Surah al-Mulk 67 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan (2/3)

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Rangkaian Pos: Surah al-Mulk 67 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Ayat 12: Janji Allah dan pahala-Nya kepada orang-orang mu’min.

إِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَ أَجْرٌ كَبِيْرٌ.

  1. (22511) Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, (22522) mereka memperoleh ampunan (22533) dan pahala yang besar. (22544)

 

Ayat 13-15: Allah subḥānahu wa ta‘ālā yang menciptakan semua makhlūq, Dia mengetahui yang tersembunyi dan yang tampak, dan nikmat yang diberikan Allah kepada manusia.

وَ أَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوْا بِهِ إِنَّهُ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَ هُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ. هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِهِ وَ إِلَيْهِ النُّشُوْرُ.

  1. (22555) Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah (22566). Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (22577)
  2. (22588) Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan)? (22599) Dan Dia Maha Halus (226010) lagi Maha Mengetahui.
  3. Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi (226111), maka jelajahilah di segala penjurunya (226212) dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (226313)

 

Ayat 16-23: Bukti-bukti di alam semesta yang menunjukkan kekuasaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dan perumpamaan orang musyrik dan orang mu’min.

أَأَمِنْتُمْ مَّنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُوْرُ. أَمْ أَمِنْتُمْ مَّنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ. وَ لَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ. أَوَ لَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَ يَقْبِضْنَ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمنُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيْرٌ. أَمَّنْ هذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمنِ إِنِ الْكَافِرُوْنَ إِلَّا فِيْ غُرُوْرٍ. أَمَّنْ هذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَ نُفُوْرٍ. أَفَمَنْ يَمْشِيْ مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمَّنْ يَمْشِيْ سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ. قُلْ هُوَ الَّذِيْ أَنْشَأَكُمْ وَ جَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَ الْأَبْصَارَ وَ الْأَفْئِدَةَ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ.

  1. (226414) Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit (226516) bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku. (226717)
  2. Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!
  3. (226818) Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. (226919) Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu. (227020)
  4. (227121) Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? (227222) Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu. (227323)
  5. Atau siapakah yang dapat memberi kamu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? (227424) Bahkan mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).
  6. Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup (227525) yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (227626)
  7. (227727) Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (227828)” (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.

Catatan:

  1. 2251). Setelah Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan keadaan orang-orang yang sengsara, maka Dia menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia.
  2. 2252). Sehingga dalam keadaan tersembunyi, mereka tetap menaati Allah, dan sudah barang tentu dalam keadaan terang-terangan mereka lebih menaati lagi. Dengan demikian, mereka taat kepada Allah dalam semua keadaan.
  3. 2253). Terhadap dosa-dosa mereka. Apabila Allah subḥānahu wa ta‘ālā telah mengampuni dosa-dosa mereka, Dia menjaga mereka dari keburukannya serta menjaga mereka dari ‘adzāb neraka.
  4. 2254). Yaitu semua yang Allah siapkan untuk mereka di surga berupa kenikmatan yang kekal, kesenangan yang terus-menerus, istana dan tempat-tempat tinggi, bidadari yang cantik dan para pelayan mereka. Dan yang paling besarnya adalah keridhāan Allah subḥānahu wa ta‘ālā untuk mereka.
  5. 2255). Ayat ini merupakan berita dari Allah tentang luasnya ‘ilmu-Nya dan meratanya kelembutan-Nya.
  6. 2256). Semuanya sama bagi-Nya, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
  7. 2257). Baik berupa niat, keinginan maupun keyakinan. Jika Dia mengetahui isi hati, maka tentu mengetahui apa yang kamu ucapkan dan kamu lakukan yang didengar dan dilihat.
  8. 2258). Selanjutnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman berdalih dengan dalil ‘aqlī (akal) untuk menunjukkan ‘ilmu-Nya.
  9. 2259). Ya‘ni bagaimana mungkin Allah subḥānahu wa ta‘ālā yang menciptakan makhlūq, merapihkannya dan memperbagusnya tidak mengetahui makhlūq ciptaan-Nya?
  10. 2260). Yang halus ‘ilmu-Nya sehingga mengena kepada semua yang rahasia dan tersembunyi serta semua yang ghaib. Termasuk ma‘na Lathīf adalah Yang Maha Lembut kepada hamba dan wali-Nya, Dia mengarahkan kebaikan dan iḥsān kepadanya dari arah yang tidak ia sadari serta melindunginya dari keburukan dari arah yang tidak diduga-duga dan meninggikannya ke derajat yang tinggi dengan sebab-sebab yang tidak terlintas dalam hati seorang hamba, bahkan Allah subḥānahu wa ta‘ālā menimpakan berbagai hal yang tidak disukainya agar dia mencapai hal-hal agung yang dicintainya dan kedudukan yang mulia.
  11. 2261). Dialah Allah yang menundukkan bumi untukmu agar kamu dapat memperoleh kebutuhanmu, seperti menanam, membangun, menggarap dan jalan-jalan untuk menyampaikan ke negeri yang jauh.
  12. 2262). Untuk mencari rezeki.
  13. 2263). Ya‘ni setelah kamu berpindah dari tempat yang Allah jadikan sebagai ujian dan sebagai penyambung untuk melanjutkan ke negeri akhirat, maka kamu akan dibangkitkan dan dikumpulkan kepada Allah untuk diberi-Nya balasan terhadap ‘amalmu yang baik dan yang buruk.
  14. 2264) Ayat ini merupakan ancaman terhadap orang yang tetap melampaui batas dan mendurhakai Allah di mana yang demikian mendatangkan ‘adzab Allah dan hukuman-Nya.
  15. 2265). Yaitu Allah subḥānahu wa ta‘ālā Yang Maha Tinggi di atas seluruh makhlūq-Nya. Imām Mālik raḥimahullāh berkata: “Sesungguhnya Allah di (atas) langit dan ‘ilmu-Nya di semua tempat.”) tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?
  16. Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui (2266152266). Ketika melihat ‘adzāb.
  17. 2267). Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyegerakan untuk mereka hukuman dunia sebelum hukuman akhirat. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai kamu ditimpa hukuman seperti yang menimpa mereka.
  18. 2268). Ayat ini merupakan teguran dan dorongan untuk melihat keadaan burung yang telah Allah tundukkan, dan Dia tundukkan pula udara untuknya, burung tersebut mengembangkan sayapnya untuk dapat terbang dan menggenggamnya untuk turun, ia selalu melayang di udara berkeliling sesuai keinginan dan kebutuhannya.
  19. 2269). Syaikh as-Sa‘dī menerangkan: Allah subḥānahu wa ta‘ālā yang menundukkan udara untuknya, menjadikan jasad dan fisik mereka dalam keadaan siap untuk terbang. Siapa saja yang memperhatikan keadaan burung dan mengambil pelajaran dari sana tentu hal itu akan menunjukkannya kepada kekuasaan Allah dan perhatian-Nya kepada makhlūq, dan bahwa Dia Mahaesa; tidak ada yang berhak disembah selain Dia. Ada pula yang menafsirkan, maksud ayat ini adalah apakah mereka tidak mengambil dalih dengan tetapnya burung di udara untuk menunjukkan kekuasaan Allah, di mana Dia mampu bertindak terhadap mereka apa yang dilakukan-Nya terhadap orang-orang yang sebelum mereka berupa penimpaan ‘adzab.
  20. 2270). Oleh karena itu, Dia yang mengatur untuk hamba-hambaNya dengan sesuatu yang sesuai dengan mereka dan dikehendaki hikmah-Nya.
  21. 2271). Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman kepada orang-orang yang sombong, yang lari dari perintah-Nya dan berpaling dari kebenaran.
  22. 2272). Yang dapat menghindarkan kamu dari ‘adzāb-Nya, tentu tidak ada. Menurut Syaikh as-Sa‘dī, maksud ayat ini adalah, siapakah yang menolongmu terhadap musuhmu selain Allah Yang Maha Pengasih? Karena sesungguhnya Allah ta‘ālā, Dialah yang menolong, yang memuliakan dan menghinakan, sedangkan selain-Nya adalah makhlūq, di mana jika mereka semua berkumpul untuk menolong seorang hamba, maka mereka tidak dapat melakukannya. Oleh karena itu, tetap terusnya orang-orang kafir di atas kekafiran mereka setelah mereka mengetahui bahwa tidak ada yang dapat menolong mereka selain Allah Yang Maha Pengasih merupakan kebodohan dan keadaan yang tertipu.
  23. 2273). Syaithan menipu mereka bahwa ‘adzāb tidak akan turun menimpa mereka.
  24. 2274). Ya‘ni tidak ada yang dapat memberimu rezeki selain Dia. Hal itu, karena rezeki semuanya berasal dari Allah, jika Dia menahan rezeki-Nya dari kamu, siapakah yang dapat memberimu rezeki selain-Nya? Sedangkan makhluk tidak dapat memberi rezeki terhadap diri mereka, lalu bagaimana mereka memberi rezeki kepada selain mereka. Dengan demikian, Allah Yang memberi rezeki dan nikmat, di mana tidak ada satu pun nikmat yang diperoleh hamba kecuali dari-Nya, maka Dialah yang berhak diibadahi saja. Akan tetapi, orang-orang kafir sebagaimana diterangkan dalam lanjutan ayat di atas tetap berada di atas kesombongan dan menjauhkan diri dari kebenaran.
  25. 2275). Ini adalah perumpamaan untuk orang-orang yang kafir.
  26. 2276). Ini adalah perumpamaan untuk orang-orang mu’min. Maksud ayat ini adalah siapakah di antara kedua orang ini yang lebih mendapatkan petunjuk? Apakah orang yang berada dalam kesesatan, tenggelam dalam kekafiran, terbalik hatinya sehingga kebenaran menurutnya bāthil dan kebatilan menurutnya benar ataukah orang yang mengetahui kebenaran, mengutamakannya, mengamalkannya, berjalan di atas jalan yang lurus dalam ucapan, perbuatan dan dalam semua keadaannya? Dengan memperhatikan dua orang ini sudah dapat diketahui perbedaan di antara keduanya, siapakah yang mendapat petunjuk dan siapakah yang sesat? Sesungguhnya keadaan merupakan saksi terbesar daripada perkataan.
  27. 2277). Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman menerangkan bahwa Dia yang berhak disembah satu-satunya dan mengajak hamba-hambaNya untuk bersyukur kepada-Nya serta mengesakan-Nya dalam ibadah.
  28. 2278). Ya‘ni Dialah yang mengadakan kamu dari yang sebelumnya tidak ada tanpa ada yang membantu-Nya. Ketika Dia menciptakan kamu, maka Dia sempurnakan wujudmu dengan pendengaran, penglihatan dan hati, di mana anggota badan tersebut adalah anggota yang paling bermanfaat. Akan tetapi, setelah diberikan nikmat yang besar itu, sedikit sekali di antara manusia yang bersyukur.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *