يَقُوْلُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ، كَلَّا لَا وَزَرَ
(Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat lari?”. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!.)
(Al-Qiyāmah [75]: 10-11)
إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ.
(Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.)
(Al-Qiyāmah [75]: 12)
يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَ أَخَّرَ
(Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.)
(Al-Qiyāmah [75]: 13)
كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ، وَ تَذَرُوْنَ الْلآخِرَةَ.
(Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.)
(Al-Qiyāmah [75]: 20-21)
Tentang firman Allah: (كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ) “Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia”, ia berkata: “Kesenangan dunia disegerakan (diberikan langsung) kepada mereka, cahaya dan kebaikannya; sedangkan di akhirat dihilangkan dari mereka.” (12285).