Surah al-Ma’un 107 ~ Tafsir Ibni ‘Abbas

Dari Buku:
Tafsir Ibnu ‘Abbas
(Kumpulan Tafsir bil-ma’tsur dari Riwayat Ibnu ‘Abbas)
Judul Asli: Al-Musamma Shahifah ‘Ali ibn Abi Thalhah ‘an Ibni ‘Abbas fi Tafsir al-Qur’an al-Karim
Oleh: ‘Ali bin Abu Thalhah

Penerjemah: Muhyiddin Mas Rida, Muhammad Rana Manggal, Khalid al-Sharih
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Tafsir Surah al-Mā‘ūn

 

[1451]. Firman Allah ta‘ālā: (فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ، الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ) “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (30821).

Dia berkata: “Merekalah orang-orang munafik yang berbuat riyā’ kepada manusia dengan shalat mereka jika ada manusia, dan meninggalkannya jika mereka tidak ada, serta enggan (menolong mereka) dengan pinjaman atas dasar kebencian kepada mereka. Itulah al-mā‘ūn.” (30832).

[1452]. Firman Allah ta‘ālā: (الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاءُوْنَ) “Orang-orang yang berbuat riyā’” (30843).

Dia berkata: “Merekalah orang-orang munafik yang berbuat riyā’ kepada manusia dengan shalat mereka jika ada manusia, dan meninggalkannya jika mereka tidak ada.” (30854).

[1453]. Firman Allah ta‘ālā: (وَ يَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ) “Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (30865).

Dia berkata: “Maksudnya adalah enggan (menolong mereka) dengan pinjaman. Itulah al-mā‘ūn.” (30876).

Catatan:

  1. 3082). Al-Mā’ūn (107): 4 dan 5.
  2. 3083). Diriwayatkan oleh ath-Thabarī dalam Jāmi‘-ul-Bayāni ‘an Ta‘wīli Āy-il-Qur’ān (jld. 30, h. 201, 202 dan 206) dengan sanad-nya, dia berkata: ‘Alī menceritakan kepadaku, dia berkata: Abū Shāliḥ menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu‘āwiyah menceritakan kepadaku dari ‘Alī bin Abū Thalḥah, dari Ibnu ‘Abbās.

    As-Suyuthī menyatakannya dalam ad-Durr-ul-Mantsūr (jld. 6, h. 399), dia berkata: “Ibnu Jarīr, Ibn-ul-Mundzir, Ibnu Abī Ḥātim, Ibnu Mardawaih, dan al-Baihaqī dalam Syu‘ab-ul-Īmān, meriwayatkannya dari Ibnu ‘Abbās.”

    As-Suyuthī menyatakannya atsar no. 1453 dengan riwayat yang lain (jld. 6, h. 403) dengan sanad-nya, dia berkata: “Lafazh (وَ يَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ) “Dan enggan (menolong dengan) barang berguna,” maksudnya (yaitu) zakat.” Ia menyandarkannya kepada al-Baihaqī sebagai sumbernya.

  3. 3084). Al-Mā’ūn (107): 6.
  4. 3085). Diriwayatkan oleh Ath-Thabarī dalam Jāmi‘-ul-Bayāni ‘an Ta‘wīli Āy-il-Qur’ān (jld. 30, h. 201, 202 dan 206) dengan sanad-nya, dia berkata: ‘Alī menceritakan kepadaku, dia berkata: Abū Shāliḥ menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu‘āwiyah menceritakan kepadaku dari ‘Alī bin Abū Thalḥah, dari Ibnu ‘Abbās.

    As-Suyuthī menyatakannya dalam ad-Durr-ul-Mantsūr (jld. 6, h. 399), dia berkata: “Ibnu Jarīr, Ibn-ul-Mundzir, Ibnu Abī Ḥātim, Ibnu Mardawaih, dan al-Baihaqī dalam Syu‘ab-ul-Īmān, meriwayatkannya dari Ibnu ‘Abbās.”

    As-Suyuthī menyatakannya atsar no. 1453 dengan riwayat yang lain (jld. 6, h. 403) dengan sanad-nya, dia berkata: “Lafazh (وَ يَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ) “Dan enggan (menolong dengan) barang berguna,” maksudnya (yaitu) zakat.” Ia menyandarkannya kepada al-Baihaqī sebagai sumbernya.

  5. 3086). Al-Mā’ūn (107): 7.
  6. 3087). Diriwayatkan oleh Ath-Thabarī dalam Jāmi‘-ul-Bayāni ‘an Ta‘wīli Āy-il-Qur’ān (jld. 30, h. 201, 202 dan 206) dengan sanad-nya, dia berkata: ‘Alī menceritakan kepadaku, dia berkata: Abū Shāliḥ menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu‘āwiyah menceritakan kepadaku dari ‘Alī bin Abū Thalḥah, dari Ibnu ‘Abbās.

    As-Suyuthī menyatakannya dalam ad-Durr-ul-Mantsūr (jld. 6, h. 399), dia berkata: “Ibnu Jarīr, Ibn-ul-Mundzir, Ibnu Abī Ḥātim, Ibnu Mardawaih, dan al-Baihaqī dalam Syu‘ab-ul-Īmān, meriwayatkannya dari Ibnu ‘Abbās.”

    As-Suyuthī menyatakannya atsar no. 1453 dengan riwayat yang lain (jld. 6, h. 403) dengan sanad-nya, dia berkata: “Lafazh (وَ يَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ) “Dan enggan (menolong dengan) barang berguna,” maksudnya (yaitu) zakat.” Ia menyandarkannya kepada al-Baihaqī sebagai sumbernya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *