Hati Senang

Surah al-Qalam 68 ~ Tafsir al-Bayan

Cover Buku Tafsir al-Bayan Oleh Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy
تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ AL-BAYĀN JILID IV   Oleh: Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.   Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KEENAM PULUH DELAPAN
AL-QALAM

(Pena)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 52 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

ن، وَ الْقَلَمِ وَ مَا يَسْطُرُوْنَ. مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ. وَ إِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍ. وَ إِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ. فَسَتُبْصِرُ وَ يُبْصِرُوْنَ. بِأَييِّكُمُ الْمَفْتُوْنُ. إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ. فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ. وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَ. وَ لَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍ. هَمَّازٍ مَّشَّاءٍ بِنَمِيْمٍ. مَنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيْمٍ. عُتُلٍّ بَعْدَ ذلِكَ زَنِيْمٍ. أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَ بَنِيْنَ. إِذَا تُتْلى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيْرُ الْأَوَّلِيْنَ. سَنَسِمُهُ عَلَى الْخُرْطُوْمِ. إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَ. وَ لَا يَسْتَثْنُوْنَ. فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَ هُمْ نَائِمُوْنَ. فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِ. فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَ. أَنِ اغْدُوْا عَلَى حَرْثِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ. فَانْطَلَقُوْا وَ هُمْ يَتَخَافَتُوْنَ. أَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌ. وَ غَدَوْا عَلَى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ. فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوْا إِنَّا لَضَالُّوْنَ. بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ. قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُلْ لَّكُمْ لَوْ لَا تُسَبِّحُوْنَ. قَالُوْا سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِيْنَ. فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَلَاوَمُوْنَ. قَالُوْا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا طَاغِيْنَ. عَسَى رَبُّنَا أَنْ يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا رَاغِبُوْنَ. كَذلِكَ الْعَذَابُ وَ لَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ. إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ. أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَ. مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ. أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَ. إِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَ. أَمْ لَكُمْ أَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَ. سَلْهُمْ أَيُّهُمْ بِذلِكَ زَعِيْمٌ. أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَائِهِمْ إِنْ كَانُوْا صَادِقِيْنَ. يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَ يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ. خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَ قَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُوْدِ وَ هُمْ سَالِمُوْنَ. فَذَرْنِيْ وَ مَنْ يُكَذِّبُ بِهذَا الْحَدِيْثِ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ. وَ أُمْلِيْ لَهُمْ إِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ. أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَ. أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ. فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَ لَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِ إِذْ نَادى وَ هُوَ مَكْظُوْمٌ. لَوْ لَا أَنْ تَدَارَكَهُ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ وَ هُوَ مَذْمُوْمٌ. فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. وَ إِنْ يَكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَ يَقُوْلُوْنَ إِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ. وَ مَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Muḥammad adalah semulia-mulia makhlūq dalam pandangan Allah:

68: 1. Ini, adalah Nūn, demi al-Qur’ān dan apa yang mereka tuliskan.
68: 2. Demi Allah sekali-kali tiadalah engkau, dengan ni‘mat Tuhan engkau, orang yang gila (29981).
68: 3. Dan sesungguhnya untuk engkau benar-benar adanya pahala yang tidak putus-putusnya.
68: 4. Dan sesungguhnya engkau benar-benar mempunyai adab yang tinggi (29992).
68: 5. Engkau kelak akan melihat dan merekapun kelak akan melihat.
68: 6. Siapa di antaramu yang gila (yang mendapat percobaan)? (30003).
68: 7. Sesungguhnya Tuhan engkau lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk?
68: 8. Maka karenanya janganlah kamu mengikuti orang-orang yang mendustakan – ayat-ayat Allah – .
68: 9. Mereka menyukai engkau bersikap lunak (30014) lalu merekapun bersikap lunak pula.
68: 10. Dan janganlah kamu menuruti setiap orang yang suka bersumpah, yang rendah pikirannya.
68: 11. Yang sangat mencela, sangat berusaha membuat hasung fitnah.
68: 12. Yang sangat enggan berbuat kebajikan (yang sangat kikir), yang melampaui batas, yang banyak berbuat dosa.
68: 13. Yang berbudi rendah, kemudian dari itu, yang tak ketentuan pula keturunannya.
68: 14. – Janganlah kamu mengikutinya – karena dia mempunyai kekayaan dan banyak anak.
68: 15. Apabila dibaca kepadanya ayat-ayat Kami, dia mengatakan: “Itulah dongengan orang purbakala.”
68: 16. Nanti akan Kami berikan tanda di moncongnya (30025).

Kisah pemilik-pemilik kebon dan rahasia-rahasia yang dikandung olehnya:

68: 17. Sesungguhnya Kami telah menguji mereka sebagaimana Kami telah menguji orang-orang yang mempunyai kebun, di ketika mereka bersumpah – demi Allah – pasti mereka akan memetik buahnya di pagi hari (30036).
68: 18. Dan mereka tidak mengatakan: “In sya’ Allah” (30047).
68: 19. Maka datanglah daripada Tuhan engkau kepada kebun itu malapetaka di malam hari di ketika mereka sedang tidur.
68: 20. Maka karena itu jadilah kebun itu seperti kebun yang telah dipetik buahnya.
68: 21. Mereka panggil-memanggil satu sama lainnya pada pagi hari.”
68: 22. – Mereka mengatakan – : “Berangkatlah kamu di pagi hari ke-kebun-kebun-mu jika kamu akan memetik buahnya.”
68: 23. Maka mereka berjalan dan mereka menyembunyikan kepergiannya itu dan berbisik-bisik satu sama lainnya.
68: 24. – Yaitu – Jangan sekali-kali dibiarkan seseorang miskin masuk ke dalam kebun menemuimu di hari ini (30058).
68: 25. Mereka berangkat di pagi hari dalam keadaan bergegas-gegas dengan anggapan akan memotong tanamannya dan sanggup menghalangi orang-orang yang miskin.
68: 26. Maka setelah mereka melihat kebun itu, merekapun mengatakan: “Sesungguhnya kita benar-benar telah sesat jalan.”
68: 27. Bahkan kita tidak mendapat apa-apa.
68: 28. Orang yang paling baik pendapatnya di antara mereka berkata: “bukankah aku sudah mengatakan kepada kamu!, apakah tidak lebih baik kamu bertasbih mengagungkan Allah? (30069).
68: 29. Mereka mengucapkan: “Kami; mengakui kesucian Tuhan kami; adalah orang-orang yang menganiaya (300710).
68: 30. Maka mereka berhadap-hadapan satu sama lain cela-mencela.
68: 31. Mereka berkata: “Wahai kecelakaan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang melampaui batas.
68: 32. Mudah-mudahan Tuhan kami memberi ganti kepada kami lebih baik dari padanya; sesungguhnya kami berhadap diri kepada Allah, mengharapkan karunia-Nya.
68: 33. Seperti itulah ‘adzāb – di dunia – dan ‘adzāb akhirat benar-benar lebih besar lagi; sekiranya mereka mengetahuinya (300811), – hendaklah mereka bertobat – .

Ancaman-ancaman Allah terhadap pendusta-pendusta kebenaran:

68: 34. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwā kepada Allah, memperoleh jannat-un-Na‘īm dari Tuhan mereka.
68: 35. – Apakah kita berlaku aniaya – lalu kita samakan orang yang menyerahkan diri kepada Allah dengan orang-orang yang berdosa?
68: 36. Betapa kamu sebodoh itu dalam menetapkan putusan?
68: 37. Apakah kamu mempunyai kitab yang kamu pelajarinya?
68: 38. Sesungguhnya bagi kamu di dalamnya (kitab itu) benar-benar terdapat apa yang kamu pilih dan kamu inginkan.
68: 39. Ataukah Kami telah bersumpah untuk kamu sumpah yang terus tetap adanya hingga hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar berhak memperoleh apa yang kamu putuskan itu?
68: 40. Tanyakanlah kepada mereka: “Siapakah di antara mereka yang menjadi penanggung-jawab dalam hal yang demikian?” (300912)
68: 41. Ataukah mereka mempunyai sekutu-sekutu (301013). Jika ada maka hendaklah mereka mengemukakan sekutu-sekutu itu, jika mereka adalah orang-orang yang benar – dalam penda‘waannya – .
68: 42. – Hendaklah mereka mengemukakan sekutu-sekutu itu – pada hari disingkap bencana besar dan mereka dipanggil untuk bersujud (301114), lalu mereka tidak sanggup mengerjakannya (301215).
68: 43. – Mereka dipanggil – sedang pandangan mereka menekur ke bawah, mereka ditimpa kehinaan; dan sungguh mereka dahulu telah dipanggil kepada sujud sedang di ketika itu mereka dalam keadaan selamat, tak ada penghalang yang menghalangi mereka. (301316).
68: 44. Maka karena itu biarkanlah Aku beserta orang yang mendustakan perkataan ini; Kami kelak akan membawa mereka kepada kebinasaan dengan berangsur-angsur tanpa mereka sadari yang demikian itu.
68: 45. Dan Aku memberikan tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku membawa mereka kepada kebinasaan secara berangsur-angsur adalah amat kuatnya.
68: 46. Ataukah engkau meminta bayaran kepada mereka; maka karena itu mereka merasa berat membayar upah yang dimintakan itu.
68: 47. Ataukah mereka mempunyai pengetahuan tentang hal-hal ghaib, maka mereka itu dapat menuliskannya?

Keharusan bersabar menanti kelapangan:

68: 48. Jika belum lagi nampak kemenangan, maka bersabarlah menerima keputusan Tuhan engkau (+17) dan janganlah engkau menjadi seperti orang yang empunya ikan (Yūnus) di ketika dia menyeru – Tuhan dalam perut ikan – sedang dia di kala itu dalam duka nestapa.
68: 49. Sekiranya tidak sampai kepadanya ni‘mat yang besar dari Tuhannya, benar-benarlah dia dilemparkan ke tanah tandus, sedangkan dia pun menjadi orang yang tercela.
68: 50. Maka Tuhan telah memilihnya – dengan karena Raḥmat-Nya dan menjadikan dia salah seorang yang shāliḥ – lantaran ke-nabi-annya dan ke-rasūl-annya – .
68: 51. Dan sesungguhnya hampir-hampirlah orang-orang yang tidak beriman itu benar-benar menggelincirkan telapak kaki engkau dengan sebab pandangan-pandangan mereka tatkala mereka mendengarkan al-Qur’ān dan mengatakan: sesungguhnya dia, benar-benar seorang yang gila.”
68: 52. Pada hal sebenarnya al-Qur’ān itu, tidak lain dari pada pengajaran dan peringatan untuk seluruh dunia.

MUQADDIMAH

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa ayat 17 hingga ayat 24 dan ayat 48 hingga ayat 50, diturunkan di Madīnah.

Surat ini dinamakan juga surat Qalam. Dan surat ini termasuk surat-surat yang turun dalam masa-masa pertama di Makkah.

Yang mula-mula turun, ialah permulaan al-‘Alaq (5 ayat yang pertama). Sesudah itu surat ini, kemudian surat al-Muzzammil, dan sesudah itu surat al-Muddatstsir. Demikianlah pendapat Ibnu ‘Abbās.

Surat ini menerangkan sebahagian sifat Nabi dan membersihkan Nabi dari tuduhan orang-orang musyrikīn yang menuduh Nabi berpenyakit gila dan kurang akal.

Dan menerangkan kisah pemilik-pemilik kebun untuk menjadi penghardikan bagi orang kikir. Di samping itu membantah dan menolak tuduhan mereka dengan menggunakan berbagai macam dalil ‘aqli dan naqli, bahwa sama sekali tidak ada persamaan antara orang-orang yang durhaka dengan orang-orang yang taqwa kepada Allah. Dan Allah menyuruh Nabi bersabar terhadap segala rupa gangguan dan memelihara kemauan yang kuat, kesabaran yang sempurna supaya Nabi termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Ulul-‘Azmi.

Adapun persesuaian surat ini dengan surat yang telah lalu, ialah:

  1. Dalam surat ini, Allah menerangkan akibat miringnya bumi, yaitu binasa buah-buahan dan pemiliknya.
  2. Dalam surat yang telah lalu, Allah mengancam orang-orang musyrikin dengan membenamkan air ke dalam perut tanah.
  3. Dalam surat ini, Allah membersihkan Nabi dari tuduhan-tuduhan itu, serta menyuruh Nabi bersabar seteguh-teguh hati terhadap gangguan kaum musyrikīn.
  4. Dalam surat yang telah lalu, Allah menerangkan keadaan orang-orang yang bahagia dan orang yang celaka dan bahwa kekuasaan Allah mengatasi segala kesukaran.

Para musyrikīn menuduh bahwa Nabi adalah seorang penyair, atau seorang yang berpenyakit gila, atau seorang tukang sihir.

KHĀTIMAH

Di antara pokok-pokok isi surat al-Qalam, ialah:

  1. Ketinggian budipekerti Muḥammad s.a.w.
  2. Keburukan perangai sebagian orang kafir dan pembalasan yang akan diterima mereka.
  3. Mengumpamakan orang-orang kafir dengan pemilik kebun.
  4. Menghardik orang-orang yang berbuat dosa serta mengemukakan keterangan-keterangan yang mematahkan pendirian mereka.
  5. Mengancam orang-orang musyrik yang mendustakan al-Qur’ān.
  6. Perintah supaya Nabi bersabar menahan gangguan orang-orang munāfiq, agar Nabi tidak mengalami apa yang telah dialami oleh Yūnus a.s.

Catatan:

  1. 2998). Pautkan dengan ayat 6 S. 15: al-Ḥijr.
    Ya‘ni: Engkau ya Muḥammad, dengan ni‘mat Tuhan engkau adalah orang yang mempunyai akal yang sempurna.
  2. 2999). Ya‘ni: Adab al-Qur’ān yang Allah telah limpahkan, yaitu: Islam dan syarī‘at-Nya.
  3. 3000). Apakah orang yang dibuka baginya segala rahasia ‘ilmu, ataukah orang yang menyembah berhala?
  4. 3001). Ya‘ni: mau membenarkan perbuatan mereka menyembah berhala. Baca ayat 74, 75 S. 17: al-Isrā’.
  5. 3002). Dimaksudkan oleh ayat ini al-Akhnas ibn Syuraiq. Ada yang mengatakan al-Walīd ibn al-Mughīrah.
  6. 3003). Ada yang mengatakan bahwa ma‘na ayat ini: “dan Kami timpakan bencana atas orang musyrikīn Makkah, sebagaimana Kami telah menimpakan ‘adzāb atas orang-orang yang mempunyai kebun (segolongan ahl-ul-kitāb).”
  7. 3004). Dapat juga dima‘nakan: “Dan mereka tidak mau memberikan hak fakir-miskin.”
  8. 3005). Ya‘ni: Jangan sekali-kali kamu biarkan seseorang masuk ke kebun kita.
  9. 3006). Ya‘ni: menyebut Allah dan bertobat kepada-Nya.
  10. 3007). Ya‘ni: tidak mau memberikan hak fakir-miskin.
  11. 3008). Kisah ini memberi pengertian bahwa usaha menghindari zakat seperti menukar apa yang telah dimiliki sebelum genap tahunnya, tidak menggugurkan zakat.
  12. 3009). Ya‘ni: terhadap putusan hakim itu.
  13. 3010). Yang menyetujui putusan ini.
  14. 3011). Dikehendaki dengan sujūd di sini, ialah: ‘ibādat dan mengerjakan ‘amalan shāliḥ.
  15. 3012). Karena mereka telah dilingkungi ‘adzāb dari segenap jurusan.
  16. 3013). Peristiwa ini mungkin di kala manusia kafir akan menghembuskan nafasnya dan mungkin di akhirat.
  17. +). Ya‘ni: tidak segera memenangkan perjuangan Nabi s.a.w. atas orang-orang kafir itu.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.