Hati Senang

Surah al-Muthaffifin 83 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan (2/2)

Cover Buku Tafsir Hidayat-ul-Insan oleh Abu Yahya Marwan bin Musa
Tafsīru Hidāyat-il-Insān Judul Asli: (هداية الإنسان بتفسير القران) Disusun oleh: Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa Dari Situs: www.tafsir.web.id

Ayat 18-28: Keadaan kaum mu’min dan kenikmatan yang mereka peroleh.

 

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَ. وَ مَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّوْنَ. كِتَابٌ مَّرْقُوْمٌ. يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَ. إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍ. عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُوْنَ. تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِ. يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍ. خِتَامُهُ مِسْكٌ وَ فِيْ ذلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَ. وَ مِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيْمٍ. عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَ.

  1. (29791) Sekali-kali tidak! (29802) Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ‘Illiyyīn. (29813)
  2. Dan tahukah engkau apakah ‘Illiyyīn itu?
  3. (yaitu) kitab yang berisi catatan (‘amal),
  4. yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah).
  5. (29824) Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
  6. mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan. (29835)
  7. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan. (29846)
  8. Mereka diberi minum dari khamr murni (tidak memabukkan) (29857) yang (tempatnya) masih dilak (disegel), (29868)
  9. Laknya dari kesturi. Dan untuk yang demikian itu (29879) hendaknya orang berlomba-lomba. (298810)
  10. Dan campurannya dari tasnīm,
  11. (yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada) Allah. (298911)

 

Ayat 29-36: Ejekan-ejekan orang-orang yang berdosa terhadap orang-orang mu’min di dunia dan balasan terhadapnya di akhirat.

 

إِنَّ الَّذِيْنَ أَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يَضْحَكُوْنَ. وَ إِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَ. وَ إِذَا انْقَلَبُوْا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَ. وَ إِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوْا إِنَّ هؤُلآءِ لَضَالُّوْنَ. وَ مَا أُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حَافِظِيْنَ. فَالْيَوْمَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُوْنَ. عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُوْنَ. هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ

  1. (299012) Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulu menertawakan orang-orang yang beriman. (299113)
  2. Dan apabila mereka (orang-orang yang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
  3. Dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria. (299214)
  4. Dan apabila mereka melihat (orang-orang mu’min), mereka mengatakan, “Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat,”
  5. Padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang mu’min dan perbuatannya).
  6. Maka pada hari ini (299315), orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, (299416)
  7. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan. (299517)
  8. Bukankah orang-orang kafir telah mendapat balasan (hukuman) terhadap apa yang telah mereka kerjakan (299618)?

Selesai tafsir surah al-Muthaffifīn dengan pertolongan Allah, taufīq-Nya dan kemudahan-Nya, wal-ḥamdulillāhi rabb-il-‘ālamīn.

Catatan:

  1. 2979). Setelah Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan bahwa kitab catatan ‘amal orang-orang yang durhaka berada di tempat paling bawah dan paling sempit, maka Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan bahwa kitab catatan ‘amal orang-orang yang berbakti berada di tempat paling atas dan paling luas, dan bahwa kitab catatan ‘amal mereka itu disaksikan oleh makhlūq yang didekatkan (lihat ayat ke 21) seperti para malaikat, rūḥ para nabi, para shiddiqīn dan para syuhadā’, dan bahwa Allah subḥānahu wa ta‘ālā meninggikan nama mereka di hadapan makhlūq di sisi-Nya.
  2. 2980). Kata “Kallā” di ayat ini bisa diartikan “Tentu atau pasti”.
  3. 2981). Kitab yang mencatat perbuatan orang-orang yang berbakti tersimpan di ‘Illiyyīn. Ada yang berpendapat, bahwa ‘Illiyyīn artinya tempat di langit ketujuh di bawah ‘Arsy. Al-A‘masy meriwayatkan dari Hilāl bin Yasaf ia berkata: Ibnu ‘Abbās pernah bertanya kepada Ka‘ab tentang Sijjīn, sedangkan saya hadir di situ?” Ia (Ka‘ab) menjawab: “Ia adalah bumi yang ketujuh dan di sana terdapat rūḥ-rūḥ orang-orang kafir.” Lalu Ibnu ‘Abbās bertanya kepadanya tentang ‘Illiyyīn? Ia menjawab: “Ia adalah langit ketujuh, dan di sana terdapat rūḥ-rūḥ orang-orang mukmin.” Ibnu Abbas berkata tentang ayat: “Benar-benar tersimpan dalam ‘Illiyyīn.” “Yaitu surga.” Dan dalam sebuah riwayat darinya, bahwa maksudnya ‘amal-‘amal mereka di langit di sisi Allah. Qatādah berkata: “‘Illiyyūn adalah betis/tonggak kanan ‘Arsy.” Yang lain berpendapat: “‘Illiyyūn adalah di dekat Sidrat-ul-Muntahā.” Menurut Ibnu Katsīr, yang tampak, bahwa ‘Illiyyīn diambil dari kata ‘uluw (tinggi), dan setiap kali sesuatu tinggi dan naik, maka semakin besar dan luaslah tempatnya.
  4. 2982). Setelah Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan kitab catatan ‘amal orang-orang yang berbakti, maka Dia menyebutkan bahwa mereka berada di dalam na‘īm atau kenikmatan; yang mencakup kenikmatan bagi hati, bagi rūḥ dan bagi badan.
  5. 2983). Kepada kenikmatan yang Allah sediakan untuk mereka.
  6. 2984). Hal itu karena berulang-ulang dan terus-menerusnya mereka mendapatkan kesenangan dapat mencerahkan muka, menghiasnya dan memperindahnya.
  7. 2985). Yang merupakan minuman yang paling enak dan paling nikmat.
  8. 2986). Bisa maksud “makhtūm” adalah ditutup dari dimasuki sesuatu yang mengurangi kenikmatannya atau merusak rasanya. Penutupnya adalah minyak kesturi. Bisa juga maksudnya akhir gelas atau ampas yang mereka minum khamr murni darinya adalah minyak kesturi yang sangat wangi yang biasanya di dunia ampas itu ditumpahkan.
  9. 2987). Yakni kenikmatan yang kekal itu, yang tidak diketahui indah dan besarnya kecuali oleh Allah subḥānahu wa ta‘ālā.
  10. 2988). Dengan bersegera mengerjakan ‘amal yang dapat memasukkan ke dalamnya. Kenikmatan inilah yang seharusnya disiapkan segala yang berharga untuknya dan dikejar oleh orang-orang yang berakal.
  11. 2989). Mereka yang dekat kepada Allah adalah manusia yang paling tinggi kedudukannya di mana minuman mereka adalah minuman penduduk surga yang paling utama.
  12. 2990). Setelah Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan balasan orang-orang yang berdosa dan balasan orang-orang yang beriman serta menerangkan perbedaan besar antara keduanya, maka Dia memberitahukan bahwa orang-orang yang berdosa itu adalah mereka yang dahulu di dunia menertawakan orang-orang mu’min dan mengolok-olok mereka, bahkan ketika orang-orang mu’min lewat, maka mereka mengedipkan matanya sambil menghinanya.
  13. 2991). Sambil mengolok-olok mereka.
  14. 2992). Mereka sungguh tertipu karena mereka menggabung antara bersikap buruk dengan merasa aman di dunia, seakan-akan mereka telah mendapatkan informasi dan jaminan dari Allah, bahwa mereka tergolong orang-orang yang berbahagia, bahkan mereka menyatakan bahwa diri merekalah yang mendapat petunjuk sedangkan orang-orang beriman adalah orang-orang yang sesat dengan mengadakan kedustaan terhadap Allah subḥānahu wa ta‘ālā serta berani berkata terhadap-Nya tanpa ‘ilmu.
  15. 2993). Yaitu pada hari Kiamat.
  16. 2994). Ketika orang-orang yang beriman melihat orang-orang kafir berada dalam ‘adzab, dan apa yang mereka ada-adakan ternyata tidak terwujud, sedangkan orang-orang mu’min berada dalam kesenangan, kenikmatan dan ketenangan.
  17. 2995). Kepada kenikmatan yang Allah siapkan.
  18. 2996). Ya‘ni bukankah mereka telah diberi balasan sesuai yang mereka kerjakan? Oleh karena mereka (orang-orang kafir) menertawakan orang-orang mu’min di dunia serta menuduh mereka telah sesat, maka orang-orang mu’min akan menertawakan mereka di akhirat dan akan melihat mereka dalam ‘adzab dan siksaan akibat kesesatan mereka. Mereka benar-benar telah dibalas sesuai yang mereka kerjakan sebagai keadilan Allah dan kebijaksanaan-Nya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.