Hati Senang

Surah al-Muzzammil 73 ~ Tafsir Rahmat

Tafsir Rahmat Oleh: H. Oemar Bakry
Tafsir Rahmat   Oleh: H. Oemar Bakry

73. MUZZAMMIL (ORANG YANG BERSELIMUT)

 

Surat ini termasuk surat-surat Makkiyyah. Jumlah ayatnya 20. Diturunkan sesudah Surat al-Qalam.

Di antara isinya:

  1. Allah menyuruh Rasūl-Nya, Muḥammad s.a.w. untuk beribadah malam hari dan supaya ia membaca al-Qur’ān dengan khusyu‘.
  2. Muḥammad disuruh untuk sabar dan tabah menghadapi halangan dan rintangan kaum musyrikin.
  3. Dijelaskan tanda-tanda hari kiamat.
  4. Kepada kaum musyrik Makkah diperingatkan agar mereka jangan mendustakan Rasūlullāh Muḥammad s.a.w.
  5. Sembahyang (Shalat) lima waktu sehari semalam harus dilakukan terus dengan khusyu‘.
  6. Membaca al-Qur’ān mana yang mudah, membayarkan zakat, berinfaq pada jalan Allah serta selalu istighfar adalah amal yang besar pahalanya.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ. قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيْلًا. نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًا. أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَ رَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا. إِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا. إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَ أَقْوَمُ قِيْلًا. إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًا. وَ اذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَ تَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيْلًا. رَبُّ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا. وَ اصْبِرْ عَلَى مَا يَقُوْلُوْنَ وَ اهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا. وَ ذَرْنِيْ وَ الْمُكَذِّبِيْنَ أُوْلِي النَّعْمَةِ وَ مَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا. إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالًا وَ جَحِيْمًا. وَ طَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَ عَذَابًا أَلِيْمًا. يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَ الْجِبَالُ وَ كَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا. إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا. فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلًا. فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًا. السَّمَاءُ مُنْفَطِرٌ بِهِ كَانَ وَعْدُهُ مَفْعُوْلًا. إِنَّ هذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيْلًا. إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُوْمُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَ نِصْفَهُ وَ ثُلُثَهُ وَ طَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَ وَ اللهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَ النَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضَى وَ آخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللهِ وَ آخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَ أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَ مَا تُقَدِّمُوْا لِأَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَ أَعْظَمَ أَجْرًا وَ اسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

MUZZAMMIL (ORANG BERSELIMUT)

Surat ke-73. Jumlah ayatnya 20

 

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

  1. Hai orang yang berselimut (Muḥammad)!
  2. Berdirilah untuk sembahyang di malam hari, kecuali sebahagian daripadanya (tidak sepenuh malam).
  3. Seperdua malam atau kurangilah sedikit dari seperdua itu.
  4. Atau lebih dari seperdua (malam) itu. Dan bacalah al-Qur’ān dengan perlahan-lahan!
  5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.
  6. Sesungguhnya beribadat malam hari lebih khusyu‘ (mantap) dan bacaan waktu itu lebih berkesan.
  7. Sesungguhnya pada siang hari kamu mempunyai urusan yang banyak.
  8. Sebutlah nama Tuhanmu! Dan beribadatlah kepada-Nya (saja) dengan sungguh-sungguh.
  9. (Dia-lah) Tuhan Yang (menguasai) timur dan barat. Tidak ada tuhan selain dari Dia. Maka ambillah Dia menjadi pelindung!

 

Ayat 1 s/d 9 menerangkan:

  1. Waktu Rasūlullāh s.a.w. kembali dari gua Ḥirā’, ia minta diselimuti karena ketakutan pada gangguan jinn. Waktu itulah turun ayat: “Hai orang yang sedang berselimut!” ini.
  2. Ia disuruh Tuhan bangun beribadat malam hari. Ia akan diberi tugas yang berat menyampaikan wahyu Allah berupa al-Qur’ān.
  3. Beribadat malam hari lebih berkesan. Bacaan lebih tepat dan mantap. Hati lebih terbuka menerima hidayah Allah. Hubungan dengan Tuhan di saat yang sunyi sepi itu lebih akrab, tidak terganggu dengan kebisingan seperti pada siang hari.

 

  1. Dan bersabarlah terhadap ucapan mereka (kaum musyrik) dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
  2. Dan biarlah Aku (sendiri) mengambil tindakan terhadap orang-orang yang mendustakan yang bermewah-mewah itu! Berilah mereka kesempatan buat sementara!
  3. Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu (yang berat) dan neraka yang bernyala-nyala.
  4. dan makanan yang mencekik (leher) dan ‘adzab yang berat.
  5. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncang (keras), dan gunung-gunung menjadi tumpukan pasir yang beterbangan.
  6. Sesungguhnya Kami telah mengutus kepadamu (hai orang-orang musyrik) seorang Rasūl yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang kepada Fir‘aun.
  7. Maka Fir‘aun mendustakan rasul itu, lantas Kami siksa dia dengan siksaan yang keras.
  8. Maka bagaimana kamu dapat memelihara dirimu (dari siksaan) jika kamu tetap kafir pada hari (kiamat) yang menjadikan anak-anak beruban (karena beratnya siksaan).
  9. Ruang angkasa menjadi pecah-belah berantakan (pada hari itu). Dan janji Allah itu pasti terlaksana.
  10. Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barang siapa yang mau ia akan mengambil jalan kepada Tuhannya.

 

Ayat 10 s/d 19 menerangkan:

  1. Menyuruh Rasūlullāh s.a.w. untuk sabar menghadapi sikap kaum musyrikin yang membangkang. Tuhan akan menentukan nasib mereka.
  2. Orang-orang musyrik yang tetap membangkang itu akan menemui nasib yang sial pada waktu ruang angkasa, gunung dan bumi menjadi pecah-belah hancur-lebur. Tidak dapat seorang pun dari mereka menghindarkan diri dari hari kiamat.

 

  1. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu beribadat malam hari kurang dari dua pertiga malam dan ada yang seperduanya dan ada pula yang sepertiganya dan juga segolongan orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka dia memberikan keringanan bagimu (menerima taubatmu). Maka bacalah apa-apa yang mudah dari al-Qur’ān. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari karunia (rezeki) Allah dan yang lain lagi berperang pada jalan Allah. Maka bacalah apa yang mudah dari al-Qur’ān dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah kepada Allah pinjaman yang baik. Dan apa saja yang baik yang kamu kerjakan untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh dari Allah balasan yang paling baik dan pahala yang paling besar. Dan mohonkanlah ampunan kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Ayat 20 penutup surat al-Muzzammil menerangkan:

  1. Ayat ini menyuruh beribadat menunaikan shalat malam hari. Selain shalat ‘Isyā’, shalat sunnat malam. Lebih banyak lebih baik. Kalau bisa separuh malam atau lebih.
  2. Suruhan ini tentu saja tidak berarti beribadat begitu banyaknya dan mengurangi tidur sehingga merusak kesehatan. Sabda Rasūlullāh s.a.w.: “Berilah tiap-tiap yang berhak akan haknya.” Mata berhak untuk tidur secukupnya.
  3. Membaca ayat al-Qur’ān dalam shalat sesudah al-Fātiḥah boleh mana saja yang disukai. Bacaan itu tidak diharuskan ayat-ayat dalam Juz ‘Amma saja.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.