Hati Senang

Surah al-Mursalat 77 ~ Tafsir Ibni Mas’ud

Tafsir Ibni Mas'ud

Dari Buku:
Tafsir Ibnu Mas‘ud
Oleh: Muhammad Ahmad Isawi
(Penyusun dan Pentahqiq)
(Judul Asli: Tafsīru Ibni Mas‘ūd: jam‘ wa taḥqīq wa dirāsah)

Penerjemah: Ali Murtadho Syahudi
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

SŪRAT-UL-MURSALĀT

 

(وَ الْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا.)

(Demi [malaikat-malaikat] yang diutus untuk membawa kebaikan)
(al-Mursalāt [77]: 1)

 

  1. Ath-Thabari: Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: al-Muharibi menceritakan kepada kami dari al-Mas‘udi dari Salamah bin Kuhail dari Abul-‘Abidain bahwa ia bertanya kepada Ibnu Mas‘ud, maka ia berkata: (وَ الْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا.) “Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa kebaikan.” (al-Mursalāt [77]: 1) maksudnya adalah: angin. (12341).
  2. Ath-Thabari: Isra’il bin Abu Isra’il menceritakan kepada kami, ia berkata: An-Nadhr bin Syumail mengabarkan kepada kami, ia berkata: Syu‘bah menceritakan kepada kami dari Sulaiman, ia berkata: Aku mendengar Abudh-Dhuha (menceritakan) dari Masruq dari ‘Abdullah: Tentang firman Allah: (وَ الْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا.) “Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa kebaikan.” (al-Mursalāt [77]: 1) ia berkata: “Para malaikat.” (12352).
  3. Al-Baghawi: Muqatil berkata: “Yakni, para malaikat yang diutus dengan membawa kebaikan baik itu perintah Allah atau larangan-Nya.”

Ini merupakan riwayat Masruq dari Ibnu Mas‘ud. (12363).

1237). Al-Qurthubi: Dikatakan: Maksudnya adalah larangan-larangan dan nasehat-nasehat, dan (عُرْفًا) “untuk membawa kebaikan.” Berdasarkan arti ini adalah: Yang beriringan seperti iringan kuda.

Pendapat ini dikatakan oleh Ibnu Mas‘ud. (12374).

 

(فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا.)

(Dan [malaikat-malaikat] yang terbang dengan kencangnya)
(al-Mursalāt [77]: 2)

 

  1. Ath-Thabari: Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: Al-Muharibi menceritakan kepada kami dari al-Mas‘udi dari Salamah bin Kuhail dari Abul-‘Abidain:

Bahwa ia bertanya kepada Abdullah bin Mas‘ud: “Apa arti: (فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا.) “Dan [malaikat-malaikat] yang terbang dengan kencangnya” (al-Mursalāt [77]: 2) Ia menjawab: “Angin.” (12385).

1239). Al-Qurthubi: Dari Ibnu Mas‘ud, Yaitu angin kencang yang menyerang tanaman sehingga tinggal daun dan jeraminya. (12396).

 

(وَ النَّاشِرَاتِ نَشْرًا.)

(Dan [malaikat-malaikat] yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya)
(al-Mursalāt [77]: 3)

 

  1. Ath-Thabari: Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: al-Muharibi menceritakan kepada kami dari al-Mas‘udi dari Salamah bin Kuhail dari Abul-‘Abidain: Bahwa ia bertanya kepada Ibnu Mas‘ud tentang: (وَ النَّاشِرَاتِ نَشْرًا) “Dan [malaikat-malaikat] yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya” (al-Mursalāt [77]: 3), ia berkata: “Angin.” (12407).

 

(فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا. فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا. عُذْرًا أَوْ نُذْرًا.)

(Dan [malaikat-malaikat] yang membedakan [antara yang hak dan yang batil] dengan sejelas-jelasnya, dan [malaikat-malaikat] yang menyampaikan wahyu, untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan)
(al-Mursalāt [77]: 4-6)

 

  1. Ibnu Katsir: Firman-Nya: (فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا. فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا. عُذْرًا أَوْ نُذْرًا) “Dan [malaikat-malaikat] yang membedakan [antara yang hak dan yang batil] dengan sejelas-jelasnya, dan [malaikat-malaikat] yang menyampaikan wahyu, untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan” (al-Mursalāt [77]: 4-6) maksudnya adalah: para malaikat.

Pendapat ini dikatakan oleh Ibnu Mas‘ud dan Ibnu ‘Abbas (dan lain-lainnya). (12418).

 

(أَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ مِّنْ مَّاءٍ مَّهِيْنٍ. فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَّكِيْنٍ. إِلَى قَدَرٍ مَّعْلُوْمٍ. فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُوْنَ.)

(Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani). Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kukuh (rahim), sampai waktu yang ditentukan. Lalu Kami tentukan [bentuknya], maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan.)
(al-Mursalāt [77]: 20-23)

 

  1. Al-Qurthubi: Yakni, Kami menakdirkan orang celaka dan orang bahagia. Dia-lah sebaik-baik yang menakdirkan.

Pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnu Mas‘ud dari Nabi s.a.w. (12429).

 

(أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ كِفَاتًا. أَحْيَاءً وَ أَمْوَاتًا.)

(Bukankah Kami menjadikan bumi [tempat] berkumpul, orang-orang hidup dan orang-orang mati?)
(al-Mursalāt [77]: 25-26)

 

  1. Ath-Thabari: ‘Abd-ul-Hamid bin Bayan menceritakan kepada kami, ia berkata: Khalid mnegabarkan kepada kami dari Muslim dari Zadzan Abu ‘Umar dari ar-Rabi‘ bin Khutsaim (212) dari ‘Abdullah bin Mas‘ud, bahwa ia menemukan seekor kutu rambut di pakaiannya lalu menguburnya. Kemudian ia berkata (membaca ayat): (أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ كِفَاتًا. أَحْيَاءً وَ أَمْوَاتًا.) “Bukankah Kami menjadikan bumi [tempat] berkumpul, orang-orang hidup dan orang-orang mati?” (al-Mursalāt [77]: 25-26). (124310).

 

(إِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ.)

(Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana)
(al-Mursalāt [77]: 32)

 

  1. As-Suyuthi: Sa‘id bin Manshur, ‘Abd bin Humaid, Ibnul-Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan ath-Thabrani (dalam al-Ausath) meriwayatkan dari Ibnu Mas‘ud: Tentang firman Allah: (تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ) “melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana” (al-Mursalāt [77]: 32), ia berkata: “Sesungguhnya bunga api neraka tidak seperti pohon dan gunung, akan tetapi seperti kota-kota dan benteng-benteng.” (124411).

 

(وَ إِذَا قِيْلَ لَهُمُ ارْكَعُوْا لَا يَرْكَعُوْنَ.)

(Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ruku‘lah,” niscaya mereka tidak mau ruku‘.)
(al-Mursalāt [77]: 48)

 

  1. Ath-Thabari: Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata: Sa‘id menceritakan kepada kami dari Qatadah…. dari Ibnu Mas‘ud, bahwa ia melihat seorang laki-laki yang shalat tapi tidak ruku‘, sementara yang lainnya menyeserkan kain sarungnya. Maka ia tertawa sehingga mereka bertanya: “Apa yang membuat anda tertawa?” Ia menjawab: “Ada dua orang laki-laki yang membuatku tertawa. Orang pertama; Allah tidak menerima shalatnya. Sedangkan yang kedua Allah tidak akan melihatnya.” (124512).

Catatan:

  1. 1234). Jāmi‘ 19: 140. Ia juga meriwayatkannya dari Khallad bin Aslam dari an-Nadhr bin Syumail dari al-Mas‘udi. Dan juga dari Ibnu Humaid dari Mihran dari Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Muslim dari Abul-‘Abidain. Dan juga 29: 141 dari Abu Kuraib dari Waki‘ dari Sufyan dari Salamah dari Muslim al-Buthain.As-Suyuthi mengutipnya darinya dalam ad-Durr 6: 303; dan dari ‘Abd bin Humaid, Ibn-ul-Mundzir dan Ibun Abi Hatim beserta dua ayat berikutnya.Ibn-ul-Jauzi meriwayatkannya dalam az-Zād 8: 444 dengan redaksi yang sama, al-Qurthubi dalam al-Aḥkām 19: 152 dengan redaksi yang sama, dan Ibnu Katsir dalam at-Tafsīr 8: 321 dari atas-Tsauri dari Salamah dari Muslim beserta dua ayat berikutnya.
  2. 1235). Jāmi‘ 29: 141. As-Suyuthi mengutipnya darinya dalam ad-Durr 6: 303 dari jalur Masruq.
  3. 1236). Ma‘ālim 7: 163. Ibn-ul-Jauzi juga meriwayatkannya dalam az-Zād 8: 444 dari Masruq dari Ibnu Mas‘ud.

    Al-Qurthubi meriwayatkannya dalam al-Aḥkām 19: 152. Ia menambahkan: “Berita dan wahyu.”

  4. 1237). Aḥkām 19: 152.
  5. 1238). Jāmi‘ 29: 141. Ia juga meriwayatkannya dari Khallad bin Aslam dari an-Nadhr bin Syumail dari al-Mas‘udi. Dan juga dari Ibnu Humaid dari Mihran dari Sufyan dari Salamah dari Muslim al-Buthain dari Abul-‘Abidain. Dan juga dari Abu Kuraib dari Waki‘ dari Sufyan dari Salamah dari Muslim.

    As-Suyuthi mengutipnya darinya dalam Ad-Durr 6: 303; dan dari ‘Abd bin Humaid, Ibn-ul-Mundzir dan Ibnu Abi Hatim.

    Ibnu Katsir meriwayatkannya dalam at-Tafsīr 8: 321 dari ats-Tsauri dari Salamah dari Muslim. Ia berkata: “Ibnu Jarir berhenti (tidak berkomentar) pada ayat: “Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan”, kemudian pada ayat: “Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya” ia berpendapat bahwa maksudnya adalah angin, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Mas‘ud dan orang-orang yang mengikutinya.”

  6. 1239). Aḥkām 19: 153. Dan setelahnya disebutkan: Sebagaimana firman Allah: “lalu dia meniupkan atas kamu angin taupan.” (al-Isrā’ [17]: 69).
  7. 1240). Jāmi‘ 29: 142. Ia juga meriwayatkannya dari Khallad bin Aslam dari an-Nadhr bin Syumail dari al-Mas‘udi. Dan juga dari Ibnu Humaid dari Mihran dari Sufyan dari Salamah dari Muslim dari Abul-‘Abidain. Dan juga dari Abu Kuraib dari Waki‘ dari Sufyan dari Salamah dari Muslim.As-Suyuthi mengutipnya darinya dalam ad-Durr 6: 3030; dan dari ‘Abd bin Humaid, Ibn-ul-Mundzir dan Ibnu Abi Hatim.Ibnu Katsir meriwayatkannya dalam at-Tafsīr 8: 321 dari ats-Tsauri dari Salamah dari Muslim.Ibn-ul-Jauzi meriwayatkannya darinya dalam az-Zād 8: 445 dengan redaksi yang sama. Ia menambahkan: “Yaitu angin yang dikirimkan Allah dan dari kedua tangan-Nya yang penuh rahmat, yaitu menebarkan awan untuk hujan. Ia juga meriwayatkannya dari Mujahid.
  8. 1241). Tafsīr 8: 321. As-Suyuthi mengutipnya dalam ad-Durr 6: 303 yang termuat dalam atsar-atsar selanjutnya dari ‘Abd bin Humaid, Ibnu Jarir, Ibn-ul-Mundzir dan Ibnu Abi Hatim dari jalur Abul-‘Abidain bahwa ia bertanya kepada Ibnu Mas‘ud….: “Dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang batil) dengan sejelas-jelasnya” ia berkata: “Sudah cukup bagimu.”
  9. 1242). Aḥkām 19: 58. Lihat surah al-Hajj ayat 5.

    212). Dalam manuskrip asli disebutkan: Khaitsam. Ralatnya diambil dari Taqrīb at-Tahdzīb 1: 244. Pen-taḥqīq-nya berkata: “Dalam al-Khulāshah disebutkan: “Khaitsam” (khā’ fatḥah, yā’ sukūn, dan tsā’ fatḥah).

  10. 1243). Jāmi‘ 29: 145. Ia juga meriwayatkannya dari Abu Kuraib dari Abu Mu‘awiyah dari Muslim al-A‘war dari Zadzan.As-Suyuthi mengutipnya darinya dalam ad-Durr 6: 304; dan dari Sa‘id bin Manshur, Ibnu Abi Syaibah (dalam al-Mushannaf), ‘Abd bin Humaid, Ibn-ul-Mundzir dan al-Baihaqi (dalam Sunan-nya) dengan redaksi yang sama.
  11. 1244). Ad-Durr 6: 304. Al-Baghawi meriwayatkannya dalam al-Ma‘ālim 7: 164. Ia berkata: “Yakni benteng-benteng.” Ibnu Katsir juga meriwayatkannya dalam at-Tafsīr 8: 323.Al-Qurthubi meriwayatkannya dalam al-Aḥkām 19: 161 dengan redaksi yang sama.
  12. 1245). Jāmi‘ 19: 150. As-Suyuthi mengutipnya darinya dalam ad-Durr 6: 305; dan dari ‘Abd bin Humaid dan Ibn-ul-Mundzir yang termuat dalam khabar yang lebih panjang dari Qatadah.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.