Ayat 7-10: Celaan terhadap perundingan rahasia yang berisi dosa.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَ لَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَ لَا أَدْنَى مِنْ ذلِكَ وَ لَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوْا ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ.
- Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada (1776). Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوَى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَ يَتَنَاجَوْنَ بِالْإِثْمِ وَ الْعُدْوَانِ وَ مَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَ إِذَا جَاؤُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللهُ وَ يَقُوْلُوْنَ فِيْ أَنْفُسِهِمْ لَوْ لَا يُعَذِّبُنَا اللهُ بِمَا نَقُوْلُ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ.
- Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia (1777), kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muḥammad), (1778) mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu (1779). Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” (1780) Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki (1781). Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali (1782).
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْإِثْمِ وَ الْعُدْوَانِ وَ مَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَ تَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَ التَّقْوَى وَ اتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ إِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ.
- Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasūl. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan taqwā. Dan bertaqwālah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali.
إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ لَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ وَ عَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ.
- Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) syaithān (1783), agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati (1784), sedang (pembicaraan) itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan idzin Allah (1785). Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal (1786).
Ayat 11: Sopan santun menghadiri majlis ‘ilmu.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَ إِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.
- (1787) Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu: “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu (1788). Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu (1789),” maka berdirilah (1790), niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ‘ilmu beberapa derajat (1791). Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan (1792).
Ayat 12-13: Perintah kepada kaum mu’min untuk bersedekah kepada kaum fakir sebelum berbincang-bincang dengan Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, di mana di dalamnya terdapat sikap memuliakan Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, memberikan manfaat kepada kaum fakir dan memisahkan antara pecinta dunia dan pecinta akhirat, namun hukum ini telah dimansūkh.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَةً ذلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَ أَطْهَرُ فَإِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.
- (1793) Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasūl, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum (melakukan) pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (1794).
أَأَشْفَقْتُمْ أَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَ تَابَ اللهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيْمُوا الصَّلَاةَ وَ آتُوا الزَّكَاةَ وَ أَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَهُ وَ اللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
- Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum (melakukan) pembicaraan dengan Rasūl? Tetapi jika kamu tidak melakukannya (1795) dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah shalat (1796), dan tunaikanlah zakat (1797) serta taatlah kepada Allah dan Rasūl-Nya! (1798) Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan (1799).