Surah al-Ma’arij 70 ~ Tafsir al-Bayan

تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
AL-BAYĀN
JILID IV
 
Oleh:
Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.
 
Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KETUJUH PULUH
AL-MA‘ĀRIJ

(Tangga-tangga)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 44 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ. لِّلْكَافِريْنَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ. مِّنَ اللهِ ذِي الْمَعَارِجِ. تَعْرُجُ الْمَلآئِكَةُ وَ الرُّوْحُ إِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ. فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلًا. إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيْدًا. وَ نَرَاهُ قَرِيْبًا. يَوْمَ تَكُوْنُ السَّمَاءُ كَالْمُهْلِ. وَ تَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ. وَ لَا يَسْأَلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًا. يُبَصَّرُوْنَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيْهِ. وَ صَاحِبَتِهِ وَ أَخِيْهِ. وَ فَصِيْلَتِهِ الَّتِيْ تُؤْوِيْهِ. وَ مَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ يُنْجِيْهِ. كَلَّا إِنَّهَا لَظَى. نَزَّاعَةً لِّلشَّوَى. تَدْعُوْا مَنْ أَدْبَرَ وَ تَوَلَّى. وَ جَمَعَ فَأَوْعَى. إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا. إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًا. وَ إِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًا. إِلَّا الْمُصَلِّيْنَ. الَّذِيْنَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُوْنَ. وَ الَّذِيْنَ فِيْ أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌ. لِّلسَّائِلِ وَ الْمَحْرُوْمِ. وَ الَّذِيْنَ يُصَدِّقُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِ. وَ الَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ. إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍ. وَ الَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حَافِظُوْنَ. إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ. فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذلِكَ فَأُوْلئِكَ هُمُ الْعَادُوْنَ. وَ الَّذِيْنَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَ عَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ. وَ الَّذِيْنَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُوْنَ. وَ الَّذِيْنَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ. أُولئِكَ فِيْ جَنَّاتٍ مُّكْرَمُوْنَ. فَمَالِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا قِبَلَكَ مُهْطِعِيْنَ. عَنِ الْيَمِيْنِ وَ عَنِ الشِّمَالِ عِزِيْنَ. أَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ أَنْ يُدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيْمٍ. كَلَّا إِنَّا خَلَقْنَاهُمْ مِّمَّا يَعْلَمُوْنَ. فَلَا أُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَ الْمَغَارِبِ إِنَّا لَقَادِرُوْنَ. عَلَى أَنْ نُّبَدِّلَ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَ مَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ. فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَ يَلْعَبُوْا حَتَّى يُلَاقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَ. يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوْفِضُوْنَ. خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذلِكَ الْيَوْمُ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Ancaman terhadap para musyrikīn:

70: 1. Ada seorang penanya yang bertanya (30341) tentang siksaan yang pasti akan terjadi – di akhirat – (30352).
70: 2. Atas orang-orang kafir, tak ada seorang pun yang dapat menghalanginya.
70: 3. – ‘Adzāb itu datang – dari Allah yang mempunyai tangga-tangga untuk naik (30363).
70: 4. Malaikat dan Rūḥ (Jibrīl) naik kepada-Nya di hari (30374) yang ukurannya lima puluh ribu tahun. (خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ. = 50.000 tahun)
70: 5. Maka karena itu sabarlah engkau – terhadap upatcerca mereka dengan kesabaran yang baik.
70: 6. Sesungguhnya mereka memandang ‘adzāb itu – baik ‘adzāb duniawi atau ukhrawi – amat jauhnya (tak akan terjadi).
70: 7. Dan Kami memandangnya amat dekat.
70: 8. Ingatlah akan hari – yang pada hari itu – langit menjadi cair bagai hancuran tembaga.
70: 9. Dan gunung-gunung bagaikan bulu yang ditiup.
70: 10. Dan tiada seorang teman setia (akrab) menanyakan tentang temannya.
70: 11. Kepada mereka dikenalkan para kerabatnya. Orang yang berdosa (orang kafir) ingin supaya mereka dapat menebus dirinya dari ‘adzāb pada hari itu dengan memberikan anak-anaknya.
70: 12. Istrinya dan saudara-saudaranya.
70: 13. Dan kerabatnya yang memberikannya tempat tinggal (yang menolongnya di kala menghadapi bala bencana).
70: 14. Dan segala yang ada di bumi. Kemudian tebusan itu melepaskan dirinya dari pada ‘adzāb.
70: 15. Tidak, sekali-kali tidak; tidak akan terjadi yang demikian -, sesungguhnya neraka itu adalah nyala api.
70: 16. Yang mengupas kulit kepala (yang meluluhkan anggotanya).
70: 17. Dia memanggil orang yang membelakangi – kebenaran – dan berpaling – dari tha‘at.
70: 18. Dan orang yang mengumpulkan – kekayaan – lalu membendaharakannya.

Watak manusia dan cara al-Qur’ān memperbaikinya:

70: 19. Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat gelisah (30385).
70: 20. Apabila bahaya menimpanya, dia berkeluh-kesah,
70: 21. Dan apabila kebaikan (kekayaan) menimpanya (banyak hartanya), menjadilah dia seorang yang amat kikir (30396).
70: 22. – Yang tidak demikian – hanyalah orang-orang yang mengerjakan sembahyang.
70: 23. – Yaitu – mereka yang tetap mengerjakan sembahyang (30407).
70: 24. Dan mereka yang pada kekayaan mereka, ada bagian yang ditentukan.
70: 25. Untuk orang-orang yang meminta-minta dan orang fakir yang enggan meminta-minta kepada orang lain. (30418).
70: 26. Dan mereka yang mempercayai hari pembalasan.
70: 27. Dan mereka yang takut akan siksaan Tuhannya.
70: 28. Karena sesungguhnya siksaan Tuhan itu tidak dapat dihambat dari orang mendurhakainya (30429).
70: 29. Dan mereka yang menjaga kesucian dirinya dan memelihara diri dari berzina.
70: 30. Melainkan terhadap istri-istrinya atau sahaya perempuan tangan kanannya. Maka sesungguhnya mereka terhadap istri dan budaknya, tidak dicela.
70: 31. Maka barang siapa mencari di luar itu – untuk disetubuhi – , maka mereka itu adalah orang-orang yang melampaui batas.
70: 32. Dan mereka yang memelihara amanat-amanat dan perjanjiannya 304310).
70: 33. Dan mereka yang tegak, dengan lurus dalam kesaksiannya.
70: 34. Dan mereka yang menjaga sembahyang dengan baik (304411).
70: 35. Mereka itu ditempatkan di dalam surga lagi dimuliakan.

Akibat-akibat orang yang mendustakan kebenaran:

70: 36. Maka mengapakah orang-orang yang kafir itu datang bersegera kepada engkau dengan bergegas-gegas – dengan mendelikkan matanya?
70: 37. Mereka duduk di sebelah kanan dan kiri bergolong-golongan dengan sikap tidak mengacuhkan engkau.
70: 38. Apakah setiap orang di antara mereka mengharapkan masuk ke surga kesenangan?
70: 39. Takkan akan ada yang demikian. Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui (304512).
70: 40. Maka karena itu, Aku bersumpah dengan Tuhan yang memiliki Timur dan Barat (tempat terbit dan tempat terbenam (304613) matahari). Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa,
70: 41. untuk menukar mereka dengan orang yang lebih baik dari mereka, dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan.
70: 42. Maka karena itu, biarkanlah mereka bersenda-gurau dengan bualan mereka dan biarkanlah mereka bermain-main hingga mereka menemui hari yang diancam kepada mereka.
70: 43. – Yaitu – hari mereka keluar dari kubur-kuburnya dengan bergegas-gegas kepada berhala pujaan.
70: 44. Dalam keadaan mereka tunduk menekur pandangannya. Kehinaan menimpa mereka. Yang demikian itu adalah hari yang selalu diancam kepada mereka.

MUQADDIMAH

Surat ini dinamai juga: Surat Sa’ala Sā’ilun.

Surat ini mengandung ancaman terhadap para musyrik dan menandaskan bahwa ‘adzāb yang mereka olok-olokan itu pasti datang. Dan surat ini membayangkan juga sifat hari kiamat dan menerangkan, bahwa 10 faktor yang dapat melepaskan kita hamba ini dari tekanan loba dan tama‘ yaitu sembahyang, membesarkan barang yang ghaib dan hisab menentukan bahagian harta untuk fakir miskin, memelihara yang ghaib dan menentukan sebagian harga diri dari permainan, takut akan ‘adzāb Allah, menunaikan pensaksian dengan benar dan tidak menyembunyikan pensaksian itu. (Catatan: tidak disebutkan semuanya yang terdapat dalam ayat-ayat di atas tentang 10 faktor tersebut – SH.)

Di samping itu, Tuhan menerangkan pula tabi‘at manusia usaha-usaha mengobatinya tabi‘at yang buruk. Pada akhirnya Allah menutup surat ini dengan penegasan-penegasan yang dikemukakan pada permulaan surat.

Adapun persesuaian di antara surat yang telah lalu dengan surat ini, ialah:

  1. Dalam surat yang telah lalu, Allah menerangkan sifat di hari kiamat dan ‘adzāb neraka.
  2. Dalam surat ini, Allah menyempurnakan penjelasaan mengenai surat-surat itu.

KHĀTIMAH

Di antara uraian surat al-Ma‘ārij, ialah:

  1. Keadaan huruhara hari kiamat.
  2. Neraka dan ‘adzābnya.
  3. Sifat-sifat manusia yang menjadi penghuni neraka dan betapa manusia berusaha untuk menghilangkan kekurangan-kekurangan yang terletak pada dirinya, untuk naik ke mercu (puncak) yang tinggi dan terlepas dari alam kebendaan.
  4. Ancaman Allah terhadap orang kafir mengenai ‘adzāb di akhirat.

Catatan:

  1. 3034). Menurut riwayat, yang bertanya ini, ialah: An-Nadhr ibn Ḥārits ibn Kalālah.
  2. 3035). Menurut Mujāhid, ma‘na ayat ini, ialah: “seorang pendoa mendoakan supaya Allah menimpakan ‘adzāb di akhirat.” Baca: ayat 32 S. 8: al-Anfāl.
  3. 3036). Ya‘ni: Allah yang mempunyai langit, atau yang mempunyai anugerah dan ni‘mat, atau derajat-derajat yang diberikan kepada auliyā’.
  4. 3037). Ya‘ni: Hari Kiamat. Menurut Ibnu ‘Abbās, Allah jadikan sehari dari hari-hari kiamat sama dengan 50.000 tahun sekarang ini. Menurut Ibn Jarīr, hari yang pada hari itu naik Malaikat dan Rūḥ dari bawah (bumi) sampai ke puncak segala langit, yang jika dilakukan oleh makhluq lain, sama panjangnya dengan 50.000 tahun.
    Ada yang mengatakan, hari itu hari selesai Tuhan memutuskan segala perkara antara hamba-Nya. Baca: ayat 5 S. 32: as-Sajdah.
    Ada yang mengatakan, ini hanya untuk menujukkan kepada panjangnya hari-hari itu. Fatḥ-ul-Bayān 8:50. Tak ada perlawanan antara dua ayat ini.
  5. 3038). Ya‘ni: kurang sabar, amat loba.
  6. 3039). Ya‘ni: Apabila dia banyak harta dan memperoleh kemewahan hidup, dia menjadi kikir.
  7. 3040). Ya‘ni: tidak ada sembahyang disia-siakan.
  8. 3041). Ya‘ni: Yang dimaksud di sini, ialah: sedekah yang lain dari zakat. Asy-Sya‘bī berkata: “Sesungguhnya pada harta itu ada hak orang fakir miskin yang selain dari pada zakat.”
  9. 3042). Ya‘ni: orang yang durhaka tidak boleh merasa aman terhadap ‘adzāb Tuhannya.
  10. 3043). Ya‘ni: Menunaikan segala fardhu dan menunaikan segala amanat sesama manusia serta menepati segala janji, baik janji dengan Allah, maupun janji dengan sesama manusia.
  11. 3044). Ya‘ni: menyempurnakan rukun dan hai’ah-nya (bentuknya).
  12. 3045). Ya‘ni: dari tetesan air mani.
  13. 3046). Ya‘ni: tempat terbit matahari, atau bintang, atau benua-benua Timur dan Barat.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *