subḥānahu wa ta‘ālā..[/efn_note]).

فِيْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ.

  1. Berada dalam surga keni‘matan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِيْنَ.

  1. segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu (1564[efn_note]1564). Ya‘ni mereka itu terdiri dari segolongan besar dari generasi pertama umat ini dan umat-umat sebelum Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam.[/efn_note]),

وَ قَلِيْلٌ مِّنَ الْآخِرِيْنَ.

  1. dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian (1565[efn_note]1565). Ayat ini menunjukkan keutamaan generasi pertama umat ini secara jumlah (garis besar) daripada generasi yang datang kemudian, karena orang-orang yang didekatkan dari kalangan orang-orang terdahulu lebih banyak daripada orang-orang yang datang kemudian.[/efn_note]).

عَلَى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍ.

  1. Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata (1566[efn_note]1566). Ya‘ni dipan-dipan yang dilapisi emas, perak, mutiara dan permata dan perhiasan lainnya yang tidak diketahui kecuali oleh Allah subḥānahu wa ta‘ālā.[/efn_note]),

مُتَّكِئِيْنَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِيْنَ.

  1. mereka bersandar (1567[efn_note]1567). Dengan tenang dan santai.[/efn_note]) di atasnya berhadap-hadapan.

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَ.

  1. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (1568[efn_note]1568). Anak-anak muda ini melayani dan memenuhi kebutuhan mereka (penghuni surga). Mereka (anak-anak muda) ini saking indahnya seperti mutiara yang berhamburan. Mereka kekal dan tetap muda di sana serta tidak bertambah usianya.[/efn_note]),

بِأَكْوَابٍ وَ أَبَارِيْقَ وَ كَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍ.

  1. dengan membawa gelas, cerek (1569[efn_note]1569). Ya‘ni teko yang memiliki pegangan.[/efn_note]) dan sloki (piala) berisi minuman (arak) yang diambil dari air yang mengalir,

لَا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَ لَا يُنْزِفُوْنَ.

  1. mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (1570[efn_note]1570). Berbeda dengan arak di dunia. Walhasil, semua keni‘matan di surga yang ada jenisnya di dunia, maka keni‘matan tersebut ketika di surga tidak memiliki kekurangan.[/efn_note]),

وَ فَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَ.

  1. dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih (1571[efn_note]1571). Mereka dapat memperolehnya dengan keadaannya yang sempurna.[/efn_note]),

وَ لَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَ.

  1. dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.

وَ حُوْرٌ عِيْنٌ.

  1. dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah (1572[efn_note]1572) Ya‘ni bidadari yang sangat jelas hitam bola matanya dan sangat putih pinggirnya serta matanya jeli.[/efn_note]),

كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِ.

  1. laksana mutiara yang tersimpan baik (1573[efn_note]1573). Demikianlah bidadari itu, tidak ada cacatnya, bahkan sempurna sifatnya.[/efn_note]).

جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.

  1. Sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (1574[efn_note]1574). Oleh karena mereka memperbaiki ‘amal, maka Allah memperbaiki balasan-Nya.[/efn_note]).

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَ لَا تَأْثِيْمًا.

  1. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,

إِلَّا قِيْلًا سَلَامًا سَلَامًا.

  1. tetapi mereka mendengar ucapan salām (1575[efn_note]1575). Hal itu, karena surga adalah tempat orang-orang yang baik dan tidak ada di sana selain semua yang baik. Hal ini juga menunjukkan bagusnya adab penghuni surga dalam percakapan di antara sesama mereka, dan bahwa ucapan mereka adalah ucapan yang paling baik dan paling menyenangkan jiwa serta paling selamat dari sesuatu yang sia-sia dan dosa.
    Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka.
    Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka.
    Ya Allah, masukkanlah kami ke surga dan jauhkanlah kami dari neraka.[/efn_note]).

Ayat 27-40: Rincian keni‘matan yang diperoleh Ashḥāb-ul-yamīn.

وَ أَصْحَابُ الْيَمِيْنِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِيْنِ.

  1. (1576[efn_note]1576). Selanjutnya, Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan apa yang Dia siapkan untuk golongan kanan.[/efn_note]) Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.

فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍ.

  1. (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri (1577[efn_note]1577). Ya‘ni terpotong duri dan dahan yang jelek yang membahayakan, lalu diganti dengan buah yang enak. Pohon bidara memiliki kelebihan, naungannya dapat menaungi dan seseorang dapat beristirahat di bawahnya.[/efn_note]),

وَ طَلْحٍ مَّنْضُوْدٍ.

  1. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

وَ ظِلٍّ مَّمْدُوْدٍ.

  1. dan naungan yang terbentang luas,

وَ مَاءٍ مَّسْكُوْبٍ.

  1. dan air yang mengalir terus-menerus (1578[efn_note]1578). Baik dari mata air, sungai yang mengalir maupun air-air yang memancar.[/efn_note]),

وَ فَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍ.

  1. dan buah-buahan yang banyak,

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَ لَا مَمْنُوْعَةٍ.

  1. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya (1579[efn_note]1579). Yang berbeda dengan buah-buahan di dunia yang berhenti buahnya pada waktu tertentu dan sulit didapatkan.[/efn_note]).

وَ فُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍ.

  1. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk (1580[efn_note]1580). Bisa juga diartikan, dan kasur-kasur yang ditinggikan, ya‘ni ditinggikan di atas ranjang. Kasur-kasur tersebut dari sutera, emas, mutiara dan lainnya yang tidak diketahui kecuali oleh Allah subḥānahu wa ta‘ālā.[/efn_note]).

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً.

  1. Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung (1581[efn_note]1581). Mereka diciptakan tanpa melalui kelahiran dan langsung menjadi gadis, atau maksudnya Allah menciptakan mereka (wanita-wanita penghuni surga) dalam keadaan sempurna dan tidak menerima kebinasaan.[/efn_note]),

فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا.

  1. lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan (1582[efn_note]1582). Baik wanita yang masih kecil maupun yang sudah tua di dunia, Allah menjadikan mereka di akhirat dalam keadaan muda. Hal ini mencakup bidadari dan wanita-wanita penghuni surga, dan bahwa keperawanan ini senantiasa ada pada mereka meskipun mereka telah digauli oleh suami mereka.[/efn_note]).

عُرُبًا أَتْرَابًا.

  1. 37. yang penuh cinta (1583[efn_note]1583). Apabila mereka berbicara, maka mereka berbicara dengan lafazh yang indah dan menarik sikapnya, cantik dan penuh rasa cinta sehingga memikat akal suami mereka dan ingin terus mendengar kata-katanya, terlebih ketika mereka bernyanyi dengan suaranya yang merdu. Apabila suami mereka melihat adab dan sifatnya, tentu hati mereka akan dipenuhi rasa gembira dan senang. Ketika bidadari-bidadari tersebut pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain, maka tempat yang mereka tinggalkan penuh dengan wangi dan cahaya.[/efn_note]) dan sebaya umurnya (1584[efn_note]1584). Yaitu pada usia 33 tahun.[/efn_note]),

لِأَصْحَابِ الْيَمِيْنِ.

  1. untuk golongan kanan,

ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِيْنَ.

  1. segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,

وَ ثُلَّةٌ مِّنَ الْآخِرِيْنَ.

  1. dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian (1585[efn_note]1585). Ya‘ni golongan kanan ini terdiri dari sejumlah besar orang-orang yang terdahulu dan sejumlah besar orang-orang yang datang kemudian.[/efn_note]).

Laman Terkait

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.