Surah al-Muzzammil 73 ~ Tafsir al-Bayan

تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
AL-BAYĀN
JILID IV
 
Oleh:
Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.
 
Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KETUJUH PULUH TIGA
AL-MUZZAMMIL

(Yang menyelimuti badan)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 20 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ. قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيْلًا. نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًا. أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَ رَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلًا. إِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا. إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَ أَقْوَمُ قِيْلًا. إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًا. وَ اذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَ تَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيْلًا. رَبُّ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا. وَ اصْبِرْ عَلَى مَا يَقُوْلُوْنَ وَ اهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا. وَ ذَرْنِيْ وَ الْمُكَذِّبِيْنَ أُوْلِي النَّعْمَةِ وَ مَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا. إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالًا وَ جَحِيْمًا. وَ طَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَ عَذَابًا أَلِيْمًا. يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَ الْجِبَالُ وَ كَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا. إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا. فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلًا. فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًا. السَّمَاءُ مُنْفَطِرٌ بِهِ كَانَ وَعْدُهُ مَفْعُوْلًا. إِنَّ هذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيْلًا. إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُوْمُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَ نِصْفَهُ وَ ثُلُثَهُ وَ طَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَ وَ اللهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَ النَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضَى وَ آخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللهِ وَ آخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَاقْرَؤُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَ أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَ مَا تُقَدِّمُوْا لِأَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَ أَعْظَمَ أَجْرًا وَ اسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Petunjuk-petunjuk Ke-Tuhan-an kepada Muḥammad selaku petugas Da‘wah:

73: 1. Wahai orang yang menyelimuti badannya (30711).
73: 2. Berdirilah di sepanjang malam – untuk bersembahyang – selain pada sedikit waktu (30722).
73: 3. – Yaitu – seperduanya atau kurang sedikit dari pada itu (30733).
73: 4. Atau lebih dari itu (30744); dan bacalah al-Qur’ān dengan terang dan perlahan-lahan (30755).
73: 5. Karena sesungguhnya Kami akan menurunkan kepada engkau bacaan yang sangat kokoh/berat tekanannya (al-Qur’ān).
73: 6. Sesungguhnya thabi‘at kejadian malam adalah lebih keras rasa tekanannya – persesuaiannya bagi apa yang dikehendaki dari padanya yaitu mengumpul kemauan dan ketenangan – dan lebih lurus ucapannya.
73: 7. Sesungguhnya di siang hari engkau mempunyai pekerjaan perlawatan yang panjang dan banyak (30766).
73: 8. Dan sebutlah nama Tuhan engkau dan besarkanlah ikhlas engkau kepada-Nya (30777).
73: 9. Dia adalah Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain dari padaNya; maka karena itu ambillah Dia menjadi pelindungmu.
73: 10. Dan bersabarlah terhadap perkataan yang mereka katakan dan hindarilah mereka dengan cara yang baik (30788).
73: 11. Dan biarkan Aku berurusan dengan orang-orang yang mendustakan itu, yaitu orang-orang yang hidup mewah; dan berilah mereka tangguh barang sejenak.
73: 12. Sesungguhnya di sisi Kami ada rantai yang berat dan ada neraka yang sangat panas nyala apinya.
73: 13. Dan makanan yang mencekekkan dan siksaan yang memedihkan.
73: 14. Yang terjadi pada hari bumi-bumi dan dan gunung-gunung bergoncangan, dan gunung-gunung itu menjadi tumpukan pasir yang berhamburan.
73: 15. Sesungguhnya Kami mengutus seorang Rasūl kepadamu menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasūl kepada Fir‘aun.
73: 16. Maka Fir‘aun itu mendurhakai rasūl, lalu karena itu Kami siksanya dengan siksaan yang berat.
73: 17. Maka betapakah kamu menjaga diri jika kamu tidak beriman, dari ‘adzab yang menyebabkan anak-anak menjadi beruban karenanya.
73: 18. Langit pecah karenanya. Janji Tuhan itu pasti terjadi.
73: 19. Sesungguhnya ini (ayat-ayat ancaman ini) adalah suatu peringatan, maka karena itu siapa yang menghendaki niscaya dia menjadikannya (pengajaran) jalan yang menyampaikannya kepada Tuhannya.

Suatu keringanan dan Raḥmat dari pada Tuhanmu dalam melaksanakan tugas ‘ibādat:

73: 20. Sesungguhnya Tuhan engkau mengetahui bahwasanya engkau mengerjakan sembahyang kurang dari dua pertiga malam, mengerjakan sembahyang separuh malam atau sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yang bersama-sama engkau – demikian pula – . Allah mengadakan ukuran malam dan siang. Dia mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak sanggup menjangka waktu itu (30799) dengan pasti, maka karena itu Tuhan menerima tobatmu; dan bacalah al-Qur’ān seberapa yang mudah bagimu dalam shalāt-ul-lail – . Tuhan mengetahui, bahwasanya di antara kamu ada orang yang sakit dan ada orang yang sedang berjalan di muka bumi untuk mencari karunia Tuhan dan orang-orang yang lain pula yang sedang berperang di jalan Allah; maka karena itu bacalah al-Qur’ān mana yang mudah bagimu; dan dirikanlah sembahyang, berikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Tuhan dengan pinjaman yang baik. Dan apa saja perbuatan baik yang kamu kerjakan untuk dirimu – di dalam dunia ini – , niscaya nanti kamu akan mendapatinya di sisi Allah, lebih baik dan lebih besar pahalanya; dan mohonkanlah ampunan Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya (308010).

MUQADDIMAH

Surat ini melengkapi beberapa petunjuk kepada Nabi untuk jalan menguatkan tubuh dan jiwa, supaya sanggup memikul beban risālah; dan perintah bersabar dan tidak memperdulikan ancaman orang-orang musyrik.

Tuhan memerintahkan Nabi bersabar dan tidak memperdulikan ancaman orang musyrik. Tuhan memerintahkan Nabi bersembahyang malam selama sepertiga atau separuh atau dua pertiga malam dan membaca al-Qur’ān dengan pelan-pelan dan dengan sepenuh hati untuk memahami ma‘na dan maksudnya.

Allah menyuruh Nabi-Nya berdzikir dan berlaku ikhlas serta bersabar. Tuhan memperingatkan penduduk Makkah terhadap bencana yang akan mereka deritai jika mereka mendustakan Muḥammad s.a.w.

Pada akhir surat, Tuhan menegaskan bahwa Tuhan mengetahui bahwa segolongan shahabat bersambahyang malam bersama Nabi dan Allah telah menentukan sa‘at-sa‘atnya yang tertentu di malam dan di siang hari untuk bersembahyang itu. Oleh karena para ummat tak dapat menjaga waktu sembahyang dengan alat-alat penentu yang ada pada mereka, Allah pun membolehkan mereka bersembahyang malam sekedar yang mudah mereka lakukan saja.

Dan akhirnya Tuhan memerintahkan ummat Muḥammad s.a.w. mendirikan sembahyang lima (waktu) dengan khusyu‘ dan membaca al-Qur’ān sekedar yang dapat mereka bacakan, menafkahkan harta-harta di jalan Allah dan kekal beristighfar.

Adapun persesuaian antara surat yang telah lalu dengan surat ini, ialah:

  1. Surat yang telah lalu, disudahi dengan menerangkan rasūl-rasūl yang telah lalu.
  2. Surat ini, dimulai dengan menerangkan Rasūl yang penghabisan.
  3. Dalam surat yang telah lalu, Tuhan berfirman: “Manakala hamba Allah, berdiri menyeru-Nya”.
  4. Dalam surat yang ini, Tuhan berfirman: “bersembahyanglah di malam hari, terkecuali sebahagian kecil dari padanya.

Dinamakan surat ini dengan al-Muzzammil, adalah karena menunjukkan kepada kehebatan wahyu. Tak ada tubuh yang tidak gentar mendengarnya.

KHĀTIMAH

Surat al-Muzzammil ini mengandung beberapa perintah yang dihadapkan kepada Nabi, yaitu:

  1. Perintah ber‘ibadat 1/3 malam, separuhnya atau 2/3 nya.
  2. Perintah membaca al-Qur’ān dengan perlahan-lahan, baik di dalam sembahyang maupun di luarnya.
  3. Perintah menyebut Allah di malam dan di siang hari dengan jalan bertaḥmīd, bertasbīḥ dan bersembahyang.
  4. Menyerahkan diri kepada Allah di ketika melaksanakan tugas.
  5. Bersabar dan menguatkan jiwa dalam menghadapi upat cela kaum musyrik dan menghindari yang demikian itu dengan cara yang baik serta menyerahkan urusan mereka kepada Allah Sendiri.

Kemudian Allah meringankan sembahyang malam karena ada di antara para shahabat yang sukar melaksanakannya dan mencukupkan dengan sekedar yang mudah dilakukan saja.

Catatan:

  1. 3071). Ada yang mengartikan: wahai orang yang dibebankan bebanan Nubuwwah. Hadits yang mengenai Nabi berselimut, diturunkan terhadap surat al-Muddatstsir.
  2. 3072). Ya‘ni: untuk istirahat.
  3. 3073). Ya‘ni: sepertiga malam.
  4. 3074). Ya‘ni: dari separoh hingga 2/3. Maksudnya boleh separuh boleh lebih, boleh kurang.
  5. 3075). Ayat ini memberikan pengertian, bahwa kita disukai membaca ayat demi ayat dengan berhenti pada tiap-tiap ayat dan memenuhi hak-hak tajwid.
  6. 3076). Lantaran itu disuruh kepada kita membanyakkan Shalāt-ul-Lail.
  7. 3077). Tetapkanlah menyebut Nama Tuhan, siang dan malam (berdzikir).
    Menurut az-Zamakhsyarī, dzikir di sini, mencakup tasbīḥ, takbīr, tahlīl, tamjīd, tauḥīd, shalāt, tilāwat-ul-Qur’ān, mempelajari ‘ilmu dll. Yang Rasūlullāh kerjakannya.
  8. 3078). Baca: ayat 48 S. 33: al-Aḥzāb.
  9. 3079). Ya‘ni: waktu Qiyām-ul-Lail.
  10. 3080). Ayat ini menunjukkan kepada disukai Qiyām-ul-Lail. Ayat ini tidak mansūkh, tetapi muhkam. Dimaksud dengan: “bacalah apa yang mudah”, bersembahyanglah seberapa sanggup.”
    Baca: ayat 110 S. 17: al-Isrā’; Ayat ini menerangkan bahwa di antara para shahabat ada yang sedang berperang. Hal ini adalah satu pemberitaan barang yang ghaib.
    Ayat ini turun di Makkah sebelum ada perang, dan ayat ini membayangkan bahwa zakat difardhukan di Makkah. Kadar-kadar nishab dan hukum-hukum zakat yang terperinci disyarī‘atkan di Madīnah.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *