Ayat 20-25: Terbaginya manusia menjadi dua golongan; orang-orang yang berbahagia dan orang-orang yang sengsara.
كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ، وَ تَذَرُوْنَ الْلآخِرَةَ. وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ، إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ. وَ وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَةٌ، تَظُنُّ أَنْ يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ.
- Tidak! (2664) Bahkan kamu (wahai manusia) mencintai kehidupan dunia, (2665)
- dan mengabaikan (kehidupan) akhirat. (2666)
- (2667) Wajah-wajah (orang mu’min) pada hari itu berseri-seri.
- Memandang Tuhannya. (2668)
- (2669) Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
- mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat. (2670)
Ayat 26-35: Keadaan manusia pada saat sakratul maut, dan keadaan orang munāfiq dan orang kafir.
كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيْ، وَ قِيْلَ مَنْ رَاقٍ، وَ ظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ، وَ الْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ، إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ. فَلَا صَدَّقَ وَ لَا صَلَّى، وَ لكِنْ كَذَّبَ وَ تَوَلَّى، ثُمَّ ذَهَبَ إِلَى أَهْلِهِ يَتَمَطَّى. أَوْلَى لَكَ فَأَوْلَى، ثُمَّ أَوْلَى لَكَ فَأَوْلَى،
- (2671) Tidak! (2672) Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,
- dan dikatakan (2673) (kepadanya): “Siapa yang dapat menyembuhkan?” (2674)
- dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),
- dan bertaut (2675) betis (kiri) dengan betis (kanan),
- Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
- Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (al-Qur’ān dan Rasūl) (2676) dan tidak mau melaksanakan shalat,
- Tetapi justru dia mendustakan (Rasūl) dan berpaling (dari kebenaran), (2677)
- kemudian dia pergi kepada keluarganya, dengan sombong.
- (2678) Celakalah kamu! Maka celakalah!
- Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah (2679)!
Ayat 36-40: Manusia tidak dibiarkan begitu saja setelah diciptakan, dalil-dalil yang menunjukkan akan dibangkitkannya manusia dan dikumpulkan, dan peringatan kepada manusia terhadap hari itu.
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى. أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى، ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّى، فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَ الْأُنْثَى، أَلَيْسَ ذلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى.
- Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban) (2680)?
- Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
- Kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya,
- Lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.
- Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (2681)
Selesai tafsir surah al-Qiyāmah dengan pertolongan Allah dan taufīq-Nya, wal-ḥamdulillāhi rabb-il-‘ālamīn.