Surah al-Ma’un 107 ~ Tafsir al-Bayan

تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
AL-BAYĀN
JILID IV
 
Oleh:
Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.
 
Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KESERATUS TUJUH
AL-MĀ‘ŪN

(Mata Benda yang diambil manfa‘atnya)
Diturunkan di Makkah, sesudah surat at-Takātsur, terdiri dari 7 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ. فَذلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ. وَ لَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ. الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ. الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاؤُوْنَ. وَ يَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

 

Orang yang dipandang mendustakan agama:

107:1. Apakah engkau (33781) mengetahui orang-orang yang mendustakan agama (33792) ?
107:2. – Jika engkau belum mengetahuinya – , maka itulah orang-orang yang menghardik anak yatim.
107:3. Dan tidak menganjurkan manusia untuk memberi makanan kepada orang yang miskin. (33803)

 

Kecelakaan ditimpa atas orang yang tidak mengerjakan sembahyang sebagaimana mestinya:

107:4. – Apabila keadaan sedemikian rupa – maka kehinaan dan ‘adzab bagi segala mereka yang telah disebutkan – dan bagi orang-orang yang bersembayang (33814)
107:5. Yaitu – orang-orang yang berlalai dari pada sembahyangnya (33825).
107:6. Yang memperlihatkan sembahyangnya kepada orang lain.
107:7. Dan enggan memberikan kepada orang lain barang-barang yang diambil manfa‘at.

MUQADDIMAH

Surat ini menerangkan keadaan orang yang mendustakan urusan-urusan ghaib dan hari pembalasan, yaitu orang-orang yang menghardik anak-anak yatim, tidak menggerakkan manusia untuk memberikan makanan kepada para miskin. Dan orang yang bersembahyang dengan hati dan jiwa yang lalai, tidak merasakan kebesaran Allah, tidak menunaikan sembahyang dengan khusyū‘ dan faham. Dan tentang hal orang yang tidak mau memberikan pertolongan kecil kepada sesamanya.

Adapun persesuaian antara surat ini dengan surat yang telah lalu, ialah:

  1. Dalam surat yang telah lalu, Tuhan menerangkan bahwa Tuhan-lah yang memberikan makanan kepada orang-orang Quraisy hingga mereka tidak pernah mengalami kelaparan.
  2. Dalam surat ini, Allah mencela orang-orang yang tidak mau menggerakkan orang yang lain untuk memberikan makanan kepada fakir-miskin.
  3. Dalam surat yang telah lalu, Allah memerintahkan orang Quraisy supaya menyembah Allah yang mempunyai Ka‘bah.
  4. Dalam surat ini Allah mencela orang yang bersembahyang dengan jiwa yang lalai.
  5. Dalam surat yang telah lalu, Allah menerangkan tentang ni‘mat-ni‘mat yang telah diberikan kepada orang-orang Quraisy, walaupun demikian tetap juga mengingkari bangkit (Hari Kiamat).
  6. Dalam surat ini, Allah mengancam ummat yang bersikap demikian itu.

KHĀTIMAH

Di antara isi kandungan surat al-Mā‘ūn ini, ialah:

  1. Menerangkan kejelekan orang yang mendustakan agama dan menerangkan sifat-sifatnya, yaitu: menyia-nyiakan kemashlahatan anak yatim, tidak mau memperhatikannya dan tidak pula mau berusaha untuk memenuhi kepentingan orang-orang miskin.
  2. ‘Adzāb dan kecelakaan ditimpakan atas orang-orang yang bersembahyang dengan hati yang lalai, yang bekerja secara riyā’ dan tidak mau meminjamkan barang-barang miliknya yang biasanya barang-barang seperti itu boleh dipinjamkan.

Catatan:

  1. 3378). Engkau di sini boleh dimaksudkan Nabi dan boleh: setiap orang yang berakal.
  2. 3379). Ya‘ni: mendustakan pahala dan siksa: karena itu, dia tidak mentha‘ati Allah.
  3. 3380). Ayat ini memberi pengertian bahwa: kalau orang yang tidak menggerakkan orang lain begitu ‘adzāb-nya, maka ‘adzāb yang ditimpakan atas orang yang tidak memberi padahal sanggup memberi lebih-lebih lagi.
  4. 3381). Ya‘ni: orang-orang yang apabila bersembahyang tidak memahami hakikat sembahyang.
  5. 3382). Sāhūn ini dapat diartikan dengan orang-orang yang meninggalkan sembahyang, dan dapat diartikan dengan: Orang-orang yang bersembahyang yang tidak memahami dan memiliki apa rahasia ucapan dan perbuatan yang mereka lakukan itu. Orang-orang yang dimaksudkan oleh ayat-ayat ini, ialah orang-orang munāfiq di seluruh zaman, baik zaman Nabi, maupun zaman yang lain.
    Baca: ayat 142 S. 4: an-Nisā’.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *