Surah al-Lahab 111 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-Lahab (Gejolak Api)
Surah ke-111. 5 ayat. Makkiyyah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

Ayat 1-5: Tukang fitnah pasti akan celaka.

تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَ تَبَّ. مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَ مَا كَسَبَ. سَيَصْلى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ. وَ امْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ. فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ

  1. (33501) (33512). Binasalah kedua tangan Abū Lahab dan benar-benar binasa dia! (33523).
  2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. (33534).
  3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). (33545)
  4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). (33556)
  5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Dalam surah ini terdapat salah satu di antara tanda kekuasaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā, karena Allah menurunkan surah ini ketika Abū Lahab dan istrinya belum binasa, dan Dia memberitahukan, bahwa keduanya akan disiksa di neraka, termasuk bagian daripadanya adalah bahwa berarti ia tidak akan masuk Islam, ternyata terjadi demikian sebagaimana yang diberitakan oleh Allah subḥānahu wa ta‘ālā Tuhan Yang Mengetahui yang ghaib dan nyata.

Catatan:

  1. 3350). Imām Bukhārī meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu ‘Abbās radhiyallāhu ‘anhumā ia berkata: Ketika turun ayat: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,” (Terj. asy-Syu‘arā’: 214) Maka Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam naik ke atas Shafā dan menyeru, “Wahai Bani Fihr, wahai Bani ‘Addiy.” Beliau menyebut beberapa suku orang Quraisy, sehingga mereka semua berkumpul, dan orang yang tidak bisa keluar mengirim utusan untuk melihat ada apa, lalu Abū Lahab dan orang-orang Quraisy datang, maka Beliau bersabda: “Bagaimana menurutmu jika aku beritahukan kepadamu, bahwa ada sebuah pasukan berkuda di sebuah lembah yang hendak menyerangmu, apakah kamu akan membenarkanku?” Mereka menjawab: “Ya, kami belum pernah mendapatkanmu selain berkata benar.”Beliau pun bersabda: “Sesungguhnya aku seorang yang memberi peringatan kepadamu sebelum datang ‘adzab yang keras.” Lalu Abū Lahab berkata: “Celakalah kamu sepanjang hari! Apakah untuk hal ini engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah surah: Binasalah kedua tangan Abū Lahab dan benar-benar binasa dia! – Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan…dst.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim, Tirmidzī, Aḥmad, Ibnu Jarīr dalam at-Tārīkh juz 2 hal. 216 dan dalam at-Tafsīr juz 19 hal. 121 dan juz 30 hal. 337, dan Baihaqī dalam Dalā’il-un-Nubuwwah juz 1 hal. 431.Dalam ‘Umdat-ul-Qārī juz 16 hal. 93 diterangkan, bahwa hadits ini mursal, karena Ibnu ‘Abbās ketika itu masih kecil; bisa belum lahir atau sebagai anak-anak sebagaimana dipastikan oleh al-Ismā‘īlī, namun mursal tersebut adalah mursal shaḥābī, sedangkan mursal shaḥābī tidaklah mengapa dan tidak mencacatkannya. Wallāhu ta‘ālā a‘lam bishshawāb.)
  2. 3351 Abū Lahab adalah paman Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam sendiri, namun sangat memusuhi Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan menyakitinya. Oleh karena itulah, Allah subḥānahu wa ta‘ālā mencelanya dengan celaan yang keras ini yang merupakan celaan dan kehinaan yang berkelanjutan untuknya sampai hari Kiamat.
  3. 3352). Yang dimaksud dengan kedua tangan Abū Lahab ialah Abū Lahab itu sendiri. Digunakan kata “kedua tangan” karena pada umumnya tindakan manusia dilakukan oleh kedua tangannya. Kalimat ini merupakan doa kerugian dan kecelakaan untuk Abū Lahab.
  4. 3353). Yaitu anaknya.
  5. 3354). Api neraka akan mengelilinginya dari segala penjuru, demikian pula mengelilingi istrinya.
  6. 3355). Pembawa kayu bakar dalam bahasa ‘Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. Istri Abū Lahab yang bernama Ummu Jamīl sama seperti suaminya sangat keras permusuhannya kepada Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam, disebut sebagai pembawa kayu bakar karena dia selalu menyebarkan fitnah untuk memperburuk citra Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan kaum Muslim. Ada pula yang menafsirkan, bahwa pembawa kayu bakar di sini maksudnya pembawa duri, yakni karena ia biasa menaruh duri di jalan yang dilalui Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Ada pula yang menafsirkan, bahwa ia (istri Abū Lahab) akan membawa kayu bakar untuk menimpakan kepada suaminya di neraka dengan berkalungkan tali dari sabut.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *