JUZ 28
Surah al-Munāfiqūn (Orang-Orang Munāfiq)
Surah ke-63. 11 ayat. Madaniyyah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-4: Akhlāq dan sifat kaum munāfiq, persekongkolan yang mereka lakukan terhadap Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan kaum mu’min, dan peringatan kepada Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan kaum mu’min agar berhati-hati terhadap mereka.
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللهِ وَ اللهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُوْلُهُ وَ اللهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ لَكَاذِبُوْنَ.
- (2041) (2042) Apabila orang-orang munāfiq datang kepadamu (Muḥammad), mereka berkata (2043): “Kami mengakui, bahwa engkau adalah rasūl Allāh (2044).” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasūl-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munāfiq itu benar-benar pendusta (2045).
اتَّخَذُوْا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ.
- Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai (2046), lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan (2047).
ذلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ.
- Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman (2048), kemudian menjadi kafir (2049), maka hati mereka dikunci (2050), sehingga mereka tidak dapat mengerti (2051).
وَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَ إِنْ يَقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ يَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُوْنَ.
- Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya (2052). Mereka seakan-akan kayu yang tersandar (2053). Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka (2054). Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) (2055), maka waspadalah terhadap mereka (2056); semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran) (2057)?
Ayat 5-8: Akhlāq kaum munāfiq, ucapan buruk mereka kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan anggapan mereka bahwa agama Beliau akan binasa.
وَ إِذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا يَسْتَغْفِرْ لَكُمْ رَسُوْلُ اللهِ لَوَّوْا رُؤُوْسَهُمْ وَ رَأَيْتَهُمْ يَصُدُّوْنَ وَ هُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ.
- Dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munāfiq): “Marilah (beriman), agar Rasūlullāh memohonkan ampunan bagimu (2058).” Mereka membuang muka (2059) dan engkau melihat mereka berpaling (2060) menyombongkan diri (2061).
سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَهُمْ إِنَّ اللهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ.
- Sama saja bagi mereka, engkau (Muḥammad) memohonkan ampunan untuk mereka atau tidak engkau mohonkan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka; sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fāsiq.
هُمُ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ لَا تُنْفِقُوْا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ حَتَّى يَنْفَضُّوْا وَ للهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ لكِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ لَا يَفْقَهُوْنَ.
- (2062) Mereka yang berkata (kepada orang-orang Anshār): “Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang (Muhājirīn) yang ada di sisi Rasūlullāh sampai mereka bubar (meninggalkan Rasūlullāh) (2063).” Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi (2064), tetapi orang-orang munāfiq itu tidak memahami (2065).
يَقُوْلُوْنَ لَئِنْ رَّجَعْنَا إِلَى الْمَدِيْنَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ وَ للهِ الْعِزَّةُ وَ لِرَسُوْلِهِ وَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ لكِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ.
- Mereka berkata: “Sungguh, jika kita telah kembali ke Madīnah (2066), pastilah orang yang kuat (2067) akan mengusir orang-orang yang lemah (2068) dari sana.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, Rasūl-Nya dan bagi orang-orang mu’min, tetapi orang-orang munāfiq itu tidak mengetahui (2069).
Ayat 9-11: Peringatan kepada kaum mu’min agar tidak tersibukkan oleh dunia sehingga melalaikan diri dari ber‘ibādah kepada Allah subḥānahu wa ta‘ālā, dan ajakan kepada mereka untuk ber‘amal shāliḥ dan berinfāq di jalan Allah sebelum ajal tiba.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَ لَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَ مَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ.
- (2070) Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah (2071). Dan barang siapa berbuat demikian (2072), maka mereka itulah orang-orang yang rugi (2073).
وَ أَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنَاكُمْ مِّنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْ لَا أَخَّرْتَنِيْ إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَ أَكُنْ مِّنَ الصَّالِحِيْنَ.
- Dan infāqkanlah (2074) sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu (2075) sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali) (2076), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi (2077), maka aku dapat bersedekah (2078) dan aku akan termasuk orang-orang yang shāliḥ (2079).”
وَ لَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَ اللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
- Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (2080).
Selesai dengan pertolongan Allah dan taufīq-Nya wal-ḥamdulillāhi Rabb-il-‘ālamīn.